Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Gambar Situasi Khayal
Media gambar situasi khayal merupakan media yang berisi gambar tentang suatu keadaan atau peristiwa. Dari gambar tersebut siswa mencoba menebak-
nebak dan menemukan ide-idenya untuk dijadikan sebuah naskah drama. Siswa diminta untuk berkhayal tentang suatu peristiwa yang ada dalam gambar tersebut
dan bebas menentukan tema berdasarkan ide yang diperoleh dari gambar tersebut. Media gambar situasi khayal ini berkaitan dengan model pembelajaran
circuit learning. Dalam model circuit learning, terdapat kegiatan siswa untuk memahami gambar dan mencoba membuat peta konsep dari gambar-gambar yang
disajikan oleh guru. Peta konsep dari gambar tersebut yang akan membantu memunculkan ide-ide siswa untuk menulis. Pada kegiatan mencermati gambar
dalam model circuit learning itulah guru memodifikasi dengan media gambar situasi khayal. Guru menyajikan gambar yang berisi suatu khayalan peristiwa
yang kemudian dibuat peta konsepnya oleh siswa. Siswa mencoba membuat peta konsep yang berisi unsur-unsur dalam naskah drama.
Prosedur pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama menggunakan model pembelajaran circuit learning dengan media gambar situasi khayal adalah
sebagai berikut. a
Guru melakukan apersepsi agar siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, dan agar memunculkan keakraban di antara sesama. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa dan memotivasi siswa agar siswa bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Setelah itu guru menyampaikan ringkasan materi tentang unsur-unsur penulisan naskah drama dan memberikan contoh
naskah drama. Siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru sambil mencermati contoh naskah drama, serta mencatat poin-poin penting.
b Kegiatan inti pembelajaran. Siswa dan guru saling bertanya jawab tentang
ringkasan materi naskah drama yang sudah dijelaskan oleh guru. Kemudian guru menempelkan gambar media gambar situasi khayal yang isinya tentang
sebuah peristiwa atau kejadian tanpa dialog. c
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen dan masing- masing kelompok berdiskusi tentang gambar tersebut, serta membuat peta
konsep dari gambar yang disajikan oleh guru. Siswa mencoba menghubungkan dengan pengalaman dan ide-idenya. Dalam hal ini, peta
konsep berisi tentang unsur-unsur naskah drama terkecuali unsur dialog. d
Masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mengisi satu atau dua unsur naskah drama yang ada dalam peta konsep. Misalnya siswa A memikirkan
alur yang bisa diceritakan dari gambar situasi khayal, siswa B menentukan tema, siswa C menentukan setting atau latarnya, dan siswa D menentukan
tokoh dan karakternya. e
Setelah masing-masing siswa memperoleh ide dari unsur yang mereka kerjakan, maka ide-ide tersebut didiskusikan, dipertimbangkan secara
bersama-sama dan digabungkan dalam satu kelompok. Dengan demikian, mereka sudah menemukan sebagian dari unsur naskah drama seperti tema,
alur, setting, tokoh dan karakternya, kecuali dialognya. f
Setelah mereka menggabungkan ide-ide mereka, maka masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mulai menulis naskah drama dengan kreativitas