D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam bentuk proses pengkajian yang terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, implementasi tindakan, observasi atau
pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilaksanakan dalam bentuk siklus. Sebelum diadakan tindakan upaya peningkatan
kemampuan menulis naskah drama menggunakan model pembelajaran circuit learning dengan media pembelajaran gambar situasi khayal, peneliti melakukan
observasi pada proses pembelajaran dan praktik menulis naskah drama yang biasa dilakukan oleh guru. Kegiatan ini disebut dengan pratindakan atau prasiklus.
Observasi kemampuan awal menulis naskah drama siswa juga dilakukan dengan penyebaran angket untuk mengetahui minat mereka terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya menulis naskah drama. Angket ini dibagikan menjelang akhir pembelajaran tahap pratindakan.
1. Pratindakan atau Prasiklus
Kegiatan pratindakan atau prasiklus bertujuan agar peneliti dapat mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis naskah drama. Dalam
penelitian tindakan kelas ini, yang bertindak sebagai pengajar adalah guru bahasa Indonesia. Kegiatan prasiklus terdiri dari perencanaan, implementasi tindakan dan
observasi.
a. Perencanaan planning
Perencanaan dalam prasiklus ini dilakukan oleh guru bahasa Indonesia. Dalam perencanaan prasiklus ini ada beberapa hal yang dibutuhkan saat
pelaksanaanya, yaitu persiapan materi yang akan disampaikan oleh guru bahasa
Indonesia, dan mempersiapkan alat pengumpul data seperti catatan lapangan, lembar pengamatan, dan angket.
b. Implementasi Tindakan dan Observasi
Dalam prasiklus ini, siswa menulis naskah drama tanpa menggunakan media baru dan guru menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah
seperti biasanya. Dalam kegiatan ini peneliti mencatat proses pembelajaran dalam lembar pengamatan dan catatan lapangan. Setelah proses pembelajaran berakhir,
siswa dibagikan angket yang berisi tentang minat mereka terhadap pembelajaran bahasa Indonesia khususnya penulisan naskah drama. Setelah dilakukannya
pratindakan, peneliti dan guru akan menemukan berbagai macam permasalahan. Permasalahan dalam tes awal ini akan dicari jalan keluarnya pada tindakan
penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
2. Siklus I
Proses siklus I dilakukan sesudah tes awal dalam pratindakan. Siklus I penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam empat tahap dengan dua kali
pertemuan.
a. Perencanaan planning
Tahap perencanaan dilakukan sebelum tindakan diberikan kepada siswa. Setelah mengadakan observasi dalam menemukan permasalahan pembelajaran
penulisan naskah drama di kelas XI SMAN 1 Jogonalan Klaten. Peneliti dan guru merencanakan perbaikan pembelajaran penulisan naskah drama. Adapun
perencanaan siklus I sebagai berikut.
1. Peneliti dan guru mengetahui kondisi pembelajaran bahasa Indonesia di
SMAN 1 Jogonalan khususnya pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas XI.
2. Peneliti bersama guru menyamakan persepsi dan melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas XI SMAN 1 Jogonalan Klaten.
3. Dengan melihat permasalahan situasi pembelajaran dan kondisi siswa,
peneliti dan guru memutuskan untuk mencoba menggunakan model pembelajaran circuit learning dengan media gambar situasi khayal dalam
pembelajaran menulis naskah drama. 4.
Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadwal Bahasa Indonesia kelas XI.
5. Peneliti dan guru membuat skenario pembelajaran berupa RPP Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, meliputi skenario pelaksanaan tidakan yang di dalamnya tersusun langkah-langkah model pembelajaran circuit learning dan
menyiapkan media pembelajaran gambar situasi khayal. 6.
Setelah semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk pembelajaran penulisan naskah drama pada siklus I siap, peneliti dan guru menyiapkan instrumen
penelitian yang berupa catatan lapangan, lembar pengamatan, dan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran kemampuan penulisan
naskah drama menggunakan model pembelajaran circuit learning dengan media gambar situasi khayal.
b. Implementasi Tindakan
Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan yang telah dibuat.
Dalam penelitian ini, pelaksanaan menggunakan model pembelajaran circuit learning dengan media gambar situasi khayal itulah yang dilakukan sebagai
tindakan. Berikut uraian pelaksanaan tindakan dalam siklus I. 1
Pertemuan Pertama Siklus I Guru menjelaskan materi tentang unsur-unsur penulisan naskah drama dan
memberikan contoh naskah drama. Siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru sambil mencermati contoh naskah drama, serta mencatat poin-poin
penting. Guru menjelaskan bagaimana model pembelajaran circuit learning diterapkan
dalam pembelajaran menulis naskah drama. Guru menyajikan gambar media gambar situasi khayal yang isinya tentang
sebuah peristiwa atau kejadian tanpa dialog. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen dan masing-
masing kelompok berdiskusi tentang gambar tersebut, serta membuat peta konsep dari gambar yang disajikan oleh guru. Siswa mencoba
menghubungkan dengan pengalaman dan ide-idenya. Dalam hal ini, peta konsep berisi tentang unsur-unsur naskah drama terkecuali unsur dialog.
Masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mengisi satu atau dua unsur naskah drama yang ada dalam peta konsep. Misalnya siswa A memikirkan
alur yang bisa diceritakan dari gambar situasi khayal, siswa B menentukan