33
tanya jawab guna menumbuhkan keingintahuan siswa. Setelah itu, guru memfasilitasi siswa dengan gambar serta LKS dalam tahap pengumpulan
data, dan yang terakhir adalah dengan melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam seluruh tahap discovery. Berdasarkan hasil pengolahan data,
peningkatan motivasi belajar siswa ditunjukkan sebagai berikut: pencapaian hasil motivasi belajar siswa yang pada pra tindakan hanya 31 siswa
kemudian pada siklus I dan siklus II telah mencapai minimal 80 siswa memiliki motivasi belajar IPS berkategori tinggi dengan rata-rata skor
motivasi belajar pada pra tindakan adalah 55, pada siklus I menjadi 82, pada siklus II menjadi 88.
Dari dua penelitian yang relevan di atas, terlihat bahwa model discovery learningmeningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Pada
penelitian kali ini, penulis fokus terhadap motivasi belajar siswa dalam pengenalan notasi musik di sekolah sehingga dalam hasil penelitian
diharapkan motivasi belajar siswa dapat meningkat setelah diterapkan model discovery learning seperti dua penelitian relevan di atas.
C. Kerangka Berpikir
Sebuah pembelajaran dikatakan berhasil jika siswa mampu menangkap dan memahami materi yang diberikan oleh guru dengan baik
dan menyeluruh.Akan tetapi, untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi, perlu adanya motivasi yang tinggi dalam diri siswa untuk
belajar.Semakin berkembangnya
dunia pendidikan,
guru semakin
mengembangkan model pembelajaran yang efektif dan berpengaruh besar
34
bagi motivasi siswa. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada penjelasan guru di depankelas tidaklah menjadi sebuah model pembelajaran yang
sesuai di masa pendidikan saat ini. Model pembelajaran yang sangat dibutuhkan saat ini adalah model pembelajaran yang mengedepankan
keaktifan siswa sehingga guru hanyalah sebagai fasilitator.
Dalam pembelajaran notasi musik di sekolah, masih banyak guru di sekolah yang belum menerapkan model pembelajaran yang tepat guna
meningkatkan motivasi belajar siswa.Notasi musik cenderung disampaikan dalam bentuk metode ceramah yang terkesan membosankan.Hingga saat ini,
notasi musik masih menjadi hal yang kurang diminati oleh siswa, padahal notasi musik merupakan bagian dari seni musik yang sangat penting untuk
dipelajari. Melihat kondisi seperti itu, penulis mencari pemecahan masalah
guna meningkatkan motivasi belajar siswa mengenai notasi musik yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
dan memicu semangat serta meningkatkan keingintahuan siswa pada notasi musik. Model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif pemecahan
masalah di atas yaitu model discovery learning.Model discovery learningmemposisikan guru sebagai pembimbing dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. Dengan
35
demikian, situasi pembelajaran akan menjadi aktif, menarik, dan menyenangkan sehingga akan muncul gairah atau semangat untuk belajar
dan motivasi belajar siswa pun dapat meningkat. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan
bagan sebagai berikut:
Gambar 12:Kerangka Pikir Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Motivasi Belajar Notasi Musik Siswa Kelas VIII di SMP
Negeri 1 Piyungan D.
Hipotesis Penelitian
Menurut Narbuko 2015: 141, hipotesis adalah dugaan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Berdasarkan
pengertian hipotesis tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Kurangnya Variasi Model Pembelajaran Notasi Musik
Siswa Kurang Bersemangat dalam Mempelajari Notasi Musik
Kegiatan Belajar Mengajar Membosankan
Penerapan Discovery Learning
Siswa Termotivasi untuk Belajar Notasi Musik
36
“Ada perbedaan motivasi belajar siswa antara yang menggunakan model discovery learning dengan model konvensional dalam pembelajaran notasi
musik siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Piyungan.”
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian