1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan dunia industri pada masa mendatang akan semakin sulit untuk diprediksi. Kreatifitas dan inovasi akan semakin meningkat,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menghasilkan hal baru dengan kemajuan yang sangat pesat berupa barang, jasa, layanan komunikasi,
tata cara berkomunikasi dan sebagainya. Begitu juga dalam industri otomotif, tidak menutup kemungkinan persaingan kompetensi global juga akan terjadi.
Untuk mengantisipasi kompetisi global tersebut diperlukan sumber daya manusia berkualitas yang menguasai keterampilan dan sikap yang
menunjang perkembangan di segala bidang, mampu memanfaatkan berbagai peluang dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Strategi peningkatan
kompetensi sumber daya manusia disegala bidang merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan bagi terciptanya sumber daya manusia berkualitas, yang
memiliki daya inovasi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan mampu melakukan proses pembelajaran secara terus menerus.
Mengantisipasi masalah tersebut, salah satu lembaga yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui proses
pembelajaran adalah lembaga pendidikan. Dalam hal ini pemerintah mendirikan pendidikan menengah kejuruan. Bentuk satuan pendidikannya
adalah Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Tujuan pendidikan menengah kejuruan secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan
2 Nasional UU SPN pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan
penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan yang diharapkan menjadi penyedia
tenaga menegah dalam dunia kerja dituntut untuk benar-benar profesional dalam menyiapkan kompetensi lulusannya. Kompetensi lulusan pendidikan
sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain manajemen sekolah, kurikulum,
tenaga pendidik, proses belajar mengajar, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, lingkungan sekolah dan tempat latihan kerja siswa. Dari hasil
observasi penulis pada salah satu SMK Swasta di Bantul yaitu SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro pada Jurusan Teknik Sepeda Motor, dari
segi sarana media pembelajaran untuk materi transmisi otomatis atau Continuous Variable Transmission CVT sepeda motor yang menggunakan
program komputer belum ada. Berdasarkan observasi yang dilakukan, belum adanya media
pembelajaran tersebut disebabkan belum terlaksananya guru dalam mengembangkan media pembelajaran khususnya menggunakan program-
program komputer, dan juga guru belum menguasainya menggunakan program-program komputer yang bisa digunakan untuk mengembangkan
media pembelajaran misalnya, menggunakan Macromedia Flash dan program
3 lainnya. Media yang digunakan dalam pembelajaran selama ini menggunakan
buku manual dan papan tulis. Pendidikan akan berhasil jika peserta didik mengalami perubahan ke
arah positif dalam berbagai aspek. Media akan sangat membantu dalam pencapaian perubahan ini. Pembelajaran dan media merupakan dua hal yang
saling melengkapi. Pembelajaran akan berlangsung secara efektif jika dilengkapi dengan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pada
saat kegiatan belajar mengajar akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Pada hakikatnya, media merupakan alat perantara atau pengantar. Sedangkan media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang sesuai
dengan tujuan instuksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran disebut media pembelajaran Arsyad, 2010: 4. Berdasarkan perkembangan
teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu, 1 media hasil teknologi cetak, 2 media hasil teknologi
audio visual, 3 media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan 4 media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Sejalan dengan
perkembangan jaman yang kian maju, guru sebagai pengajar harus selalu mengadakan pembaharuan inovasi terkait dengan media pembelajaran dalam
dunia pendidikan. Terkait dengan semakin beragamnya media pengajaran, pemilihan
media hendaknya memperhatikan beberapa prinsip. Menurut Yusufhadi Miarso 1984: 63-64 Pertama, kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media,
4 apakah untuk keperluan hiburan, informasi umum, pembelajaran dan
sebagainya. Kedua, familiaritas media, yang melibatkan pengetahuan akan sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih. Ketiga, sejumlah media dapat
diperbandingkan karena adanya beberapa pilihan yang kiranya lebih sesuai dengan tujuan pengajaran.
Sejalan dengan pendapat di atas, bahwa hal pertama yang harus
dilakukan guru dalam menggunakan media secara efektif adalah mencari, menemukan, dan memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak,
menarik minat anak, sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalaman anak dan dengan sendirinya yang sesuai dengan subyek yang
dipelajari. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, perlu untuk dikembangkan
media pembelajaran CVT sepeda motor berupa program pembelajaran menggunakan Macromedia Flash, yang disusun dengan memperhatikan
kebutuhan dan karakteristik siswa, menarik, mudah dipelajari, relevan dengan kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi mata pelajaran CVT sepeda
motor dan menunjang pembelajaran secara individu.
B. Identifikasi Masalah