72
4.2.1. Pertumbuhan Ekonomi dengan Migas
Perbedaan yang mencolok antara pertumbuhan ekonomi dengan memasukkan unsur migas terjadi pada daerah penghasil migas, seperti: Kabupaten Siak,
Bengkalis, Rokan Hilir dan Kampar. Data pada Tabel 12 memperlihatkan bahwa kontribusi sektor pertambangan dan penggalian migas antara 53,18 persen hingga
85,62 persen. Kontribusi migas yang besar ini sangat mempengaruhi keseluruhan perekonomian pada kabupaten-kabupaten tersebut. Perubahan yang terjadi pada
sektor migas akan berdampak pada kinerja perekonomiannya. Fluktuasi produksi ataupun harga minyak dunia akan berdampak signifikan pada kinerja sektor migas,
yang pada gilirannya juga mempengaruhi kinerja perekonomian kabupaten secara keseluruhan.
Tabel 12 Kontribusi dan Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Migas Beberapa KabupatenKota Tahun 2002-2008
Kabupatenkota 2002
2003 2004
2005 2006 2007
2008 1. Siak
Kontribusi Migas 84,01
83,02 81,79 81,22 80,50 79,23 78,61
Pertumbuhan Migas -1,97
-0,80 -1,56
2,91 2,92
-0,36 3,72
Pertumbuhan Total -0,56
0,38 -0,09
3,64 3,84
1,24 4,53
2. Bengkalis Kontribusi Migas
85,62 84,71
83,61 83,37 82,90 82,10 81,67 Pertumbuhan Migas
0,82 -1,20
-0,13 4,32
3,30 -0,37
3,72 Pertumbuhan Total
1,36 -0,14
1,18 4,63
3,88 0,61
4,27 3. Rokan Hilir
Kontribusi Migas 76,67
75,32 73,31 72,34 71,18 69,52 68,68
Pertumbuhan Migas 2,68
-0,12 -3,58
2,78 2,06
-0,35 3,73
Pertumbuhan Total 3,77
1,67 -0,93
4,16 3,72
2,04 4,99
4. Kampar Kontribusi Migas
62,21 60,74
58,54 57,12 55,82 54,02 53,18 Pertumbuhan Migas
1,08 0,42
-2,30 1,23
1,93 0,15
4,13 Pertumbuhan Total
3,20 2,85
1,38 3,74
4,30 3,49
5,77 Provinsi Riau
Kontribusi Migas 60,49
58,63 56,28 55,38 54,20 52,34 51,49
Pertumbuhan Migas 0,43
-0,70 -1,19
3,71 2,91
-0,13 3,93
Pertumbuhan Total 2,66
2,45 2,93
5,41 5,15
3,41 5,65
Sumber : BPS Provinsi Riau, 2002-2008 diolah
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
73 Kontribusi sektor migas yang besar sangat mempengaruhi perekonomian pada
kelompok kabupaten tersebut. Pertumbuhan sektor migas umumnya lebih lambat dari pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Gambar 20 memperlihatkan
suatu relasi antara pertumbuhan sektor migas dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Terlihat bahwa pertumbuhan sektor migas sangat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada kelompok kabupatenkota tersebut.
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2002-2008 diolah Gambar 20 Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan
Penggalian Tahun 2002-2008
Dengan persamaan regresi: Pertumbuhan Ekonomi = 1,762 + 0,809Pertumbuhan Migas
Hal yang menarik untuk dicermati adalah terjadinya pertumbuhan ekonomi negatif pada tahun 2002-2004 pada Kabupaten Siak, Bengkalis, dan Rokan Hilir.
Kabupaten Siak mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2002 sebesar -0,56 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif sektor pertambangan dan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
74 penggalian pada tahun tersebut sebesar -1,97 persen, kemudian pada tahun 2004, hal
yang sama juga terjadi, pertumbuhan sebesar -1,56 persen pada sektor pertambangan dan penggalian menyebabkan perteumbuhan ekonomi Kabupaten Siak -0,09.
Kabupaten Bengkalis juga mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2003 sebesar -0,14 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif sektor
pertambangan dan penggalian pada tahun tersebut sebesar -1,20 persen. Kemudian pada tahun 2004 dan 2007, kontraksi yang terjadi pada sektor pertambangan dan
penggalian sebesar - 0,13 persen dan - 0,37 persen menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bengkalis hanya sebesar 1,16 persen dan 0,61 persen.
Kabupaten Rokan Hilir mengalami kontraksi sebesar - 0,93 persen pada tahun 2004 yang disebabkan oleh kontraksi sektor pertambangan dan penggalian sebesar -
3,58 persen. Pada tahun 2003 dan , kontraksi sektor pertambangan dan penggalian sebesar - 0,12 persen dan - 0,35 persen menyebabkan pertumbuhan yang rendah,
yakni masing-masing hanya 1,67 persen 2,04 persen.
4.3. Ketimpangan Pendapatan