The Shiftability Theory LANDASAN TEORI

dana yang dapat dihimpun diinvestasikan pada surat-surat berharga yang marketable, yang mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai. 8 Kelemahan teroi ini, dalam proses shifting jualbeli asset tersebut bisa saja mengalami kerugian karena penurunan harga atau nilai kurs. Kerugian bisa lebih besar lagi bila proses jual beli dilakukan secara terpaksa dan tergesa-gesa karena kebutuhan likuiditas. G. Sukuk Istilah sukuk merupakan bentuk jama’ dari kata sakk yang berasal dari bahasa arab yang dapat diartikan sebgai sertifikat. Meskipun sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda, sukuk sebagai salah satu produk dasar modal syariah yang sering disejajarkan dengan obligasi. Sukuk juga sering diistilahkan sebagai obligasi syariah. Istilah sukuk mulai digunakan Pasar Modal Indonesia sejak tahun 2006 sejalan dengan terbitnya Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan Efek Syariah. 9 Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep- 181BI2009 tentang Penerbitan Efek Syariah dijelaskan pengertian sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas: 1. Asset berwujud tertentu 8 Dwi Nuraini Ihsan, Manajemen Treasury Bank Syariah, Ciputat: UIN Press, 2015, Cetakan Pertama, h. 279 9 Ibid, h. 149 2. Nilai manfaat atas asset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang aka nada. Jasa yang sudah ada maupun yang aka nada 3. Asset proyek tertentu 4. Kegiatan investasi yang telah ditentukan. Sejauh ini, obligasi syariah diatur dalam fatwa DSN MUI antara lain Fatwa DSN MUI No. 32DSN-MUIIX2002 tentang Obligasi Syariah 10 , No. 41DSN-MUIIII2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah dan No. 59DSN- MUIV2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi. 11 Secara umum, sukuk adalah kekayaan pendukung pendapatan yang stabil, dapat diperdagangkan dan sertifikat yang sesuai dengan syariah. Kondisi utama mengapa sukuk ini dikeluarkan adalah sebagai penyeimbang dari kekayaan yang terdapat dalam neraca keuangan pemerintah, penguasa moneter, perusahaan, bank dan lembaga keuangan serta bentuk entitas lainnya yang memobilisasi dana masyarakat. Emiten atau pihak yang menerbitkan sukuk dapat berasal dari institusi pemerintahan, perusahaan swasta, lembaga keuangan, maupun otoritas moneter. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa obligasi syariah atau sukuk merupkan bukti kepemilikan atau bukti kerja sama yang memiliki pengertian lebih luas dan lebih beragam daripada sekedar surat pengakuan 10 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah Nasional MUI, Ciputat: Erlangga, 2014, h. 579-583 11 Ibid., h. 606-629 utang obligasi, tergantung dari perjanjian yang digunakan pada penerbitan sukuk tersebut. Selain itu, berbeda dengan obligasi, dalam setiap penerbitan sukuk wajib ada asset yang mendasari. Adanya obligasi syariah sebagai alternatif atas obligasi sebagai surat hutang tanpa underlying asset. Berdasarkan prinsip syariah dimana melarang adanya riba yang sering kali terdapat dalam surat hutang. Sebagaimana dijelaskan dalam Al- Qur’an Al- Kariem surat An-Nisa 29: ا ت ع ً ٰجت كت أ ّّإ لطٰ لٱب مك يب مكل ٰ مأ ۟ا ٓ لكأت َ ۟ا ماء ي ّلٱ ا ّيأٰٓي ۚ مك م ۢ ض ا ًۭ يح مكب اك ّّٱ ّ إ ۚ مكسف أ ۟ا ٓ لتقت َ Hai orang yang beriman Janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali dalam perniagaan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kalian. Dan janganlah kalian membunuh diri kalian. Sungguh Allah Maha Penyayang kepada kalian.

H. Macam-macam Sukuk

Terdapat berbagai macam sukuk yang diterbitkan pada masa kontemporer, diantaranya: 12 1. Sukuk Mudharabah Sukuk atau sertifikat mudharabah dapat menjadi instrumen dalam meningkatkan partisipasi publik pada kegiatan investasi dalam suatu 12 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cetakan 1, h. 116-119 perekonomian. Jenis ini merupakan sertifikasi yang mewakili proyek atau kegiatan yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah dengan menunjuk partner atau pihak lain sebagai mudarib untuk manajemen bisnis. Penjualan sukuk mudharabah harus mengikuti aturan berikut: a. Jika modal mudharabah, sebelum beroperasinya proyek tertentu, adalah masih berbentu utang, perdagangan SM akan seperti pertukaran uang dengan uang dan hal tersebut harus memenuhi aturan bay al sharf b. Jika modal muqaradah adalah bentuk utang, harus didasarkan pada prinsip-prinsip perdagangan utang dalam hukum islam. c. Jika modal adalah dalam bentuk kombinasi tunai, tagihan, barang, asset, dan manfaat riil. Perdagangan harus didasarkan pada pasar yang berkembang berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. 2. Sukuk Ijarah Sukuk ijarah adalah sekuritas yang mewakili kepemilikan asset yang keberadaannya jelas dan diketahui, yang melekat pada kontrak sewa beli. Sewa dimana pembayaran return pada pemegang sukuk. Berkat fleksibillitas pada aturan ijarah, pelaksanaan sekuritisasi kontrak ijarah merupakan faktor kunci dalam mengatasi masalah manajemen likuiditas dan untuk pembiayaan kebutuhan-kebutuhan sektor public di negara-negara berkembang.