Latar Belakang PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNINGTERHADAP MOTIVASI BELAJAR NOTASI MUSIK SISWA SMP NEGERI 1 PIYUNGAN.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pendidikan di Indonesia semakin ditingkatkan, baik dari segi materi ajar maupun sisi pendidik. Maka, tidak heran jika pemerintah terus memperbaiki kurikulum pendidikan demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Suyadi dan Dahlia 2014:3 mengemukakan pengertian kurikulum sebagai berikut. Kurikulum merupakan seperangkat rencana pembelajaran yang di dalamnya memuat tujuan, isi, bahan ajar, dan metode pembelajaran yang semuanya itu digunakan untuk membina siswa ke arah perilaku yang diinginkan dan menilai sejauh mana perubahan perilaku tersebut telah terjadi pada siswa. Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan sering mengalami perubahan sehingga banyak hal yang perlu dipersiapkan dan diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari penyusunan kurikulum tersebut dapat terwujud dengan maksimal. Modelpembelajaran merupakan salah satu hal yang penting dalam proses belajar mengajar khususnya di sekolah. Siswa cenderung memberikan perhatian mereka kepada guru yang mampu memberikan sesuatu yang berbeda dari hal-hal sebelumnya atau hal pada umumnya. Salah satu model pembelajaran yang banyak diterapkan di sekolah- sekolah maju adalah model discovery learning.Model pembelajaran penemuan atau discovery learning memang belum banyak digunakan di sekolah umum.Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia Hariyono dan Idel, 2 2005:167, discovery berarti penemuan sehingga dalam konsep model discovery ini siswa diharapkan mampu menemukan masalah yang mereka hadapi sehubungan dengan materi pelajaran yang guru sampaikan sehingga pembelajaran berpusat pada siswa. Ketika guru menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, potensi, bakat, dan minat siswa akan semakin berkembang secara optimal dan maksimal Supardi, 2013:174. Oleh sebab itu, kurangnya antusias dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran dapat diantisipasi dengan penerapan discovery learning untuk mengembangkan motivasi dan potensi siswa. Hadrian 2013:54 mengatakan bahwa, “Sebelum siswa dapat menyimpan memori atau belajar, sesuatu atau seseorang harus dapat menarik perhatian mereka.” Salah satu cara untuk menarik perhatian siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda dan mengaplikasikan media pembelajaran di dalam kelas. Model pembelajaran yang efektif dan media pembelajaran yang dikemas dengan unik, akan menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasi terhadap siswa untuk belajar. Ketika guru masuk kelas dengan membawa sebuah hal yang baru dan terlihat berbeda dari biasanya, tentu siswa akan memusatkan perhatiannya pada benda itu. Dengan begitu, guru akan lebih mudah meminta perhatian siswa pada dirinya ketika menyampaikan materi. Mata pelajaran seni budaya merupakan mata pelajaran gabungan dari beberapa bidang seni, yaitu seni musik, seni rupa, seni tari, dan seni teater.Akan tetapi, dari keempat bidang seni tersebut, yang umum dipelajari 3 di sekolah adalah seni musik dan seni rupa. Akan tetapi, peneliti akan memfokuskan pembahasan dalam bidang seni musik. Perkembangan materi seni musik dari waktu ke waktu semakin meningkat dengan baik.Siswa tidak hanya dituntut dapat bermusik secara praktik, tapi mampu memahami teori-teori dalam dunia musik secara umum.Akan tetapi, ketika siswa diperkenalkan dengan teori musik, siswa cenderung malas dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran seni musik karena yang ada di pikiran mereka, seni musik seharusnya membuat mereka senang bukan membuat mereka pusing dengan teori-teori musik yang ada.Salah satu teori dalam seni musik yang membuat siswa merasa malas untuk mempelajarinya adalah notasi musik. Notasi musik merupakan bagian yang sangat penting dalam musik khususnya partitur atau teks musik karena setiap karya musik pasti ditulis dalam bentuk notasi musik.Untuk memahami notasi musik dibutuhkan ketekunan dan keseriusan dalam mempelajarinya.Bentuk notasi musik yang beraneka ragam seringkali membuat mindset siswa pusing dan bingung melihatnya sehingga tidak ada motivasi dalam diri siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut.Apalagi, ketika materi notasi musik disampaikan menggunakan model pembelajaran konvensional yang mengedepankan ceramah saja.Hal tersebut tidak membuat siswa termotivasi, tapi merasa bosan. Tingkat penggunaan notasi musik dalam materi pembelajaran seni musik di sekolah sangatlah tinggi.Pada saat ini, notasi musik telah banyak 4 sekali muncul di buku paket siswa maupun guru bahkan siswa mulai dituntut untuk mampu menulis notasi musik. Berdasarkan Kurikulum 2013, tertuliskan Kompetensi DasarKD 4.1 materi seni musik SMPMTs Kelas IX adalah menggubah lagu modern secara unisono. Menurut pengalaman penulis ketika Praktik Pengalaman Lapangan PPL di SMP Negeri 1 Piyungan, pada umumnya siswa tidak dapat menyelesaikan tugas menggubah lagu dengan baik dan benar dikarenakan ketidakpahaman siswa mengenai notasi musik.Bahkan, ketika dijelaskan mengenai notasi musik, para siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi untuk mempelajarinya. Sehubungan dengan materi menggubah lagu yang dipelajari di kelas IX, pengenalan notasi musik sebaiknya diajarkan sejak kelas VII atau kelas VIII sehingga siswa akan siap menerima materi menggubah lagu di kelas IX. Oleh sebab itu, perlu ditumbuhkan motivasi belajar notasi musik pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 1 Piyungan sehingga mereka dapat mengenal dan memahami notasi musik serta siap menggubah materi lagu dalam bentuk notasi musik di kelas IX. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh penulis di SMP N 1 Piyungan, discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang patut dicoba di kelas untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar notasi musik siswa. 5

B. Identifikasi Masalah