Kriteria Performance Peramalan Verifikasi Peramalan

mungkin berhubungan dengan banyaknya populasi pendapatan masyarakat, jenis kelamin, budaya daerah, dan bulan-bulan khusus. Jadi, maksud dari analisa metode kausal adalah untuk menemukan bentuk pola hubungan yang saling mempengaruhi antara variabel yang dicari dan variabel-variabel yang mempengaruhinya, serta menggunakannya untuk meramalkan nilai-nilai dari variabel pada masa yang akan datang. Metode kausal dapat dipergunakan dalam peramalan dengan keberhasilan yang lebih besar, sehingga sering dipergunakan untuk pengambilan keputusan.

3.5.7. Kriteria Performance Peramalan

Seorang perancang tentu menginginkan hasil perkiraan peramalan yang tepat atau paling tidak dapat memberikan gambaran yang paling mendekati sehingga rencana yang dibuatnya merupakan rencana yang realistis. Ketepatan yang kecil memberikan arti ketelitian peramalan tinggi, keakuratan hasil peramalan tinggi, begitu pula sebaliknya. Besar kesalahan suatu peramalan dapat dihitung dengan beberapa cara, antara lain adalah: 1. Mean Square Error MSE m f f MSE t t m t 2 1 ˆ − = ∑ = dimana: t f : data aktual periode t t fˆ : nilai ramalan periode t m : banyaknya periode Universitas Sumatera Utara 2. Standard Error of Estimate SEE k m f f SEE m t t t − − = ∑ =1 2 ˆ dimana : k = derajat kebebasan Untuk data konstan, k = 1 Untuk data linier, k = 2 Untuk data kuadratis, k = 3 Untuk data siklis, k = 3 3. Mean Error n ei ME n i ∑ = = 1 dimana : ei = kesalahan n = banyaknya periode 4. Mean Absolute Percentage Error MAPE m PE MAPE t m t ∑ = = 1 5. Avarage Error AE n e AE i ∑ = 6. Mean Absolute Deviation MAD n F D MAD t t ∑ − = dimana : t = periode D t = permintaan pada periode t F t = peramalan pada periode t n = total periode Universitas Sumatera Utara Menghitung kesalahan dari peramalan merupakan prosedur peramalan yang kelima dari prosedur peramalan secara kuantitatif. Setelah didapat kesalahan error dari masing – masing metode peramalan, maka akan dilakukan pengujian terhadap dua metode yang memiliki error yang terkecil, guna mendapatkan metode peramalan yang lebih baik.

3.6.8. Verifikasi Peramalan

Langkah penting setelah peramalan dibuat adalah melakukan verifikasi peramalan sedemikian rupa sehingga hasil peramalan tersebut benar-benar mencerminkan data masa lalu dan sistem sebab akibat yang mendasari permintaan tersebut. Sepanjang aktualitas peramalan tersebut dapat dipercaya, hasil peramalan akan terus digunakan. Jika selama proses verifikasi tersebut ditemukan keraguan validitas metode peramalan yang digunakan, harus dicari metode lainnya yang lebih cocok. Banyak alat yang dapat digunakan untuk memverifikasi peramalan dan mendeteksi perubahan sistem sebab akibat yang melatarbelakangi perubahan pola permintaan. Bentuk yang paling sederhana adalah peta kontrol peramalan yang mirip dengan peta kontrol kualitas dengan nama Moving Range Chart MRC. Peta kontrol ini dapat dibuat dengan dalama kondisi data yang tersedia minim. Dari peta ini dapat dilihat apakah sebaran masih dalam control ataupun sudah berada di luar kontrol. Proses verifikasi dengan menggunakan Moving Range Chart MRC, dapat digambarkan pada Gambar 3.6 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Moving Range Chart Harga MR diperoleh dari : 1 1 2 − = ∑ − = N MR R M N t t Dimana : 1 1 − − − − = − t t F t T t t Y Y Y Y MR atau : 1 − − = t t t e e MR Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan berikut: 1. Aturan Satu Titik Bila ada titik sebaran Y-Y f berada di luar UCL dan LCL. 2. Aturan Tiga Titik Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua diantaranya jatuh pada daerah A. 3. Aturan Lima Titik Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B. 4. Aturan Delapan Titik Moving Range Chart -4000 -3000 -2000 -1000 1000 2000 3000 4000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y-Y UCL LCL 13 UCL 23 UCL 13 LCL 23 LCL Universitas Sumatera Utara Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada daerah C.

3.7. Goal Programming