Lokasi Penelitian Unit Analisis dan Informan

Pada dasarnya penelitian studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk mengungkap komunikasi pedagang pakaian bekas dalam menetapkan harga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan memahami dan memaknai pandangan serta kejadian pada subjek penelitian. Untuk itu, analisis kualitatif dengan metode studi kasus dianggap lebih tepat guna menjelaskan fenomena dan permasalahan dalam penelitian ini.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Kota Medan, tepatnya di Pasar Tradisional Inpres Kwala Bekala atau yang lebih dikenal dengan Pajak Simpang Kuala Medan yang menjual beraneka ragam kebutuhan sehari-hari mulai dari beras, ikan, daging, sayur mayur, buah-buahan hingga pakaian bekas. Lokasi ini dipilih karena pedagang pakaian bekas di pasar ini berjualan setiap hari dan harga yang diberikan juga lebih murah dibandingkan dengan pasar lain yang menjual pakaian bekas sejenis. Ini mendorong peneliti untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang terjadi antara pedagang dan pembeli pada pasar Inpres dalam menetapkan harga jual pakaian bekas.

3.3 Unit Analisis dan Informan

Ada sejumlah unit analisis yang lazim digunakan pada kebanyakan penelitian sosial, yaitu: individu, kelompok, organisasi sosial, artefak. Unit analisis data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Arikunto, 1996: 2. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah para pedagang pakaian bekas yang berjualan di Pasar Tradisional Inpres Kwala Bekala Medan. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Menurut Bungin 2007:108 dalam wawancara mendalam peran informan tetap menjadi sentral, walaupun kadang informan berganti-ganti. Penentuan informan dilakukan secara purposive yaitu menggunakan subjek penelitian yang sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian. Untuk studi kasus, jumlah informan dan individu yang menjadi Universitas Sumatera Utara informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan masalah penelitian, orang-orang dengan peran tertentu dan tentu saja yang mudah diakses Bogdan 1992:5. Dalam menentukan key informan, menurut Bungin 2001:101 haruslah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 2. Orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani. 3. Orang yang bersangkutan bersifat netral dan tidak memihak kemanapun. 4. Usia orang yang bersangkutan telah dewasa 5. Orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Dalam penelitian kualitatif terdapat dua jenis informan yaitu :Informan Kunci Key Informant dan Informan tambahan. Penggunaan keduanya adalah tergantung dari kebutuhan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan pada penelitian. Informan kunci adalah Para Pedagang Pakaian Bekas di Pasar Tradisional Inpres sebanyak 5 orang pedagang pakaian. Pedagang pakaian bekas yang dijadikan informan dalam penelitian adalah mereka yang berjualan pakaian bekas lebih dari satu tahun sehingga memiliki pengalaman yang cukup untuk memahami subjek penelitian.Penelitian ini lebih mengutamakan kualitas informan bukan banyak atau sedikitnya data yang tersedia. Penelitian ini tidak menggunakan informan tambahan karena data yang dikumpulkan dari informan kunci telah mampu menjawab permasalahan dan tujuan penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data