Peranan Usaha Kecil dalam Masalah Pengangguran

pendapatan masyarakat akan bertambah dan konsumsi masyarakat menjadi bertambah tinggi. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman modal baru. Dalam bukunya, Prasetyoantoko berpendapat bahwa, sektor UKM potensinya sangat besar. Dengan adanya UKM yang berdiri pada suatu daerah akan sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat daerah dan sekitarnya, salah satu contohnya industri kecil, karena bentuk usaha ini merupakan usaha yang padat karya. Sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. 23 Dalam menghadapi persaingan global, suatu negara harus mempunyai kekuatan tersendiri. Di satu sisi usaha kecil ini mampu memanfaatkan potensi alam yang dimiliki oleh setiap daerah di Negara Indonesia dan di sisi lain usaha kecil ini mampu mempekerjakan tenaga kerja yang tidak sedikit. Dengan mendayagunakan potensi sumber daya manusia yang begitu melimpah, terlebih di suatu pedesaan, maka usaha kecil ini keberadaannya sangat potensial di kabupaten Tegal. Berikut adalah jumlah tenaga kerja yang diserap oleh jenis usaha pada sektor industri di Kabupaten Tegal tahun 2012-2013: Tabel 2.5. Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Industri di Kabupaten Tegal Tahun 2012-2013 Jiwa Jenis Usaha Tahun 2012 Tahun 2013 Industri Kecil 115.425 115.425 Industri Besar 5.680 5.680 Rumah Tangga 790 790 Total 121.895 121.895 Sumber: Sistem Informasi Profil Daerah Kabupaten Tegal 23 Prasetyo A. Ponzi Ekonomi. Jakarta: Kompas, 2010, h. 172. Sektor industri di Kabupaten Tegal berdasarkan skalanya dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu industri kecil, industri menengah, dan rumah tangga. Dalam penyerapan tenaga kerja, industri kecil menempati posisi pertama disusul dengan industri besar dan rumah tangga pada urutan terakhir. Jika dibandingkan dengan jumlah orang yang bekerja di tahun 2012, maka industri kecil berkontribusi sebesar 16,39. Sedangkan pada tahun 2013 naik menjadi 21,27, karena jumlah orang yang bekerja pada tahun 2013 menurun dari tahun 2012. Jadi dapat dilihat bahwa melalui inovasi dan motivasi para wirausaha, usaha ini ikut serta berkontribusi terhadap perekonomian suatu negara, kontribusinya adalah sebagai berikut: Pertama , sebagai salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Krisis ekonomi mengakibatkan banyak perusahaan gulung tikar, sehingga memaksanya untuk memberhentikan beberapa atau bahkan seluruh dari tenaga kerjanya. Tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan akan menjadi pengangguran sampai mendapatkan pekerjaan. Pertumbuhan jumlah penduduk akan melahirkan sejumlah tenaga kerja baru, sehingga akan menambah jumlah para pencari kerja. Dari masalah tersebut jika tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja akan menimbulkan masalah pengangguran. Biaya hidup yang semakin tinggi, membutuhkan upah yang tinggi pula, namun banyak perusahaan yang tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Munculnya usaha kecil mampu menyerap banyak tenaga kerja dan mejanjikan hasil yang tidak terbatas. Kedua , turut membangun perekonomian nasional dengan tidak membebani pemerintah dan masyarakat. Usaha kecil adalah jenis usaha madiri, baik beradan hukum atau tidak berbadan hukum. Dengan terserapnya beberapa tenaga kerja yang dahulunya tidak berpenghasilan dengan bekerja pada sebuah Usaha Kecil dan Menengah akan mendapatkan penghasilan dan kegiatan usaha ini dapat berupa usaha sampingan, sehingga dapat menambah jumlah penghasilan di luar pekerjaan inti. Melalui kegiatan ekspor hasil produksi akan menyumbang devisa kepada negara sehingga turut membangun perekonomian nasional. Ketiga , meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Usaha kecil banyak memanfaatkan faktor-faktor produksi sekitar, faktor- faktor produksi tersebut antara lain, seperti sumber daya alam tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, hewan, barang tambang, sumber daya manusia tenaga kerja, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan untuk mengatur dan mengolah faktor-faktor produksi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Dodi Haryanto 2008, dengan judul “Peranan Usaha Kecil Penyulingan Minyak Nilam Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes Tahun 2008 ”. Mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian tersebut mendeskripsikan keadaan dan seberapa besar peranan Usaha Kecil Penyulingan Minyak Nilam terhadap penyerapan tenaga kerja. Usaha kecil ini merupakan usaha kecil pedesaan yang masih bersifat tradisional dan mempunyai peluang besar untuk menjadi usaha yang lebih besar. Usaha kecil ini memiliki kemampuan untuk menyerap tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan memiliki keterampilan terbatas. Dari keseluruhan jumlah tersebut menyerap tenaga kerja sebanyak 500 orang atau sebesar 0,86 dari seluruh angkatan kerja yang ada di Kecamatan Bantarkawung. Keberadaan usaha ini telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat yang masih menganggur sebagai pekerjaan pokok, sehingga usaha kecil penyulingan minyak nilam ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah kesempatan kerja di pedesaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Raselawati 2011, dengan judul “Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia ”. Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian tersebut untuk meganalisis pengaruh perkembangan Usaha Kecil dan Menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel, data yang digunakan adalah data sekunder berupa PDB UKM, tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, investasi UKM, dari tahun 2000-2009. Dari analisisnya menggambarkan bahwa ekspor UKM, jumlah unit UKM, investasi UKM menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM di Indonesia. Sedangkan variabel tenaga kerja UKM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM karena penyerapan tenaga kerja tidak sebanding dengan nilai tambah yang dihasilkan. Penelitian yang dilakukan oleh Nelsen Diyan Pratama 2012, dengan judul “Analisis Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil di Kabupaten Jepara ”. Mahasiswa dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini menggunakan regresi berganda, berdasarkan hasil perhitungannya menunjukan bahwa variabel penerimaan kredit modal kerja X1 tidak signifikan, variabel jenis industri kecil X2 mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Y dimana industri monel yang mempunyai pertumbuhan tenaga kerja paling banyak dibanding industri lain, variabel tingkat pendidikan pengusaha X3 dan variabel modal X4 serta variabel usia usaha X5 mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Y. Secara bersama-sama terhadap variabel bebas penerimaan kerdit modal kerja X1, jenis industri kecil X2, pendidikan pengusaha X3, modal X4 dan usia usaha X5 mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap variabel terikat pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Y. Besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 91,9.

C. Kerangka Berfikir

Pertumbuhan penduduk yang cepat, tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga akan menimbulkan dampak negatif bagi suatu negara, jika pemerintah tidak bisa menyeimbangkan dari dampak tersebut. Pertumbuhan penduduk yang cepat di suatu pedesaan, akan menciptakan banyak angkatan kerja baru yang membutuhkan lapangan pekerjaaan pula. Namun, pemerintah daerah sepertinya belum berhasil menyeimbangkan masalah ketenagakerjaan tersebut. Sehingga terjadi pengangguran. Kegiatan perekonomian di pedesaan umumnya di dominasi oleh sektor pertanian yang sering menemui masalah, seperti teknologi yang digunakan masih sederhana, hasil produktivitas yang masih rendah, lahan pertanian yang semakin sempit, dan waktu bekerja penuhhanya pada saat musim-musim panen saja, setelah musim panen selesai waktu kerja para petani sedikit yaitu kurang dari 14 jam dalam seminggu,sehingga upah buruh di sektor pertanian rendah. Sehingga petani pada saat itu akan menjadi pengangguran terselubung. Sektor pertanian saat ini sudah tidak menjadi daya tarik bagi angkatan kerja baru, sehingga kebanyakan dari mereka melakukan urbanisasi. Permasalahan yang kompleks ini belum juga terselesaikan dari waktu ke waktu. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di pedesaan adalah dengan membuka lapangan pekerjaan di sekor industri.Industri adalah salah satu motor penggerak roda perekonomian di suatu daerah. Seperti usaha kecil, tumbuh dan berekembangnya usaha kecil di suatu daerah pedesaan dianggap sebagai salah satu jalan untuk memecahkan masalah pengangguran. Tumbuhnya para wirausahawan muda kreatif yang membentuk suatu usaha di tengah-tengah masyarakat diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Maka dengan adanya usaha kecil yang tumbuh di suatu daerah, akan menurunkan tingkat pengangguran di daerah tersebut. Lebih jelasnya kerangka pemikiran tersebut ditampilkan melalui skema sebagai berikut: Gambar 2.2. Kerangka Berfikir Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan dugaan yang diajukan atas pertanyaan penelitian, yang berupa kalimat pernyataan peneliti. Bertitik tolak dari pertanyaan penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah diduga bahwa peranan usaha kecil di sektor industri pengolahan logam dan mesin dalam gerakan OVOP yang tumbuh dan berkembang pada suatu daerah dapat meneyerap Masalah Ketenagakerjaan : 1. Upah buruh rendah 2. Pengangguran tinggi Melalui Teori Pertumbuhan EkonomiJoseph Alois Schumpeter, bahwa: “Inovasi para pelaku usaha akan menaikan tingkat perekonomian suatu negara.” Peran Usaha Kecil : 1. Menyerap tenaga kerja 2. Meningkatkan perekonomian nasional 3. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya Terpecahnya masalah pengangguran di Kabupaten Tegal