yang kedua daya listrik digunakan untuk bagian utilitas, kantor dan lain-lain.
Daya yang dibutuhkan dari PLN adalah 555KVA.
b. Mesin Listrik Tenaga Disel Mesin ini dipersiapkan sebagai tenaga cadangan apabila pemutusan aliran
listrik dari PLN secara tiba-tiba. Terdapat 1 generator yang mempunyai kapasitas 590 KVA, 472 kW dengan type Caperpilar seri 3412. Sedangkan
bahan bakar yang digunakan adalah solar. 4. Laboratorium
Pengadaan laboratorium di perusahaan ini merupakan suatu ketentuan yang dikeluarkan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri
makanan. Aktivitas di laboratorium ini meliputi pemeriksaan mutu standar yang dihasilkan dan pengadaan riset dalam menciptakan jenis produk baru dan
modifikasi produk yang telah ada sebagai usaha diffrensiasi pasar dalam menghadapi persaingan.
Pemeriksaan standar mutu produk dilakukan dengan pemeriksaan bahan baku yang digunakan, bahan setengah jadi dan barang jadi. Pemeriksaan terhadap
bahan-bahan baku dilakukan dengan menguji setiap jenis bahan yang digunakan seperti tepung dan bahan-bahan tambahan. Untuk produk jadi dilakukan
pemeriksaan terhadap isi bungkus dari mie.
2.10.2. Safety dan Fire Protection
Dalam melaksanakan keselamatan karyawan dalam bekerja di PT. Jakarana Tama Food Industry telah menyediakan beberapa fasilitas antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Regu pemadam kebakaran yang terdiri atas karyawan 2. Tabung pemadam kebakaran yang diletakkan disetiap ruangan
3. Menyediakan pakaian kerja seperi masker, tpoi dan sarung tangan.
2.10.3. Pengolahan Limbah
Sistem dan proses penanganan limbah pada PT. Jakarana Tama menghasilkan 3 tiga jenis limbah yaitu:
1. Limbah Gas Limbah gas berupa asap yang keluar dari cerobong asap pabrik yang berasal
dari steam box dan fryer 2. Limbah Padat
Limbah padat berupa plastik, pecahan mie dan adonan. Limbah ini dikumpulkan dalam suatu tempat, kemudian dibakar pada waktu tertentu
tergantung banyaknya tidaknya limbah, tetapi biasanya dilakukan setelah habis produksi.
3. Limbah Cair Limbah cair berupa minyak dari air steam. Proses pengolahan Limbah cair
ini melalui beberapa proses. Adapun tahapan pengolahan limbah yaitu sebagai berikut:
a. Tahap I Primary Treatment Pada fase ini dilakukan proses penambahan bahan kimia yaitu TCF dan
TCN. TCP adalah suatu senyawa dengan molekul anionic polyelectrolyte
Universitas Sumatera Utara
yang berbentuk cairan putih dan tidak berbau. Sedangkan TCN adalah senyawa aluminium sulfat Al
2
SO
4 3
yang berguna untuk membuat disperse yang selanjutnya air mengalami suatu pemisahan yaitu padatan
dan cairan. Di dalam bak ini terdapat baling-baling yang terus berputar yang dapat mencapurkan TCN dan TCF serta limbah dengan konsentrasi
100 ml. b. Tahap II Second Treatment
Tahap ini adalah proses kelanjutan dari tahap I. Dalam tahap ini terjadi proses kontak dengan udara yang dilakukan oleh kincir untuk proses
penyegaran. c. Tahap III Third treatment
Tahap ini merupakan tahap akhir. Dalam bak penampungan air tahap terakhir ini, air dialirkan dalam dua aliran. Pertama, menuju kesebuah
kolam dan kedua, langsung ke saluran air yang akan menuju sungai. Untuk memastikan bahwa air tidak tercemar oleh limbah yang
mengakibatkan habitat makhluk hidup di dalam air mati maka kebijkan perusahaan memasukkan ikan kedalam kolam sebagai patokan apakah air
tercemar atau tidak.Apabila ikan yang berada dalam kolom mati berarti air tersebut sudah tercemar dan apabila ikan tersebut hidup berarti airnya tidak
tercemar. Untuk meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat di daerah tempat tinggal berdirinya perusahaan PT.Jakarana Tama perusahaan tersebut mengambil
tenaga kerja dari penduduk sekitar pabrik. Adanya kebutuhan kerja ini tentunya akan meningkatkan kesempatan kerja bagi penduduk sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
Munculnya kesempatan kerja tentu akan membuat pendapatan masyarakat meningkat. Kebutuhan tenaga kerja dalam proses konstruksi biasanya
jumlahnya ber fluktuasi tergantung tahapan proyek.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Perencanaan Produksi
1
Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu
periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan
produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan
proses produksi tersebut. Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk
memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti
tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan
disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, peramalan merupakan bagian integral dari perencanaan produksi.
3.1.1. Tujuan Perencanaan Produksi
Tujuan perencanaan produksi adalah :
1
Agus Ahyari, 1992. Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi, BPFE, Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara