Instrumen Penilaian Psikomotor Instrumen Sikap

commit to user 2 Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang tetap bila dilakukan kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut: r 11 = 2 + +34 5 21 7 ∑ 9 : ; 9 ; 5 Keterangan: r 11 : koefisien reliabilitas n : jumlah item ∑ S = : jumlah varian skor dari masing-masing item S = : varian total. Anas Sudijono, 2005: 208 Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes r 11 pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 r 11 ≥ 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi = reliabel. b Apabila r 11 lebih kecil dari 0,70 r 11 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi = unreliabel. Anas Sudijono, 2005: 209 Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian afektif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 13. Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Afekti Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Angket Afektif 45 0,9 Tinggi

c. Instrumen Penilaian Psikomotor

Instrumen psikomotor berupa lembar penilaian observasi kinerja Performance Assesment. Bentuk instrumen ini digunakan untuk kompetensi yang berhubungan dengan praktek. Perangkat tes ini diisi oleh guru dan commit to user asisten laboratorium sesuai dengan kriteria skor untuk tiap-tiap aspek yang dinilai. Analisis instrumen penilaian psikomotor menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan olah teman sejawat dalam rumpun keahlian yang sama, dosen pembimbing skripsi atau para ahli. Tujuannya adalah untuk menilai materi, konstruksi, dan apakah bahasa yang digunakan sudah memenuhi pedoman dan bisa dipahami olah siswa.

d. Instrumen Sikap

Ilmiah Sikap ilmiah yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil dari tes sikap ilmiah yang berupa angket. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan, responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, skor tertinggi tiap butir adalah 5 dan yang terendah adalah 1. Dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 tiga untuk skala Likert. Untuk mengatasi hal tersebut skala Likert hanya menggunakan 4 empat pilihan agar jelas sikap responden, yaitu seperti pada Tabel 11.Depdiknas, 2004: 20 Pada data dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah. Pengkatagorian sikap ilmiah dilaksanakan dengan pedoman sebagai berikut: Sikap ilmiah tinggi ≥ rerata dari nilai sikap ilmiah Sikap ilmiah rendah rerata dari nilai sikap ilmiah Sebelum digunakan untuk mengambil data, angket tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket. 1 Uji Validitas Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus sebagai berikut: N∑XY – ∑X ∑Y √ {N∑X 2 – ∑X 2 }{N ∑Y 2 – ∑Y 2 } r xy = commit to user Keterangan: r xy : Koefisien Validitas X : skor soal Y : skor total N : jumlah subyek Kriteria pengujian Jika r hitung r tabel maka soal dinyatakan valid Jika r hitung ≤ r tabel maka soal dinyatakan tidak valid Anas Sudijono, 2005: 181 Hasil uji validitas instrumen sikap ilmiah yang dilakukan terangkum dalam Tabel 14. Tabel 14. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Sikap Ilmiah Variabel Jumlah Soal Kriteria Valid Inva lid Angket Sikap Ilmiah 40 35 5 2 Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang tetap bila dilakukan kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut: r11 = 2 + +34 5 21 7 ∑ 9 : ; 9 ; 5 Keterangan: r 11 : koefisien reliabilitas n : jumlah item ∑ S = : jumlah varian skor dari masing-masing item S = : varian total. Anas Sudijono, 2005: 208 commit to user Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes r 11 pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 r 11 ≥ 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi = reliabel. b Apabila r 11 lebih kecil dari 0,70 r 11 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi = unreliabel. Anas Sudijono, 2005: 209 Hasil uji reliabilitas instrumen sikap ilmiah yang dilakukan terangkum dalam Tabel 15. Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Ilmiah Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Angket Sikap Ilmiah 40 0,9 Tinggi F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Dokumen yang terkait

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

SKRIPSI Pengaruh Strategi Treffinger Dan Critical Thinking Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 17

PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Treffinger Dan Critical Thinking Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 6

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 18

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALIJAMBE PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN

0 1 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE, AND EXPLANATION) DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ASAM, BASA DAN GARAM KELAS VII SEMESTER 1 SMP N 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 8

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA.

0 0 21

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MACROMEDIA FLASH DAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI ASAM, BASA DAN GARAM KELAS VII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR | Fadli

0 0 8

PENGARUH PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

0 0 12