Kinerja profesi keperawatan dinilai tidak hanya berdasarkan konsep keilmuan yang dimiliki tetapi juga berdasarkan pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Pelayanan prima seorang perawat tidak hanya membutuhkan keahlian medis belaka tetapi harus memiliki empati dan tingkat emosionalitas yang baik.
2.5 Landasan Teori
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja perawat pelaksana kontrak di ruang rawat inap. Variabel bebas pada penelitian ini adalah gaya
kepemimpinan transformasional kepala ruang dan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak.
Kinerja secara teoritis dalam penelitian ini mengacu pada teori Mathis Jackson 2009 yang meliputi variabel: kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil,
ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, kemampuan bekerjasama. Kriteria pekerjaan atau dimensi yang spesifik dari kinerja pekerjaan perawat pelaksana kontrak di ruang
rawat inap adalah asuhan keperawatan yang sesuai dengan fungsi perawat yaitu: pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi dan evaluasi keperawatan PPNI, 2002. Menurut Mathis Jackson 2009, banyak faktor yang memengaruhi kinerja
karyawan individual. Faktor yang memengaruhi antara lain: kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan motivasi,
dukungan organisasi kepemimpinan.
Kepemimpinan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan transformasional.
Menurut Robbins 2008 kepemimpinan
transformasional menghasilkan tingkat upaya dan kinerja para pengikut melampaui dari yang diharapkan.
Berdasarkan komponen-komponen yang terdapat didalam kepemimpinan transformasional, menurut Bass dalam Yukl 1994 adalah:
1. Karisma 2. Stimulasi Intelektual
3. Motivasi Inspirasional 4. Perhatian Individualisasi
Teori Motivasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori motivasi Herzberg dalam Ivancevich et al 2007, meliputi motivasi intrinsik yaitu:
1. Pencapaian prestasi yang diraih 2. Pengakuan orang lain
3. Tanggung jawab 4. Kemajuan
5. Pekerjaan itu sendiri 6. Kemungkinan untuk tumbuh pengembangan
2.5 Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori maka dapat digabungkan menjadi suatu pemikiran yang terintegrasi. Pemikiran yang terintegrasi tersebut merupakan kerangka konsep
dalam penelitian ini dengan model sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Yukl 1994:297 , Ivancevich 2007:151
Keterangan :
X1: Gaya kepemimpinan transformasional variabel bebas X2: Motivasi intrinsik variabel bebas
Y : Kinerja pegawai variabel terikat 1 : Pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y
2 : Pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y 3 : Pengaruh variabel X1 dan variabel X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y
Kepemimpinan Transformasional X1
• Karisma • Stimulasi Intelektual
• Motivasi Inspirasional • Perhatian Individualisasi
Kinerja PerawatY
- Pengkajian
- Diagnosis
- Perencanaan
- Implementasi
- Evaluasi
Motivasi Intrinsik X2
• Tanggung Jawab • Kemajuan
• Pencapaian • Pengakuan orang lain
• Pekerjaan itu sendiri • Kemungkinan pengembangan
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian