cenderung naik, yaitu berturut-turut: 1,09, 1,16, 1,18 dan 1,35. Untuk jumlah Polindes, tahun 2009 terdapat 164 unit,
tahun 2010: 164 unit, tahun 2011: 197 unit, sedangkan tahun 2012 dan 2013 sebanyak 201 unit. Untuk pelayanan kesehatan
sekunder dan tersier di Kabupaten Tegal tahun 2013 terdapat 1 rumah sakit umum daerah tipe B, 1 rumah sakit umum daerah
tipe D, 2 rumah sakit swasta tipe C, dan 1 rumah sakit swasta tipe D.
Dengan demikian rasio rumah sakit per satuan penduduk adalah 0,0003. Agar pelayanan kesehatan terjangkau oleh
masyarakat, Pemerintah Daerah pada tahun 2013 menyediakan saranafasilitas kesehatan di tingkat Desa, melalui pembentukan
Desa Siaga sebanyak 287 unit. Rumah Bersalin dari tahun 2009- 2011 sebanyak 19 unit, sedangkan tahun 2012 dan 2013 naik
menjadi 21 unit. RS Bersalin RS Khusus berjumlah 21 unit di tahun 2013.
Jumlah Klinik Praktek Dokter dalam kurun waktu 5 lima tahun terakhir cenderung turun, tercatat di tahun 2009 dan
2010 terdapat 310 unit, sedangkan di tahun 2011 turun menjadi 157 unit. Tahun 2012 dan 2013 mengalami sedikit kenaikan
menjadi 160 dan 172 unit.
d Sarana Peribadatan
Mayoritas penduduk Kabupaten Tegal pada tahun 2013 beragama Islam, yaitu sebanyak 1.579.393 orang 99,47.
Selebihnya sebanyak 4.573 orang 0,29 beragama Kristen, 2.546 orang 0,16 beragama Katholik, 512 orang 0,03
beragama Hindu, 467 orang 0,03 beragama Budha dan 179 orang 0,01 beragama Konghucu dan 73 orang beragama
lainnya. Hidup berdampingan dan saling toleransi antar pemeluk agama tetap terpelihara dengan baik.
Prasarana dan sarana peribadatan bagi masing-masing pemeluk agama juga tersedia dan terpenuhi dengan jumlah yang
memadai. Pada tahun 2012 terdapat 824 Masjid dan 2.135 Mushola atau Langgar sebagai tempat ibadah pemeluk agama
islam, 9 Gereja Kristen tempat ibadah pemeluk agama Kristen, 10 Gereja KhatolikKapel tempat ibadah pemeluk agama
Katholik, 3 PuraKuilSanggah tempat ibadah pemeluk agama Hindu, dan 4 ViharaCetyaKlenteng tempat ibadah pemeluk
agama BudhaKonghucu. Pondok pesantren sebagai basis pendidikan agama Islam
di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 berjumlah 93 Ponpes dengan santri sebanyak 5.047 orang. Di samping itu terdapat
pendidikan agama Islam untuk anak-anak yaitu Taman Pendidikan Al-Quran TPA yang jumlahnya meningkat jika
membandingkan keadaan di tahun 2009 dan 2013. Jika di tahun 2009 berjumlah 714 unit, maka di tahun 2013 telah berkembang
menjadi 796 unit. Sementara itu jumlah kuota haji tiap tahunnya berubah. Tercatat pada tahun 2009 kuota haji di Kabupaten
Tegal sebanyak 1.038 orang, tahun 2009 menjadi 1.027 orang, dan tahun 2011 naik menjadi 1.077 orang. Di tahun 2012 kuoata
naik lagi menjadi 1.129 orang tetapi turun menjadi 1.040 orang
di tahun 2013. e
Sarana Perhubungan dan Transportasi
Jenis transportasi di Kabupaten Tegal yang paling dominan adalah transportasi darat. Prasarana transportasi darat
yang tersedia adalah berupa terminal tipe C sebanyak 1 unit, yang disinggahi bus AKAP sebanyak 25 bus dalam setiap
harinya dengan rute pangkalan terminal Slawi ke luar kota menurun karena ada beberapa tempat yang menjadi terminal
bayangan. Jumlah orang yang melalui terminal pada tahun 2013 sebanyak 232.164 orang, sedangkan jumlah barang yang melalui
terminal adalah sebanyak 255.683 ton. Jumlah penumpang untuk transportasi angkutan darat sebanyak 232.164 orang.
Sementara prasarana tranportasi laut yang dimiliki hanya berupa pelabuhan pendaratan ikan sebanyak 2 unit, yang
dimanfaatkan untuk pangkalan kapal ikan sejumlah 218 unit di tahun 2013.
Sebagaimana dalam rekam data 2009-2013 jumlah ijin trayek yang berhasil dikeluarkan tidak cukup banyak, yaitu
sebanyak 58 ijin trayek di tahun 2009 dan 2010, 132 di tahun 2011, 124 di tahun 2012 dan 126 di tahun 2013. Untuk
menjamin kelaikan angkutan umum, langkah uji kir angkutan umum juga dilakukan. Tercatat pada tahun 2009 terdapat 350
kendaraan angkutan umum yang diuji kir, tahun 2010 sebanyak 858 kendaraan, tahun 2011 sebanyak 867 kendaraan, tahun 2012
sebanyak 832 kendaraan, dan tahun 2013 1.465 kendaraan.
30
2. PT. Putra Bungsu Tegal
1 Sejarah Singkat PT. Putra Bungsu Tegal
PT. Putra Bungsu Tegal didirikan pada 1988, bermula pada Usaha Dagang disebut UD. Putra Bungsu sesuai dengan surat izin
usaha No. 115kandep.332II91, memulai usaha dalam bentuk jasa pengecoran logam, memproduksi alat-alat pemadam kebakaran,
alat-alat perkapalan dan pengecoran umum. Pada tahun 1993 PT. Putra Bungsu mengembangkan usaha
dan memfokuskan pada jenis pekerjaan memproduksi komponen alat berat atau Sheet Metal Working Equipment Parts dan resmi
bergabung dengan perusahaan internasional PT. Komatsu Indonesia sebagai salah satu pemasok.
Seiring dengan perkembangan usaha perusahaan pada tahun 2004 resmi menjadi perusahaan swasta nasional sesuai dengan akta
pendirian perusahaan No.5 tanggal 5 November 2004 oleh notaris
30
Sistem Informasi Profil Daerah SIPD Kabupaten Tegal Tahun 2013 Cetak Th. 2014
Suprihatin, SH di Tegal, dengan nama PT. Putra Bungsu. Saat ini yang menjadi mitra kerja perusahaan ini adalah PT. Komatsu
Indonesia dan PT. Sumitomo Indonesia.
a Visi dan Misi PT. Putra Bungsu Tegal
Pengembangan operasional PT. Putra Bungsu selalu berpedoman pada visi dan misi yang membantu perusahaan
tetap fokus dalam meraih pencapaian keberhasilan. Visi dan misi membantu PT. Putra Bungsu untuk selalu berupaya
mencapai idealisme dengan mengingatkan manajemen serta karyawan bahwa mereka bekerja sama demi tujuan-tujuan yang
sama, yang akan menjadi sumbangan dalam jangka panjang perusahaan.
Visi PT. Putra Bungsu Tegal adalah menjadi Good Corporate Citizen
dengan posisi keuangan yang kuat, menjadi perusahaan produsen komponen alat berat yang berkualitas
dengan reputasi global. Sedangkan misi PT. Putra Bungsu Tegal adalah menjadi
produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portofolio produk komponen alat beratyang optimal, dengan harga yang
kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama terus meningkatkan ekuitas produk perusahaan, melaksanakan
tanggung jawab
sosial perusahaan,
dan memberikan
profitabilitas atau hasil investasi para pemegang saham serta nilai tambah semua stakeholder perusahaan.
b Produk-produk PT. Putra Bungsu Tegal
1. Pengecoran Logam
Selain memproduksi komponen alat berat, PT. Putra Bungsu juga menerima jasa pengecoran logam.
2. Komponen Alat Berat
Dalam pembuatan aksesoris komponen alat berat milik PT. Komatsu Indonesia, hasil produksinya antara lain: Bracket,
Cover, Plate, Stay, Hinge, Shim, Guide, Collar, Washer, Tube, Dave,
dan Spacer.
c Struktur Organisasi
Manajemen adalah sebagai sebuah proses perencanaan, perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Sebuah perusahaan yang telah berkembang perlu adanya sebuah manajemen yang baik.
Struktur organisasi di PT. Putra Bungsu Tegal dapat dilihat pada lampiran.
d Tenaga Kerja
Salah satu faktor produksi yang penting adalah man. Sumber daya manusia adalah salah satu faktor penjunjang
keberlangsungan suatu proses produksi. Tenaga kerja yang ada pada PT. Putra Bungsu Tegal didominasi oleh laki-laki, mereka
adalah orang-orang asli daerah Kabupaten Tegal. Hal ini merupakan salah satu usaha untuk memberdayakan sumber daya
manusia yang tersedia. Dengan demikian kesejahteraan warga diharapkan dapat terjamin. Tenaga kerja PT.Putra Bungsu
Tegaltahun 2012-2013 dapat dilihat pada lampiran.
e Penghasilan Pertahun
Penghasilan PT. Putra Bungsu Tegal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Penghasilan PT. Putra Bungsu Tegal tahun
2012-2013 dapat dilihat pada lampiran.
f Proses Produksi
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, serta mempunyai
titik cair yang tinggi. Bijih logam didapat dengan cara penambangan, setelah didapat sebelum diolah bijih logam
dipecah sebesar kepalan tangan, kemudian dipilih yang mengandung unsur-unsur logam, dicuci, dikeringkan dengan
cara dipanggang agar mengeluarkan uap yang mengandung air. Logam terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain:
1 Logam berat, seperti besi, nikel, krom, tembaga, timah putih,
timah hitam, dan seng. 2
Logam ringan, seperti alumunium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, dan barium.
3 Logam mulia, seperti emas, perak, platina.
4 Logam tahan api, seperti wolfram, molibden, titanium, dan
zirkonium. Industri pengolahan logam dan mesin PT. Putra Bungsu
adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak 1988, awalnya bergerak di bidang pengecoran logam. Memproduksi alat-alat
pemadam kebakaran, alat-alat perkapalan dan pengecoran umum. Pada tahun 1993 mengambil keputusan beralih pada
jenis pekerjaan Sheet Metal Working Equipment Parts dan bergabung dengan PT. Komatsu Indonesia sebagai subcont dan
memproduksi beberapa komponen untuk semua model alat berat untuk brand Komatsu.
Berikut adalah proses produksi komponen alat-alat berat, mulai dari proses pemotongan, pengasahan, pembengkokan,
pengeboran, dan pengecatan.