commit to user
diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan pemikirannya tentang sesuatu yang dihadapinya sehingga siswa akan terbiasa dan terlatih untuk
berpikir sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, bersikap mandiri, kritis, kreatif dan mampu mempertanggungjawabkan pemikirannya secara
rasional Sardiman, 2004: 37. Belajar merupakan proses mengkonstruksi membangun pengetahuan
melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengetahuan, dan lingkungan. Sehingga diperlukan keaktifan dari masing-masing siswa. Pengetahuan tidak
dapat ditransfer begitu saja, tetapi harus dibentuk dan dibangun sendiri oleh setiap individu. Pengetahuan bukan merupakan sesuatu yang sudah jadi,
melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Keaktifan seseorang amat berperan dalam perkembangan pengetahuan tersebut.
Dari berbagai teori belajar yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan
suatu proses pembentukan
pengetahuan yang memerlukan keaktifan pebelajar dan disesuaikan dengan tahap perkembangan pebelajar.
2. Pembelajaran IPA
Kimia
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Ilmu Pengetahuan
Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif,
metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Menurut Carin dan Sund 1993 dalam Depdiknas 2006: 4 mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang
sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
commit to user
Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:
a. sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat open ended, b. proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode
ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan,
c. produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum, d. aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari. Depdiknas, 2006: 4 Ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu: 1 kemampuan untuk
mengetahui apa yang diamati, 2 kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen,
3 dikembangkannya sikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban,
memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang “apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” tentang gejala alam maupun karakteristik alam sekitar
melalui cara-cara sistematis yang akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan tersebut dikenal dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan
pada metode ilmiah. Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah. Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar peserta didik mampu memahami alam sekitar melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat”, hal ini akan membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam. Depdiknas, 2006: 6
commit to user
Adapun tujuan pembelajaran IPA Kimia di SMP yang telah dicanangkan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan adalah agar
peserta didik mempunyai kemampuan sebagai berikut: a. meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya, b. mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
c. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, d. melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah secara berkomunikasi, e. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam, f. meningkatkan
kesadaran untuk
menghargai alam
dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, g. meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.Depdiknas, 2006: 2
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pokok pembelajaran IPA memiliki materi yang memuat kajian dimensi objek,
tingkat organisasi objek dan tema atau persoalan aspek fisis, kimia dan biologi. Pada aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkait
dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan. Untuk aspek fisis, IPA
memfokuskan diri pada benda tak hidup. Untuk aspek kimia, IPA mengkaji berbagai fenomena atau gejala kimia baik pada makhluk hidup maupun benda
tak hidup yang ada di alam semesta.
commit to user
3. Metode Pembelajaran