Data Sekunder Peranan Usaha Kecil Industri Pengolahan Logam dan Mesin; Dalam

Sedangkan data penyerapan tenaga kerja usaha kecil pada sektor industri logam dan mesin pada tahun 2013 adalah datanya sebagai berikut: Tabel 4.6. Penyerapan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Logam dan Mesin Tahun 2013 No. Sentra Desa Unit Usaha Tenaga Kerja 1 Pengecoran besi Dampyak 11 117 2 Alat pertanian Talang 16 75 3 PAT dari Logam Pesarean 125 375 4 Barang dari kuningan Pesarean 130 415 5 Barang dari kuningan Pesarean 25 100 6 Barang dari kuningan Kebasen 33 235 7 Barang dari kuningan Lemahduwur 10 70 8 Pande besi Pegirikan 25 105 9 Komponen Kapal Kebasen 10 150 10 Komponen Hydrant Kajen 10 80 11 Komponen kendaraan Dampyak 7 35 12 Grendel atau Engsel Kajen 60 440 13 Pengecoran alumunium Pesarean 10 40 14 Komponen alat listrik Lemahduwur 20 110 15 PRT dari alumunium Pesarean 10 30 16 Barang perhiasan dari logam mulia Pesayangan 40 150 Jumlah 542 2.527 Sumber: Data sekunder yang diolah sendiri. Di tahun 2013, jumlah unit usaha pada sektor industri pengolahan logam dan mesin tidak mengalami pertumbuhan dalam jumlahnya. Begitupun dengan penyerapan tenaga kerja sektor industri pengolahan logam dan mesin yaitu sama seperti di tahun 2012, menyerap tenaga kerja sebanyak 2.527 jiwa. Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 menurun dari tahun 2012, yaitu menjadi 572.937 jiwa, sedangkan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri pengolahan logam dan mesin di Kabupaten Tegal sebanyak 2.527 jiwa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Usaha kecil keberadaannya sangat vital bagi perekonomian di Kabupaten Tegal. Terutama di sektor perindustrian, pada gerakan OVOP di Kabupaten Tegal terdapat lima sektor usaha yang menghasilkan produk unggulan yaitu industri tekstil, industri bambu rotan, industri shuttlecock, industri makanan, dan industri logam. Dari kelima potensi tersebut salah satu usaha yang ikut berkontribusi dalam perekonomian Kabupaten Tegal adalah industri pengolahan. Berdasarkan hasil penelitian di salah satu industri pengolahan logam dan mesin, usaha tersebut merupakan pekerjaan pokok bagi para pekerjanya. Penghasilan rata-rata para pekerja setiap bulan sudah diatas UMR Kabupaten Tegal, sehingga sudah cukup mensejahterakan kehidupan mereka, meskipun belum sepenuhnya. Tingkat pendidikan para pekerja di industri pengolahan logam dan mesin,untuk saat ini kriteria yang digunakan adalah angkatan kerja yang lulusan SMA atau sederajatnya tanpa dibatasi dengan status sekolah umum atau kejuruan. Sehingga dengan adanyausaha kecil pada sektor industri pengolahan logam dan mesin selain mampu memberikan kesejahteraan bagi para pekerjanya juga mampu membuka lapangan pekerjaan, sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang ada di lingkungan sekitar. Masalah yang terjadi pada industri pengolahan logam adalah bahan bakunya. Di Kabupaten Tegal bahan baku logam yang tersedia adalah berasal dari scrap, sementara untuk mendapatkan bahan dari logam asli harus didatangkan dari luar daerah. Dan jumlahnya pun terbatas. Bahan baku dari scrap mudah diperoleh dan harganya sangat terjangkau, namun kualitas yang dihasilkan dari scrap tidak sebaik dari logam asli. Sehingga hasil produktivitas dari industri pengolahan logam dan mesin belum mampu memasarkannya ke berbagai daerah yang lebih luas. Kegiatan produksinya berdasarkan pesanan dari mitra kerja dan konsumen saja. Pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Tegal meningkat dari tahun 2012-2013 yaitu dari angka 1.409.406 jiwa menjadi 1.415.009 jiwa. Selisih pertumbuhannya adalah 5.603 jiwa dalam satu tahun. Namun peningkatan jumlah penduduk tidak diikuti denagan peningkatan angkatan kerjanya. Angkatan kerja pada tahun 2012 adalah 749.387 jiwa menurun di tahun 2013 yaitu menjadi 615.630. Sementara jumlah unit usaha kecil pada sektor industri pengolahan logamdan mesin dari tahun 2012-2013 tidak mengalami perkembangan yaitu dalam angka 542 unit, begitu pun dengan penyerapan tenaga kerjanya yaitu tetap pada angka 2.527 jiwa. Pada tahun 2012, perananusaha kecil pada sektor industri pengolahan logam dan mesin dalam menyerap tenaga kerja sebesar 0,34 dari seluruh angkatan kerja yang bekerja yang ada di Kabupaten Tegal. Sedangkanpada tahun 2013persentase perananusaha kecil pada sektor industri pengolahan logam dan mesin dalam menyerap tenaga kerja meningkat, usaha kecil pada sektor industri pengolahan logam dan mesin mampu menyerap tenaga kerja sebesar 0,41 dari seluruh angkatan kerja yang bekerja di Kabupaten Tegal. Tingkat pengangguran di Kabupaten Tegal dari tahun 2012-2013 menurun dari angka 45.338 jiwa menjadi 42.693 jiwa, selisihnya adalah 2.645 jiwa dalam satu tahun. Sedangkan penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan logam dan mesin pada tahun 2012-2013 tidak mengalami perkembangan yaitu tetap dalam angka 2.527 jiwa, tetapi dengan adanyaindustri pengolahan logam dan mesin di Kabupaten Tegal setidaknya mampu mempertahankan para tenaga kerjasebanyak 2.527 jiwa untuk tetap berkerja, mendapatkan penghasilan, dan kebutuhan hidupnya terpenuhi.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari analisis hasil penelitian, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa usaha kecil pada industri pengolahan logam dan mesin dalam gerakan OVOP One Village One Product sangat berperan dalam upaya memecahkan masalah pengangguran di Kabupaten Tegal pada tahun 2012-2013. Buktinya adalah sebagai berikut: 1. Industri pengolahan logam dan mesin adalah jenis usaha yang mempunyai jumlah unit usaha yang cukup banyak sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang banyak pula. Jumlah unit usaha dan penyerapan tenaga kerja sektor ini pada tahun 2012-2013 tetap yaitu 542 unit usaha dan 2.527 orang. 2. Pada tahun 2012 peranan usaha kecil dalam program OVOP One Village One Product pada sektor industri pengolahan logam dan mesin dalam upaya memecahkan masalah pengangguran di Kabupaten Tegal pada sebesar 0,34 dari seluruh penduduk yang bekerja di Kabupaten Tegal. 3. Pada tahun 2013 peranan usaha kecil dalam program OVOP One Village One Product pada sektor industri pengolahan logam dan mesin dalam upaya memecahkan masalah pengangguran di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 sebesar 0,41 dari seluruh penduduk yang bekerja di Kabupaten Tegal. 4. Tingkat pengangguran di Kabupaten Tegal pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan dari angka 45.338 jiwa menjadi 42.693 jiwa. Sedangkan jumlah penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan logam dan mesin pada tahun 2012-2013 tetap dalam angka 2.527 jiwa. Meskipun demikian, hal ini membuktikan bahwa, usaha kecil pada sektor industri pengolahan logam dan mesin mampu menekan tingkat pengangguran di Kabupaten Tegal.

B. IMPLIKASI

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada para pengusaha dan pemerintah mengenai peranan usaha kecil pada sektor industri pengolahan logam dan mesin dalam upaya mengatasi memecahkan masalah pengangguran, sehingga pemerintah dapat membantu pengusaha dalam bidang permodalan, pemasaran dan pengelolaan untuk mengotimalkan sumber daya yang ada. Dengan diketahuinya peranan usaha kecil industri pengolahan logam dan mesin maka baik pengusaha maupun pemerintah sekitar wilayah Kabupaten Tegal diharapkan dapat mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk penyedia bahan baku setempat agar usaha kecil pada industri pengolahan logam dan mesin ini lebih berkembang.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peranan usaha kecil pada sektor industri pengolahan logam dan mesin dalam program OVOP One Village One Product dalam upaya memecahkan masalah pengangguran di Kabupaten Tegal pada tahun 2012-2013, maka saran yang dapat diberikan sebagai sumbangan pemikiran di bidang pembinaan dan pengembangan usaha kecil, khususnya pada sektor industri pengolahan logam dan mesin yaitu: