independen yaitu penerbitan sukuk, ROA dan ROE berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu CAR sehinga hipotesis yang
diajukan diterima. Apabila dengan menggunakan cara F hitung dapat dilihat dalam tabel
alfa 0,05 dengan nilai residual 16 sehingga diketahui bahwa nilai F tabel adalah sebesar 3,24. Dapat dilihat bahwa nilai F hitung lebih besar daripada
nilai F tabel yaitu nilai F hitung 8,711 F tabel 3,24 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan teradap
variabel dependen shingga hipotesis diterima. Artinya setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu penerbitan sukuk, ROA dan ROE
secara simultan atau bersama-sama berpengaruh pada CAR Bank Muamalat Indonesia.
2. Uji Parsial Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya bertujuan untuk menunjukkan sebebrapa jauh engaruh satu variabel independen terhadap variabel depden dengan
menganggap variabel indepeden lainnya konstan. Uji menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan cara
membandingkan nilai t hitung dalam tabel coefficient dengan t tabel. Jika t hitung tabel maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh secara parsial
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika t hitung t tabel maka tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Cara kedua dapat dengan menggunakan nilai profitabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan
diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan.
Hasil uji t dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.6 Uji Statistik t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
13.615 .889
15.319 .000
SUKUK 2.657
.668 .656
3.975 .001
ROE -.151
.056 -.842
-2.682 .016
ROA 1.136
1.091 .326
1.040 .314
a. Dependent Variable: CAR
Sumber: Output SPSS Data Diolah Dari hasil koefisien regresi tersebut, selanjutnya dapat dibuat
persamaan dari model penenlitian sebagai berikut: CAR = 13,615 + 2,657 penerbitan sukuk
– 0,151 ROE + 1,136 ROA + e Persamaan regresi linear berganda di atas diketahui mempunyai
konstanta sebesar 13,615. Besaran konstanta menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen diasumsikan konstan, maka variabel dependen
yaitu CAR akan naik sebesar 13,615.
H
1
= penerbitan sukuk berpengaruh positif signifikan terhadap CAR
Variabel penerbitan sukuk dalam tabel diatas menunjukkan tingkat signifikansi 0,001 atau jika dengan membandingkan t hitung dengan t tabel
dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 3,975 sedangkan t tabel 1,746. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan t hitung lebi besar daripada t tabel
maka dapat disimpulkan bahwa penerbitan sukuk berpengaruh terhadap CAR. Koefisien penerbitan sukuk sebesar 2,657 menunjukkan berhubungan positif
terhadap CAR. Atau dapat dijelaskan bahwa setiap kenaikan penerbitan sukuk sebesar 1 maka akan meningkatkan CAR sebesar 2,657.
H
2
= ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR
Variabel ROE dalam tbel diatas menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,016 atau jika dengan embandingkan t hitung dengan t tabel dapat
dilihat bahwa t hitung sebesa -2,682 sedangkan t tabel 1,746. Karena nilai signifikansi lebih kecil adri 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel maka
dapat disimpulkan bahwa ROE berpengaruh terhadap CAR. Sedangkan nilai koefisien -0,151 menunjukkan hubungan negatif terhadap CAR atau dapat
dikatakan bahwa setiap kenaikan ROE sebesar 1 akan menurunkan CAR sebesar 0,151.
H
3
= ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap CAR
Variabel ROA dalam tabel diatas menunjukkan tingkat signifikansi sebsar 0,314 dan jika dengan membandiungkan t hitung dengan t tabel dapat
dilihat bahwa t hitung sebsar 1.040 sedangkan t tabel 1,746. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan t hitung lebih kecil dari t tabel maka
dapat disimpulkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap CAR. Sehingga kenaikan atau penurunan nilai ROA tidak berpengaruh terhap CAR.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan varabel terikat. Untuk melihat
seberapa besaar variabel independen menerangkan variabel dependen dengan melihat Adjust R Square yang merupakan nilai R
2
yang dissesuaikan sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model.
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.788
a
.620 .549
1.38949 1.130
a. Predictors: Constant, ROA, SUKUK, ROE b. Dependent Variable: CAR
Sumber: Output SPSS Data Diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar
0,549 atau sebesar 54,9. Hal ini berarti bawa tingkat CAR dapat dijelaskan oleh variabel penerbitan sukuk, ROA dan ROE sebesar 54,9 sedangkan
sisanya 45,1 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam model.
D. Interpretasi dan Pembahasan
1. Pengaruh penerbitan sukuk terhadap Capital Adequacy Ratio CAR
Sukuk merupakan salah satu alternatif dalam memenuhi kecukupan modal perusahaan. Dalam penelitian jenis sukuk yang digunakan adalah
sukuk subordinasi dimana sukuk ini dapat dimasukkan sebagai komponen modal bank karena memiliki waktu jatuh tempo yang relatif lama.
Pada dasarnya penerbitan sukuk digunakan untuk memperkuat struktur permodalan bank. Tambahan modal ini nantinya akan digunakan untuk
mendukung ekspansi kegiatan operasional bank. Demikian pula tujuan Bank Muamalat Indonesia menerbitkan sukuk subordinasi dengan prinsip
mudhorobah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerbitan sukuk berpengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. Artinya pasca penerbitan
sukuk rata-rata rasio kecukupan modal bank meningkat, nilai positif menunjukkan hubungan searah antar penerbitan sukuk dan peningkatan CAR.
Sehingga disimpulkan bahwa tercapainya tujuan Bank Muamlat Indonesia untuk menjaga rasio kecukupan modal pada batas tertentu yang diinginkan.
2. Pengaruh Return on Equity ROE terhadap Capital Adequacy Ratio
CAR
Return on Equity ROE merupakan salah satu ukuran profitabilitas yang menunjukkan tingkat pencapaian laba bersih setelah pajak terhadap
modal sendiri yang digunakan oleh bank. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula modal yang dimiliki bank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE berpengaruh negatif namun signifikan terhadap CAR, bahwa semakin rendah ROE maka semakin tinggi
jumlah CAR. Hal tersebut disebabkan karena padatahun 2013 dan 2014 terdapatnya aktiva produktif bank yang bermasalah dalam jumlah besar
sehingga mengalami kondisi sulit dan manajemen akan cenderung menambah modal. Namun apabila aktiva produktif bermasalah tidak terjadi dan tidak
menimbulkan kerugian, bank akan meningkatkan equity multiple-nya dengan mengurangi jumlah modal yang pada gilirannya akan meningkatkan ROE
3. Pengaruh Return on Asset ROA terhadap Capital Adequacy Ratio
CAR
Return on Asset ROA merupakan ukuran seberapa besar bank dapat menghasilkan keuntungan dari asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi ROA
suatu bank, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
asset. Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap CAR. Sebagaimana dijelaskan dalam manajemen liabiliabiltas, dalam memenuhi kebutuhan modalnya bank kerap kali
menggunakan surat berharga seperti menerbitkan sukuk subordinasi mudhorobah. Namun bank sering kali melupakan bahwa ketika bank
memenuhi kecukupan modalnya dengan menerbitkan surat berharga, bank harus memikirkan yield yang tinggi yang harus diberikan kepada emiten.