30 para orang tuanya. Untuk sejumlah anak, memasuki dunia yang baru
seringkali menimbulkan ketegangan yang tidak sepenuhnya disadari, tetapi membawa dampak terhadap suka atau tidak sukanya ia dengan lingkungan
yang baru. Padahal rasa suka atau tidak suka akan membawa pengaruh yang besar terhadap kelancaran dalam studi, karena itu diusahakan agar hari-hari
pertama masuk sekolah adalah pengalaman yang menyenangkan bagi siswa. 2
Di SLTP selisih usia murid kelas satu dan kelas dua atau tidak lagi terasa sangat berbeda dengan selisih usia murid kelas satu SD dengan murid kelas
dua atau kelas tiga. Pergaulan antar murid dengan tingkat kelas yang berbeda lebih sering terjadi di SLTP. Karena itu, diusahakan agar sejak hari-hari
pertama bersekolah para murid baru sudah mulai berkenalan dengan kakak- kakak kelasnya.
3 Di SLTP para murid sudah diharapkan untuk belajar bersama dengan murid
lainnya.
2.2.2 Maksud dan Tujuan MOS Masa Orientasi Siswa 2.2.2.1 Tujuan umum
Tujuan umum dari MOS Masa Orientasi Siswa adalah memberikan kesan positif dan menyenangkan kepada siswa baru tentang lingkungan
sekolahnya yang baru. Mereka diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan hal-hal yang menggembirakan sambil mengenal dan mempelajari
sesuatu yang baru, baik yang berkaitan dengan lingkungan fisik, lingkungan sosial termasuk norma-norma khusus yang berlaku di lingkungan sekolah
barunya maupun dengan cara-cara belajar yang baru.
31 2.2.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari MOS Masa Orientasi Siswa adalah sebagai berikut : 1
Membantu siswa mengenal lebih dekat lingkungan sekolah barunya sehingga tercipta suasana edukatif dan kondusif.
2 Mendorong siswa untuk bersikap proaktif dalam mengenali guru,
karyawan dan kakak-kakak kelasnya sehingga ia bisa merasa lebih aman berada bersama mereka.
3 Membantu siswa menyatu dengan warga sekolah dalam rangka
pelaksanaan wawasan wiyatamandala sehingga fungsi sekolah,
guru, siswa, dan masyarakat lingkungan dapat mendukung terwujudnya tujuan pendidikan secara komprehensif.
4 Membantu siswa untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah,
mengetahui hak dan kewajiban serta mampu bertanggung jawab dalam kehidupan bersekolah.
5 Mendorong siswa untuk memiliki kepercayaan diri sehingga berani
mengungkapkan pendapatnya dan aktif menanyakan pendapat orang lain. 6
Mendorong siswa untuk memulai kebiasaan belajar baru melalui diskusi. 7
Mendorong siswa untuk aktif menambah pemahamannya melalui pengamatan terhadap lingkungan.
2.2.3 Sasaran MOS Masa Orientasi Siswa
Sasaran MOS adalah siswa kelas I SMP dan kel;as I SMA SMK sederajat dengan mengikutsertakan siswa kelas II, III, guru dan karyawan sekolah.
32
2.2.4 Materi MOS Masa Orientasi Siswa
Pada dasarnya materi MOS adalah hal-hal yang berkaitan erat dengan upaya- upaya mengantarkan siswa agar lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan
sekolah serta segala tata pergaulannya. Oleh karena itu, materi pokok meliputi lima unsur yaitu :
1 Wawasan Wiyatamandala
2 Tata Krama Siswa
3 Diskusi aktual tentang kehidupan berbangsa dan bernegara
4 Program cara belajar yang baik
5 Upacara Bendera
Dengan adanya perubahan sistem pendidikan nasional tentunya harus ada perubahan-perubahan di dalam pelaksanaan MOS. Masa Orientasi Siswa sekarang
ini seharusnya lebih mengedepankan penyampaian nilai-nilai luhur dan menyiapkan murid baru agar tidak kaget dengan sistem pendidikan baru yang
akan dihadapinya nanti. MOS diawali dengan upacara pembukaan. Peserta mengenakan seragam
lengkap dengan berbagai “aksesoris” yang telah ditetapkan. Mengenai “aksesoris” ini sebagian masyarakat menganggap sesuatu yang tidak mendidik. Tetapi, bila
dilihat dari sisi positifnya maka “aksesoris” ini masih diperlukan asalkan dalam taraf wajar, tidak menyalahi etika dan tidak merendahkan martabat peserta
sebagai makhluk Tuhan. Keterlibatan siswa senior yang tergabung dalam OSIS sebagai panitia juga
diperlukan untuk melatih mereka berorganisasi khususnya menyelenggarakan
33 suatu kegiatan. Sepak terjang senior inilah yang harus memerlukan pengawasan
dan perhatian ekstra dari para guru pembimbing. Kreativitas para senior dituntut untuk menghasilkan suatu tatanan “aksesoris” seragam peserta. Kreativitas dan
tanggung jawab peserta pun dilatih untuk dapat menyelesaikan “aksesoris” seragam ini.
Kedisiplinan dapat diajarkan melalui hadirnya peserta tepat waktu di sekolah. Ketertiban dapat dilihat dari tertibnya seragam peserta dan
tertibnya mereka menerima materi. Kedisiplinan dan ketertiban ini juga berlaku bagi panitia pendamping dari OSIS. Sesungguhnya dari pengurus OSIS yang
tertib dan disiplin inilah dapat memberi contoh positif bagi adik kelasnya. Metode “reward” dan “punishment” masih perlu dilakukan. Peserta yang
melanggar aturan perlu diberikan sanksi yang sesuai. Tentu saja sanksi ini tidak boleh melanggar etika dan bukan dalam bentuk hukuman fisik. Sanksi yang
diberikan haruslah berupa sanksi yang mendidik. Sedangkan peserta yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik layak untuk mendapat penghargaan.
Pengenalan lingkungan sekolah diberikan dalam bentuk klasikal dan jalan- jalan berkeliling sekolah menjelajah setiap ruang yang ada. Kunjungan ke ruang
kelas lain, kantor guru dan kepala sekolah, kantin, perpustakaan, masjidmusholla, laboratorium yang ada serta fasilitas diperlukan agar murid baru tidak
kebingungan mencari ruang-ruang tersebut nantinya. Perkenalan dengan guru dan kakak kelas oleh murid baru dilakukan dengan
cara mendapatkan data dan tanda tangan mereka. Ajang inilah yang biasanya dimanfaatkan oleh oknum kakak kelas untuk bertingkah aneh-aneh. Oleh karena
34 itu, pengawasan guru untuk kegiatan yang satu ini mutlak diperlukan.Selain itu,
peserta masa orientasi siswa juga diberikan materi-materi lain yang sangat bermanfaat bagi mereka.
Cara belajar efektif diberikan dengan latihan baris berbaris, pengenalan atribut-atribut kebanggaan almamater misalnya hymne dan mars sekolah dan
sosialisasi tata tertib adalah materi-materi yang disampaikan kepada murid baru. Dengan berbagai perubahan menuju ke arah yang baik, diharapkan akan
mengubah stigma MOS di masyarakat dari negatif menjadi positif. Dan yang paling penting lagi adalah MOS dapat menjadi jembatan bagi para murid baru
agar dapat menempuh pendidikan dengan lingkungan baru dengan baik http:blog.caturstudio.com200809masa-orientasi-siswa
. Materi MOS tahun pelajaran 20082009 antara lain menengok KTSP menuju
cita-cita, Indahnya belajar di SMASMK, Berdemokrasi sejak dini, Wawasan Wiyatamandala, Pengembangan diri berkepribadian masa depan, pembinaan
kesegaran jasmani, dan ICTIT. Masing-masing materi MOS akan dijelaskan dibawah ini :
1 Menengok KTSP menuju cita-cita
KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan sekolah.
35 Di SMPMTs, menurut KTSP tidak ditonjolkan adanya rangking siswa.
Seorang siswa dikatakan berhasil dalam mengikuti pelajaran jika mendapat nilai sama atau lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM.
2 Indahnya belajar di SMASMK
Secara umum memang ok mengikuti pelajaran di SMASMK, tetapi jangan lupa sampai sejauhmana kerangka dasar kurikulum yang semestinya
harus dipahami oleh peserta didik. 3
Berdemokrasi sejak dini Demokrasi di sekolah dilaksanakan dengan memilih petugas kelas yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir kelas seperti ketua kelas, bendahara, sekertaris,dsb. Selain itu, demokrasi dilaksanakan untuk memilih pejabat
OSIS. 4
Wawasan Wiyatamandala Wawasan
wiyatamandala adalah
suatu pandangan
atau sikap
menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan. 5
Pengembangan diri berkepribadian masa depan Salah satu usaha di lingkungan institusi pendidikan adalah dengan
menerapkan kurikulum yang memberi bekal kepada peserta didik dalam mengimplementasikan perilaku positif di lingkungan pendidikan, di rumah
dan di masyarakat.
36 6
Pembinaan kesegaran jasmani pelajar Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan
yang strategis dan diharapkan mampu berfungsi secara baik untuk menyiapkan generasi muda yang berkualitas baik jasmani maupun
rokhaninya.
7 ICTIT = TIKIT v.1.0
ICT kependekan dari Information and Communication Technology. Kalau disulihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Teknologi Informasi
dan Komunikasi atau TIK. TIK mulai terkenal saat komputer menjadi barang primer atau kebutuhan utama bagi manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung.
2.3 Manfaat MOS terhadap Penyesuaian Diri Siswa