H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang pemilihan judul penelitian. selanjutnya bab ini menguraikan batasan dan rumusan masalah
yang dihadapi dari penerbitan sukuk terutama mengenai modal dan kinerja bank
BAB II KAJIAN TEORITIS
Bab ini akan membahas teori terkit tinjauan literatur dan teori- teori yang berkaitan dan menjadi acuan dalam pembahasan
materi penelitian. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode yang digunakan serta
menjelaskan alat analisis yang digunakan penulis dalam menjelaskan penelitian yang dilakukan.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan analisis terhadap data penelitian yang dilakukan guna menjawab masalah penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan diambil kesimpulan mengenai kecukupan modal bank dan kinerja bank dengan adanya tambahan modal
dari penerbitan sukuk serta saran-saran kepada bank.
22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Modal
Modal bagi bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia sesuai dengan pasal 3 ayat 1 sesuai keputusan tersebut modal terdiri atas
modal inti dan modal pelengkap
1
. 1.
Modal inti Modal inti terdiri dari modal disetor dan cadangan-cadangan yang dibentuk
dari laba setelah pajak. Secara rinci modal inti dapat berupa: a
Modal disetor, yaitu bagi modal yang disetor secara efektif oleh pemiliknya. Bagi bank yang berbentuk hukum koperasi, modal disetor
terdiri atas simpanan pokok dan simpanan wajib para anggotanya. b
Agio saham, yaitu selesih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.
c Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba
yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat
Anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar masing-masing bank.
1
Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000 h. 164
d Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang
disisihkan untuk tujuan tertentu dan setelah mendapat persetujuan RUPS atau RA
e Laba yang ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak oleh
RUPS atau RA diputuskan untuk tidak dibagikan. f
Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak, dan belum ditetapkan penggunaannya oleh RUPS atau RA.
Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50. Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun-tahun lalu,
maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.
g Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku
berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagai modal mengalami
kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.
h Bagian kekayaan bersih dari anak perusahaan yang laporan
keuangannya di konsolidasikan, yaitu modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan dengan nilai penyertaan bank pada anak
perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan anak perusahaan adalah bank lain, lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank.