Instrumen Penilaian Afektif Instrumen Penelitian

commit to user Hasil uji daya pembeda soal instrumen penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 10. Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Daya Pembeda Soal Instrumen Penilaian Kognitif Variabel Jumlah Soal Kriteria Soal Diterima Baik Soal Diterima Tetapi Perlu Diperbaiki Soal Diperbaiki Soal Tidak DipakaiDi buang Soal-soal pretes Soal-soal postes 40 40 29 30 5 4 1 1 5 5

b. Instrumen Penilaian Afektif

Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menjawab pertanyaan responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Ada 5 lima ranah afektif yang dinilai, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, skor tertinggi tiap butir adalah 5 dan yang terendah adalah 1. Dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 tiga untuk skala Likert. Untuk mengatasi hal tersebut skala Likert hanya menggunakan 4 empat pilihan agar jelas sikap atau minat responden, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju Tabel 11. Depdiknas, 2004: 20 commit to user Tabel 11. Skor Penilaian Afektif Skor untuk aspek yang dinilai Skor Pernyataan positif + Pernyataan negatif – SS Sangat Setuju S Setuju TS Tidak Setuju STSSangat Tidak Setuju 4 3 2 1 1 2 3 4 Sebelum digunakan untuk mengambil data, angket tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket. 1 Uji Validitas Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus sebagai berikut: N∑XY – ∑X ∑Y √ {N∑X 2 – ∑X 2 }{N ∑Y 2 – ∑Y 2 } Keterangan: r xy : Koefisien Validitas X : skor soal Y : skor total N : jumlah subyek Kriteria pengujian Jika r hitung r tabel maka soal dinyatakan valid Jika r hitung ≤ r tabel maka soal dinyatakan tidak valid Anas Sudijono, 2005: 181 Hasil uji validitas instrumen penilaian afektif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 12. Tabel 12. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Afektif Variabel Jumlah Soal Kriteria Valid Inva lid Angket Afektif 45 30 15 r xy = commit to user 2 Uji Reliabilitas Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang tetap bila dilakukan kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut: r 11 = 2 + +34 5 21 7 ∑ 9 : ; 9 ; 5 Keterangan: r 11 : koefisien reliabilitas n : jumlah item ∑ S = : jumlah varian skor dari masing-masing item S = : varian total. Anas Sudijono, 2005: 208 Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes r 11 pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 r 11 ≥ 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi = reliabel. b Apabila r 11 lebih kecil dari 0,70 r 11 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi = unreliabel. Anas Sudijono, 2005: 209 Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian afektif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 13. Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Afekti Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Angket Afektif 45 0,9 Tinggi

c. Instrumen Penilaian Psikomotor

Dokumen yang terkait

Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa

0 13 156

SKRIPSI Pengaruh Strategi Treffinger Dan Critical Thinking Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 17

PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Treffinger Dan Critical Thinking Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 6

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 18

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALIJAMBE PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN

0 1 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE, AND EXPLANATION) DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ASAM, BASA DAN GARAM KELAS VII SEMESTER 1 SMP N 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 8

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA.

0 0 21

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MACROMEDIA FLASH DAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI ASAM, BASA DAN GARAM KELAS VII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR | Fadli

0 0 8

PENGARUH PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

0 0 12