D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan ini adalah jika dalam pembelajaran menulis naskah drama dilakukan dengan
menggunakan model pembelajaran circuit learning dan media gambar situasi
khayal maka kemampuan siswa dalam menulis naskah drama akan meningkat.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan
keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah Suryabrata, 2012: 94. Pemecahan masalah di sini
khususnya pemecahan masalah yang muncul dalam kegiatan penulisan kreatif sastra, yaitu penulisan naskah drama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis naskah drama menggunakan model pembelajaran circuit learning dengan
media gambar situasi khayal. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif. Artinya, peneliti tidak melakukan penelitian ini secara sendiri, akan
tetapi peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten.
Acuan yang dijadikan pedoman penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart yang mencakup perencanaan
tindakan, implementasi tindakan dan observasi, serta refleksi Madya, 2011: 59. Gambar model penelitian tindakan kelas dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Madya, 2011: 67
Tahap-tahap penelitian dengan model tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
1. Merumuskan Masalah dan Merencanakan Tindakan
Masalah penulisan naskah drama di dalam kelas dirumuskan, kemudian membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut. 2.
Implementasi Tindakan Implementasi tindakan pada dasarnya merupakan pelaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan atau disusun sebelumnya. Tindakan yang dilakukan merupakan variasi praktik yang cermat, bijaksana, dan
mengandung inovasi atau pembaharuan, betapapun kecilnya, yang berbeda dengan yang biasa dilakukan sebelumnya Madya, 2011: 61. Dalam kegiatan
ini, tindakan yang berupa perbaikan masalah penulisan naskah drama itu dilaksanakan sesuai dengan rencana.
3. Observasi
Setelah tindakan yang berupa perbaikan masalah penulisan naskah drama itu dilaksanakan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
observasi. Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan bagaimana prosesnya Madya, 2011; 62.
Peran observasi dalam penelitian tindakan kelas adalah untuk mengetahui dua hal, yaitu: a Apakah pelaksanaan tindakan telah sesuai
dengan rencana tindakan, dan b Apakah telah mulai terjadi atau sudah terjadi peningkatan dalam penulisan naskah drama.
4. Analisis Hasil Pengamatan atau Refleksi
Pada kegiatan refleksi, peneliti dan kolaborator berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan yang
telah diaksanakan Madya, 2011: 63. Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan dianalisis, kemudian dijadikan acuan perubahan atau
perbaikan tindakan yang dianggap perlu untuk dilakukan pada tindakan selanjutnya. Kemudian tindakan perbaikan tersebut disusun menjadi rencana
tindakan pada tahapan berikutnya, dan tujuannya untuk meningkatkan penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan tujuan di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi kelas XI SMA Negeri 1 Jogonalan
Klaten melalui pemberian tindakan-tindakan menggunakan model pembelajaran circuit learning dengan media gambar situasi khayal.