Pengertian Modal LANDASAN TEORI

d Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan setelah mendapat persetujuan RUPS atau RA e Laba yang ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak oleh RUPS atau RA diputuskan untuk tidak dibagikan. f Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak, dan belum ditetapkan penggunaannya oleh RUPS atau RA. Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50. Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun-tahun lalu, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti. g Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagai modal mengalami kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti. h Bagian kekayaan bersih dari anak perusahaan yang laporan keuangannya di konsolidasikan, yaitu modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan dengan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan anak perusahaan adalah bank lain, lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank. Apabila dalam pembukuan bank terdapat goodwill, maka modal inti yang sudah dijelaskan diatas harus dikurangi dengan jumlah goodwill tersebut. 1. Modal pelengkap Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak dari laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal. Secara rinci modal pelengkap dapat berupa: a Cadangan revaluasi aktiva tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jendral Pajak. b Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, yaitu cadangan yang dibentuk dengan membebani laba rugi tahun berjalan, dengan mkasud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Dalam kategori, cadangan ini termasuk cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan penurunan nilai surat-surat berharga. Jumlah cadangan pengahapusan aktiva yang diklasifikasikan yang dapat diperhitungkan adalah maksimum sebesar 1,25 dari jumlah aktiva tertimbang menurut resiko. c Modal pinjaman yang mempunyai ciri-ciri : a. Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan dipersamakan dengan modal dan telah dibayar penuh. b. Tidak dapat dilunasi atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan BI. c. Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal memikul kerugian bank. d. Pembayaran bunga dapat ditanguhkan bila bank dalam keadaan rugi. d Pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Ada perjanjian tertulis antara pemberi pinjaman dengan bank b. Mendapat persetujuan BI. c. Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan. d. Minimal berjangka waktu 5 tahun. e. Pelunasan pinjaman harus dengan persetujun BI. f. Hak tagih dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling akhir keduduknnya sama dengan modal. e Investasi Subordinasi setinggi-tingginya sebesar 50 dari modal inti yang memenuhi kriteria sebgai berikut: a. Berdasarkan prinsip mudharabah atau musyarakah b. Ada perjanjian tertulis antara bank dengan investor c. Mendapat persetujuan lebih dahulu dari Bank Indonesia, dalam hubungan ini pada saat bank mengajukan permohonan persetujuan, bank harus menyampaikan program pembayaran kembali investasi subordinasi d. Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh e. Minimal jangka waktu 5 tahun f. Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan dengan pelunasan tersebut permodalan bank tetap sehat g. Dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada. h. Peningkatan nilai penyertaan pada portofolio yang tersedia untuk dijual setinggi-tingginya sebesar 45.

B. Fungsi Modal Bank

Bank sebagai unit bisnis membutuhkan darah bisnis, yaitu berbentuk modal. Dengan kata lain, modal bank adalah aspek penting bagi suatu unit bisnis bank. Sebab beroperasi tidaknya atau dipercaya tidaknya suatu bank, salah satunya sebagai dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modalnya. Menurut Johnson, modal bank mempunyai tiga fungsi 2 sebagai berikut : 2 Frank P Johnson dan Richard D. Johnson. Commercial Bank Management, New York: The Druden Press, 1985, h. 331-332 1. Sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya. Dalam fungsi ini modal memberikan perlindungan terhadap kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan teradap kepentingan para deposan. 2. Sebagai dasar bagi menetapkan batas maksimum pemberian kredit. Hal ini adalah merupakan pertimbangan operasional bagi bank sentral, sebagai regulator, untuk membatasi jumlah pemberian kredit kepada setiap individu nasabah bank. Melalui pembatasan ini bank sentral memaksa bank untuk melakukan diversifikasi kredit mereka agar dapat melindungi diri terhadap kegagalan kredit dari satu individu debitur. 3. Modal juga menjadi dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relatif untuk menghasilkan keuntungan. Tingkat keuntungan bagi para investor diperkirakan dengan membandingkan keuntungan bersih dengan ekuitas. Para partisipan pasar membandingkan return on investment diantara bank-bank yang ada. Sementra itu, Brenton C. Leavitt, staf Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika, dalam kaitannya dengan fungsi dari modal bank menekankan ada empat hal, yaitu : 3 a. Untuk melindungi deposan yang tidak diasuransikan, pada saat bank dalam keadaan insolvable dan dilikuidasi 3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Depok: PT. Raja Grapindo Persada, 2014, h. 136-137