21
e. Teori Motivasi Belajar
Mc.Cown, Driscoll, dan Roop 1997 dalam Kusumaningtyas 2010:21 mengungkapkan bahwa motivasi belajar terdiri dari tiga hal,
yaitu: a Kebutuhan untuk berprestasi, yaitu menjadikan motivasi sebagai
dorongan untuk mencapai sebuah prestasi pada akhir pencapaiannya. Setiap orang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, maka ia akan
terus berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap perilakunya. Prestasi merupakan sebuah impian besar yang terdapat dalam dirinya. Tanpa
adanya motivasi yang kuat, maka prestasi akan sulit untuk didapatkan. Oleh sebab itu, peserta didik yang ingin mencapai prestasi di bidang
akademik maupun non akademik di sekolah maupun di luar sekolah, harus memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga mampu melewati
segala tahap ujian dan mendapatkan hasil terbaik sehingga prestasi pun dapat digenggam.
b Kebutuhan untuk pemenuhan diri, yaitu kebutuhan untuk memenuhi segala kebutuhan dalam hidupnya. Tanpa adanya motivasi, tentu saja
kebutuhan yang diperlukan setiap manusia tidak dapat tercukupi.Untuk mendapatkan segala hal yang dibutuhkan, manusia harus memiliki
motivasi untuk mendapatkannya. c Kebutuhan untuk mandiri. Manusia yang mandiri merupakan manusia
yang memiliki kegigihan dalam dirinya.Kegigihan itu muncul karena
22
adanya motivasi
dalam dirinya
untuk menyelesaikan
segala perbuatannya.
Siregar 2011:52 menjelaskan bahwa Keller 1983 memiliki pendapat lain mengenai teori motivasi, Keller menyusun seperangkat
prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yang disebut dengan ARCS Modelyaitu attention perhatian, relevance
relevansi, confidence kepercayaan diri, dan satisfication kepuasan. Keller berpendapat bahwa keempat hal tersebut merupakan kondisi
motivasional yang penting untuk dipraktekkan dalam pembelajaran sehingga motivasi dalam siswa dapat terjaga dari awal sampai akhir
pembelajaran.
f. Aspek-aspek Motivasi Belajar