Komposisi blending Coating Fat

Iodine Value IV menunjukkan tingkat ketidakjenuhan suatu minyak. Iodine I 2 dapat diadisikan pada ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh. Reaksi ini dengan berbagai variasi untuk mempercepat digunakan untuk mengukur kejenuhan minyak. Hasilnya dijelaskan sebagai gram iodine yang terserap oleh 100 gram minyaklemak. Reaksi berlangsung baik pada ikatan rangkap konfigurasi cis ataupun trans. Perbandingan angka yodium IV dapat dilihat pada tabel 4.9 sd 4.16. juga hubungan antara IV dengan MP dan SFC. Hidrogenasi erat kaitannya dengan tujuan untuk menurunkan IV produk. Maka semakin tinggi IV, semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk menurunkannya. Lamanya waktu yang diperlukan untuk suatu proses produksi, tentunya tidak diharapkan oleh sebuah perusahaan yang menginginkan efisiensi waktu. Untuk itu diusahakan konsumsi nikel yang cukup untuk mempercepat proses hidrogenasi. Namun jumlah nikel yang digunakan juga tidak baik jika terlalu banyak, karena hal tersebut merupakan suatu pemborosan. Jika hal demikian terjadi, tentunya perusahaan harus mengeluarkan anggaran yang lebih banyak untuk membeli nikel untuk katalis. Untuk itu harus ditentukan jumlah konsumsi nikel yang tepat untuk masing-masing produk. Tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit. Hidrogenasi merupakan reaksi yang bersifat eksoterm melepaskan panas, jadi semakin lama hidrogenasi dilakukan semakin tinggi suhu produk sampai saat tertentu dimana tidak terdapat lagi ikatan rangkap karena seluruh ikatan rangkap pada raw material telah dijenuhkan.

4.2.6. Komposisi blending Coating Fat

Blending atau pencampuran merupakan metode dalam modifikasi minyak atau lemak yang mudah dan ekonomis, karena tidak memerlukan biaya yang besar dan dapat dilakukan dengan mencampur secara fisik dua jenis minyak atau lebih pada suhu kamar. Dengan cara blending , tujuan peningkatan titik cair dapat tercapai dengan menambahkan minyak yang mempunyai titik cair tinggi ke dalam campuran minyak. 40 Universitas Sumatera Utara Blending merupakan salah satu cara untuk menghindari terbentuknya asam lemak trans , bentuk trans yang dihasilkan dari metode hidrogenasi dapat di blending dengan minyak lain yang mempunyai asam lemak trans rendah untuk menghasilkan produk yang rendah asam lemak trans dan aman untuk dikonsumsi. Blending dilakukan dengan pengadukan yang kuat sehingga fase pendispersinya dapat bercampur homogen dan dispersi ini dapat dipertahankan dengan menambah zat pengemulsi seperti Lechitine dan STS Sodium Tristearat. Tabel 4.8 adalah blending antara RBDHPKO IV 0.79 full hidrogenasi dengan RBDHPKOlein IV 8.87 hidrogenasi parsial pada berbagai ratio perbandingan. Pada metode blending sifat fisik dari masing-masing lemak yang akan dicampur sangat berpengaruh. Oleh karena itu untuk mendapatkan zero trans fat diperlukan minyak dari RBDOil jenis lain yang zero trans fat atau minyak hidrogenasi penuh, sehingga hasil blending menghasilkan zero trans fat yang aman untuk dikonsumsi. Dari hasil blending tabel 8 dari no 1 sd no.21 adalah ratio perbandingan yang memenuhi spesifikasi untuk coating Fat dan dapat diaplikasikan diberbagai produk seperti coating fat , ice cream , creamer, coklat , dll. Dengan minimal asam lemak trans yang aman untuk dikonsumsi. Produk hasil blending tersebut aman untuk diaplikasi ke berbagai produk , modifikasi blending ini akan memperoleh karakteristik produk yang diinginkan dan memenuhi spesifikasi. Metode ini merupakan salah satu alternatif proses yang dapat digunakan untuk menghindari terbentuknya isomer trans. Dari dua jenis produk yang berbeda dengan komposisi zero trans fat diblending maka hasil akhir produk yang dihasilkan akan menjadi zero trans fat. Blending antara dua jenis produk sering mengalami pengrusakan didalam penyimpanan, oleh sebab itu dalam penelitian ini dipilih produk hidrogenasi yang mempunyai stabilitas yang lebih baik terhadap oksidasi baik selama penyimpanan maupun saat digunakan dan berwujud padat pada suhu ruang dan mencair pada suhu tubuh. RBDHPKO dengan reaksi hidrogenasi penuh dan IV 0.79, TFA 0.00 diblending dengan RBDHPKOlein tabel 4.8 dengan reaksi hidrogenasi parsial dan IV 8.87 , TFA 5.50 , dengan berbagai ratio perbandingan 5:95 ,10:90, 15:85, 81 Universitas Sumatera Utara 20:80, 25:75, 30:70, 35:65, 40:60, 45:55, 50:50, 55:45, 60:40, 65:35, 70:30, 75:25, 80:20, 85:15, 90:10, 95:5 dan menghasilkan berbagai jenis coating fat dengan minimal trans fat yang aman untuk dikonsumsi , mempunyai stabilitas yang baik dan tahan terhadap oksidasi dalam penyimpanan. Blending antara RBDHPKO IV 0.79 dengan RBDHPKOlein IV 8.87 dengan berbagai rasio perbandingan menghasilkan minimal trans fat yang aman untuk dikonsumsi dan sesuai dengan spesifikasi produk coating fat.

4.2.7 Blending dan dilanjutkan dengan reaksi interesterifikasi