Contoh Pasta gigi,
sabun mandi, minyak makan.
Peralatan televisi,
furniture, pakaian utama
Barang-barang mewah, seperti
jam rolex, permata murni
Asuransi jiwa, donor darah
Sumber Kotler dan Armstrong, 2008:342
2.1.2.5 Bauran produk
Suatu produk merupakan hal paling penting dari perusahaan, produk dapat berupa barang dan jasa. Pemasar atau produsen harus lebih mengerti akan keinginan
dan kebutuhan konsumen. Produsen harus menyesuaikan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan upaya tertentu dan salah satunya adalah dengan upaya bauran
produk sebagai tidakannya. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:234, bauran produk terdiri atas keanekaragaman produk, kualitas produk, rancangan produk, cirri-
ciri produk, merek produk, kemasan produk, tingkat pelayanan, garansi, ukuran produk dan pengembalian. Berdasarkan penjelasan di atas, salah satu dimensi dari
bauran produk adalah keanekaragaman produk. Philip Kotler 2005:72 mendefinisikan variasi produk sebagai unit tersendiri dalam suatu merek atau lini
produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau suatu ciri lain.
Keanekaragaman produk membawa pengaruh baik karena dapat meningkatkan pendapatan, tetapi memberi dampak buruk karena dapat meningkatkan
biaya dan kompleksitas produk. Oleh karena itu perusahaan harus menawarkan
Universitas Sumatera Utara
tingkat keanekaragaman produk secara optimal yang dapat menyeimbangkan pengaruh baik dan buruk tersebut. Mengingat pentingnya persoalan ini, maka
manajemen keanekaragaman produk yang baik dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Keanekaragaman produk dapat digunakan perusahaan
untuk mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya. Pengelolaan unsur keragaman produk dilakukan melalui perencanaan dan
pengembangan produkjasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produkjasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang
mempengaruhi bermacam-macam produkjasa tersebut Kotler dan Armstrong,2008:71. Penambahan produkjasa baru untuk dipasarkan salah satu cara
nya melalui diversifikasi produk.
2.1.2.6 Siklus Hidup Produk Product Life Cycle
Suatu produk yang dipasarkan pada saat tertentu akan mengalami kejenuhan walaupun pada awalnya produk tersebut mempunyai frekuensi penjualan yang tinggi.
Oleh karena itu strategi penetapan posisi dan difrensiasi perusahaan harus berubah karena produk, pasar dan pesaing berubah sepanjang waktu. Siklus hidup produk
meurut Djaslim Saladin 2002:100, yaitu daur hidup produk adalah suatu konsep yang penting dalam pemasaran memberikan pemahaman yang mendalam di dalam
dinamika bersaing suatu produk. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong 2008:326, mendefinisikan siklus hidup produk adalah perjalanan dari penjualan dan
keuntungan produk selama hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
Daur hidup produk merupakan konsep penting yang kompetitif suatu produk. Menurut Kotler 2008:361 mengatakan bahwa produk memiliki siklus hidup
berarti menegaskan empat hal : 1. Produk memiliki produk yang terbatas
2. Penjualan produk melalui beberapa tahap yang khas, masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi
penjualnya. 3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus
hidup produk. 4. Produk memerluka strategi pemasaran, keuangan, manufaktur,
pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.
Suatu gagasan produk baru akan menempuh tahap-tahap daur hidup produk yang terdiri dari empat dimana masing-masing tahap memiliki karakteristik yang
berbeda serta membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda.
2.1.3 Diversifikasi Produk 2.1.3.1 Definisi Diversifikasi Produk