Karakteristik Belajar Siswa Pembelajaran

18 berkisar antara 75-80 persen. Artinya siswa dikatakan berhasil apabila nilai pretest menguasai atau dapat mencapai 75-80 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut siswa dinyatakan belum berhasil Nana Sudjana, 2008: 8.

e. Karakteristik Belajar Siswa

Masa sekolah menengah kejuruan merupakan fase remaja dan merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting. Pada masa ini menurut Syamsu Yusuf 2001: 184 merupakan masa remaja madya 15-18 tahun. Syamsu Yusuf 2001: 184 menambahkan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung dependence terhadap orang tua ke arah kemandirian independence. Proses kognitif yang mengetarai perubahan tingkah laku dipengaruhi oleh pengalaman yang mengerahkan untuk menuntaskan keterampilan atau tugas-tugas Syamsu Yusuf, 2001: 189. Mekanisme sosial yang memfasilitasi harapan-harapan pribadi meliputi sumber-sumber pokok yang berpengaruh, yaitu a pengembangan keterampilan yang kondusif bagi perubahan tingkah laku, yaitu remaja diberikan kesempatan berperilaku, mengobservasi orang lain yang menampilkan perilaku yang layak secara berhasil, atau diberikan pengalaman instruksimengajar sendiri; b pengalaman yang beragam, di mana remaja mempunyai kesempatan untuk memandang model-model simbolis yang memberikan sumber informasi penting yang dapat mengingatkan harapan-harapan dirinya; c persuasi verbal, 19 seperti; sugesti dan teguran; dan d penciptaan situasi yang mengurangi dorongan emosional, yang mempunyai nilai-nilai informatis bagi kompetensi pribadi. Syamsu Yusuf 2001: 196 mengajukan sesuatu model cabang- cabang yang membangun berfikir secara formal. Menurut dia, berfikir formal memiliki dua sisi yang khusus, yaitu: 1 pengetahuan estetika, yang bersumber dari pengalaman main musik, membaca literatur atau seni, dan 2 pengetahuan personal, yang bersumber dari hubungan interpersonal dan pengalaman-pengalaman konkret. Lebih lanjut, kemampuan mengaplikasikan operasional formal tidak hanya berkaitan dengan pengalaman belajar khusus, tetapi juga dengan 1 tingkah laku non verbal, misalnya sikap, motif, atau keinginan; 2 simbolik, yaitu simbol-simbol tertulis; 3 semantik, merupakan gagasan dan makna; dan 4 figural, merupakan representasi visual dari objek-objek konkret. Implikasi pendidikan atau bimbingan dari periode berpikir secara formal ini, adalah perlunya disiapkan program pendidikan atau bimbingan yang memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir siswa remaja. Syamsu Yusuf 2001: 196 mengemukakan, upaya yang dapat dilakukan, seperti 1 penggunaan metode mengajar yang mendorong anak untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau mengujicobakan suatu materi, dan 2 melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat dengan siswa. 20

2. Pelajaran Continuous Variable Transmission CVT Sepeda Motor