3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1    Parsial Hidrogenasi  dan dilanjutkan dengan proses refining
3.4.1.1 Persiapan Reaktor Hidrogenasi Dengan menggunakan hidro reactor dilakukan langkah berikut :
1. Terlebih  dahulu  diperiksa  apakah  terdapat  kebocoran  pada  tangki  reaktor
dengan  indikasi  pada  pressure  gauge,  fitting  dan  valve-nya  menggunakan
leakage detector.
2. Diperiksa saluran perpipaan tidak bocor, semua valve dalam keadaan tertutup,
fitting dalam keadaan mengunci rapat dan tidak terdapat kebocoran.
3. Tabung  hidrogen  H
2
diperiksa  apakah  terdapat  kebocoran  pada  valve
keluarnya menggunakan leakage detector.
4. Bila tidak terdapat kebocoran maka valve tabung hidrogen dibuka secukupnya
untuk digunakan dalam proses.
5. Suplai  air  untuk  proses  cooling  produk  diperiksa  apakah  tersedia  dan  dapat
mengalir lancar melewati reactor.
6. Kemudian dilakukan reaksi hidrogenasi seperti berikut :
3.4.1.2. Prosedur kerja reaksi Hidrogenasi
1. Pompa vakum dihidupkan dan katup valve perpipaan pompa vakum menuju
reaktor dibuka untuk memvakumkan reactor.
2. Setelah  kondisi  reaktor  vakum,  minyaklemak  Sample  yang  akan
dihidrogenasi  seperti  :  RBDPKO,  RBDPKOL  ,  dengan  berat  +-  5  kg dimasukkan ke dalam reaktor dengan membuka valve sampling V1  katup no.
1. Kemudian valve ditutup kembali setelah minyak terhisap masuk semua ke
dalam reactor.
3. Tombol hijau pada panel kontrol reaktor ditekan untuk menggerakkan agitator
pengaduk dan menghidupkan pemanas Oil Thermal.
4. Setting kecepatan putar agitator sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
5. Kemudian, setting suhu set point untuk heater ±190
o
C dan produk ±170
o
C,
sesuai dengan kondisi temperature yang diinginkan .
39
Universitas Sumatera Utara
6. Sambil  menunggu  set  point  tercapai,  reaktor  divakumkan  kembali  untuk
mencegah kontaminasi udara dalam reactor.
7. Katalis  Nickel  pricat  9910  ditimbang  sebanyak  0,1  sesuai  dengan  yang
diinginkan  dari massa sample yang akan dihidrogenasi.
8. Saat  display  suhu  produk  pada  panel  kontrol  mencapai  kisaran  suhu  160
o
C katalis  Ni  pricat  9910  dimasukkan  ke  dalam  reaktor  yang  terlebih  dahulu
dilarutkan dengan sample minyak dari dalam reaktor.
Cara : o
Valve  V
1
=  Katup  no.1  dibuka  untuk  mengambil  sampel  minyak  yang akan  digunakan  sebagai  pelarut  katalis  Ni  secukupnya  mis.  500  mL
kemudian ditampung dalam beaker glass 1000 ml. o
Katalis  Ni  dicampurkan  ke  dalam  minyak  tersebut  sesuai  takaran  lalu diaduk hingga larut secara merata.
o Setelah  kondisi  reaktor  vakum,  larutan  katalis  Ni  dimasukkan  ke  dalam
reaktor dengan cara membuka valve V
1
hingga semua larutan Ni tersedot. Kemudian, valve V
1
ditutup kembali. 9.
Setelah suhu produk mencapai ±170
o
C, gas H
2
diinjeksikan ke dalam reaktor. Gas  H
2
diinjeksikan  secara  bertahap  valve  H
2
dibuka  untuk  menginjeksikan gas  H
2
hingga  tekanan  reaktor  mencapai  2  bar  sesuai  dengan  yang diinginkan  ,kemudian  valve  H
2
ditutup  kembali;  Pada  saat  tekanan  reaktor mengalami  penurunan  sebesar  1  bar,  dilakukan  sampling  minyak  untuk
dianalisa; Setelah sampling, dilakukan injeksi gas H
2
kembali hingga tekanan reaktor mencapai 2 bar.
10. Sampling  terus  dilakukan  hingga  tidak  terjadi  penurunan  tekanan  dalam
reaktor.
11. Apabila  hasil  analisa  sampling  telah  sesuai  dengan  yang  diharapkan  IV  =
parsial  hidrogenasi  ,  yang  diinginkan  maka  dilanjutkan  ke  tahap  cooling pendinginan  hingga  suhu  produk  minyak  terhidrogenasi  dalam  reaktor
mencapai ±80
o
C.
12. Setelah suhu produk mencapai ±80
o
C, minyak terhidrogenasi tersebut di-drain dari  dalam  reaktor  untuk  dilanjutkan  ke  tahap  bleaching  dengan
menambahkan bleaching earth  secukupnya. Setelah tahap bleaching,  minyak
40
Universitas Sumatera Utara
difiltrasi  menggunakan  corong  Buchner  untuk  memisahkan  minyak  dengan
katalis Ni dan bleaching earth.
13. Minyak yang telah difiltrasi kemudian ditampung dalam wadah yang tersedia
14. Untuk  flushing  reaktor  dapat  menggunakan  RBDPKO  apabila  proses
dilanjutkan  hidrogenasi  Sample  berikutnya  maupun  RBD  Olein  apabila
proses telah selesai. Flushing reaktor dilakukan dengan cara :
o
Seluruh valve dipastikan tertutup sebelum reaktor divakumkan kembali
o Setelah tekanan dalam reaktor vakum, valve V
1
dibuka untuk memasukkan RBDPKO  RBD  Olein ±2 kg ke dalam reaktor sambil pengadukan tetap
berjalan.
o Dibiarkan minyak dalam reaktor selama ±5 menit.
o
Dilakukan drain minyak dari reaktor.
o Valve  V
1
dibiarkan  terbuka  selama  beberapa  saat  untuk  memastikan
seluruh minyak untuk flushing dapat keluar.
15. Langkah 1-11 diulang kembali untuk komposisi sample yang berbeda.
16. Setelah  proses  flushing  selesai  dilakukan,  panel  kontrol  untuk  agitator  dan
heater dimatikan dan dipastikan bahwa tiap valve telah tertutup kembali.
3.4.1.3 Sampling Minyak yang di hidrogenasi