13 tingkat imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja pada dasarnya
ditentukan oleh tiga hal, yaitu: 1 kemampuan, 2 keinginan dan 3 lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus
mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya. Tanpa mengetahui ketiga faktor ini kinerja yang baik tidak akan
tercapai. Dengan kata lain, kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu dipengaruhi oleh
kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh
pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya.
2.4 Faktor-faktor yang Meningkatkan Kinerja
Perusahaan menghasilkan tenaga kerja yang berprestasi, terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu “Faktor Kemampuan dan Faktor Motivasi”
Mangkunegara, 2000. a. Faktor Kemampuan
Kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realiti, artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata- rata
dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil untuk mengerjakan pekerjaannya, maka akan lebih mudah mencapai prestasi
kerja yang diharapkan, oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Jenis-jenis kemampuan tenaga
kerja antara lain:
Universitas Sumatera Utara
14 1 Kecerdasan
2 Menganalisis 3 Prakarsa
4 Bijaksana 5 Mengambil keputusan
6 Organisasi 7 Pengetahuan tentang pekerjaan
8 Komunikasi 9 Kepemimpinan
b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi
dan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Jenis-jenis sikap atau tingkah laku
antara lain: 1 Rajin
2 Rasional 3 Bertanggungjawab
4 Jujur atau dapat dipercaya 5 Ingin maju atau berprestasi
6 Memiliki semangat bekerja sama 7 Membela kepentingan perusahaan
8 Dapat berdiri sendiri 9 Optimis
10 Setia
Universitas Sumatera Utara
15
2.5 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja
Motivasi, produktifitas dan kinerja akan meningkat jika tingkat kepuasan kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan tinggi. Menurut Herzberg dalam
Winardi 2001, menemukan kluster-kluster faktor-faktor, terpisah dan khusus, yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja
lebih sering dihubungkan dengan prestasi, rekognisi, karakteristik-karakteristik pekerjaan, tanggung jawab dan kemajuan. Kepuasan kerja itu sendiri dapat
diartikan sebagai “hasil kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan
dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak
baginya” Gomes, 2003. Dapat pula disimpulkan jika karyawan menerima hasil dari pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkannya maka akan
diperoleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan motivasi yang kuat, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang
baik.
Universitas Sumatera Utara
16
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL