Jenis Penelitian Analisis Bivariat

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, karena menganalisa data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan berupa statistik deskriptif dan inferensial atau induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametrik dan statistik non parametrik Sugiyono, 2008 Metode penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan explanatory. Penelitian bertujuan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan transformasional kepala ruang dan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak terhadap kinerja perawat pelaksana kontrak di ruang rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan. Singarimbun dan Effendi, 2008

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di RSUD Dr. Pirngadi yang terletak dijalan Prof. H.M. Yamin SH no. 47 Medan. Alasan melakukan penelitian di RSUD Dr. Pirngadi Medan karena setelah penetapan status BLUD, peneliti bertujuan untuk mengetahui kinerja perawat pelaksana kontrak yang berjumlah cukup besar di rumah sakit ini.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan survey awal sampai seminar hasil. Waktu penelitian terhitung mulai bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2012. 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana berstatus tenaga kontrak di ruang rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan. Pemilihan populasi perawat pelaksana dengan status tenaga kontrak berdasarkan informasi wawancara kepala ruang bahwa masih ada perawat yang kurang percaya diri, ragu-ragu, lamban dan kurang mandiri, masih ada yang kurang memahami tentang asuhan keperawatan dan standar asuhan keperawatan tidak semua dilaksanakan. Populasi penelitian sebanyak 124 orang berlatar belakang pendidikan keperawatan ijazah keperawatan DIII dan S1 dengan alasan perawat pelaksana kontrak sudah pernah menerima pengajaran dan praktek mengenai asuhan keperawatan, masa kerja diatas 1 satu tahun dengan alasan perawat pelaksana kontrak telah beradaptasi di tempat kerja dan sudah menguasai standar asuhan keperawatan.

3.3.2. Sampel Penelitian

Berdasarkan pertimbangan keterbatasan sumber daya dan waktu yang dimiliki peniliti dengan kondisi jumlah populasi yang cukup besar maka peneliti tidak melakukan penelitian terhadap seluruh perawat pelaksana kontrak tetapi ditentukan melalui Simple Random Sampling yaitu dengan memperoleh sampel secara acak sehingga setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Menurut Notoatmodjo 2003 besar sampel ditentukan secara lotre tecnicque dengan menggunakan rumus: N n = Besar Sampel n = N= Besar Populasi 1 + N d 2 d = Tingkat Kepercayaan 0,05 Jumlah responden yang diambil setiap ruangan dengan cara proporsional adalah sebagai berikut : dari populasi terjangkau terdapat 124 orang perawat pelaksana kontrak dengan d= 0,05, maka besar sampel sesuai rumus adalah 95 orang responden, selanjutnya dari 95 orang responden akan diambil secara proporsional untuk mewakili 27 ruang keperawatan yang ada dengan menggunakan rumus : Ni ni = Jumlah sampel tiap ruangan ni = n n = Jumlah sampel seluruhnya N Ni = Jumlah populasi tiap ruangan N = Jumlah populasi seluruhnya Sehingga besar sampel tiap ruang dapat dilihat dalam Tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel dari 27 Ruangan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan No. Ruangan Populasi Sampel 1 Anggrek 1 5 4 2 Anggrek 2 2 2 3 Mawar 1 2 2 4 Mawar 2 3 2 5 Dahlia 1 4 3 6 Dahlia 2 4 3 7 Tulip 1 3 2 8 Tulip 2 4 3 9 Tulip 3 4 3 10 Tulip 4 7 5 11 Melati 1 5 4 12 Melati 2 5 4 13 Melati 3 2 2 14 Kenanga 1 5 4 15 Kenanga 2 1 1 16 Asoka 1 8 6 17 Asoka 2 7 5 18 Flamboyan 4 3 19 Matahari 2 2 20 E. TERPADU 4 3 21 R. THT 5 4 22 RRG 4 3 23 Rafflesia 13 9 24 ICU 11 8 25 ICCU 2 2 26 HDU 5 4 27 UNIT STROKE 3 2 Jumlah 124 95 Sumber : Data kepegawaian bidang keperawatan RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden melalui kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertulis resmi yang berkaitan dengan aspek-aspek yang akan diteliti. 3.4.2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu terjun langsung dilokasi penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Penelitian lapangan dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitas. a. Validitas Uji validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur Azwar, 2003. Penelitian untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment Corelation Coeficient, dengan ketentuan jika nilai r-hitung r-tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Ketentuan kuesioner dikatakan valid pada penelitian ini, jika : 1. Nilai r-hitung variabel ≥ 0,361 dikatakan valid 2. Nilai r-hitung variabel 0,361 dikatakan tidak valid n Σxy – Σx Σy r xy √[ n. Σx = 2 – Σx 2 ] [ n. Σy 2 - Σy 2 ] r xy n = banyaknya sampel = koefisien korelasi x = skor setiap item y = skor total Uji validitas untuk kuesioner telah dilakukan terhadap 30 perawat pelaksana di RSUD Dr. Pirngadi Medan lihat lampiran 3. b. Reliabilitas Peneliti selanjutnya untuk mendapatkan instrumen yang reliabel, melakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran instrumen dapat dipercaya. Formula statistik yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah alpha cronbach, dengan ketentuan, jika nilai r-Alpha r-tabel, maka dinyatakan relialibel. Nilai r-Alpha untuk penentuan reliabilitas adalah : 1. Nilai r-Alpha ≥ r-tabel dikatakan reliabel 2. Nilai r-Alpha r-tabel dikatakan tidak reliabel n s 2 – Σs 1 2 α = n-1 s 2 α = koefisien alpha n = jumlah item dalam skala s 2 s = varian total dari skor test 1 2 = varian dari setiap item skala Uji reliabilitas untuk kuesioner telah dilakukan terhadap 30 perawat pelaksana di RSUD Dr. Pirngadi Medan lihat lampiran 3. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Bebas Variabel bebas independent variabel dalam penelitian ini meliputi variabel: 1. Gaya kepemimpinan tranformasional X 1 Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik daripada yang biasa dilakukan. Dengan kata lain pemimpin dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. merupakan cara kepala ruang memimpin perawat pelaksana kontrak diruang perawatan dalam melaksanakan tugas asuhan keperawatan terhadap pasien. Pada penelitian ini kepemimpinan transformasional adalah sebagai sebuah proses. Pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan yang merasakan kepercayaan, kebanggaan, loyalitas, rasa hormat kepada atasan dan bawahan dimotivasi untuk berbuat melebihi apa yang ditargetkan atau diharapkan. Aspek yang terdapat dalam kepemimpinan transformasional adalah: a. Attribute Charisma: pemimpin yang memiliki karisma menanamkan rasa bangga dan menimbulkan emosi-emosi yang kuat pada pemimpin tersebut. b. Intellectual Stimulation: kemampuan pemimpin untuk meningkatkan kemampuan bawahan dalam memecahkan masalah dengan cara-cara baru dan kreatif. c. Inspirational Leadership: kemampuan pemimpin untuk menimbulkan inspirasi kepada bawahan d. Individualized Consideration: kemampuan pemimpin untuk memberikan perhatian kepada tiap bawahan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Defenisi operasional dari variabel kepemimpinan transformasional adalah skor kepemimpinan transformasional kepala ruang yang diperoleh dari respon perawat pelaksana kontrak pada kuesioner. Jumlah skor kepemimpinan transformasional kepala ruang menggambarkan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. 2. Motivasi Intrinsik X 2 Aspek yang terdapat dalam motivasi intrinsik adalah : merupakan daya dorong yang timbul dari dalam diri perawat pelaksana kontrak dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pasien. a. Tanggung jawab: Pengakuan orang lain akan menimbulkan rasa percaya diri dan siap memikul tugas-tugas yang lebih besar. b. Prestasi yang diraih: Keberhasilan maksimal dalam melakukan suatu pekerjaan akan menggerakkan untuk melakukan tugas-tugas berikut. c. Pengakuan orang lain: Pengakuan terhadap prestasi merupakan alat motivasi yang cukup ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari kompensasi. d. Pekerjaan itu sendiri: Pekerjaan itu sendiri merupakan faktor motivasi bagi pegawai yang berforma tinggi, memberikan perasaan telah mencapai sesuatu yang bernilai, pekerjaan cukup menarik dan memberikan tantangan pada pegawai. e. Kemajuan: Peluang untuk maju merupakan pengembangan potensi diri dalam melakukan pekerjaan, karena setiap pegawai menginginkan promosi kejenjang lebih tinggi. f. Kemungkinan pengembangan: Pegawai diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga memberikan motivasi untuk berkembang sesuai rencana karir yang mendorong pegawai lebih giat bekerja. Definisi dari variabel motivasi intrinsik adalah skor motivasi intrinsik yang diperoleh dari respon perawat pelaksana kontrak. Jumlah skor yang diperoleh menggambarkan pengaruh motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan.

3.5.2. Variabel Terikat

Variabel terikat Dependen Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja perawat pelaksana kontrak Y. Kinerja merupakan hasil kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki perawat pelaksana kontrak dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pasien mengacu pada standar asuhan keperawatan yaitu, pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi dan evaluasi keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Standar I : Pengkajian Keperawatan: perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Standar II : Diagnosis Keperawatan: perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Standar III : Perencanaan Keperawatan: perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Standar IV : Implementasi: perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Standar V : Evaluasi Keperawatan: perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam pencapaian tujuan, dan merevisi data dasar dan perencanaan. 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas Metode pengukuran menggunakan intrumen penelitian dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan skala Likert dimulai dari skala 1 satu sampai dengan 5 lima. Setiap skala menerangkan intensitas dari indikator perilaku dalam tiap pernyataan, dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Bebas No Variabel Jumlah Indikator Indikator Pilihan Jawaban Skor Nilai Kategori Variabel Skala Ukur 1 Kepemimpinan Transformasional 40 a. Karisma b. Stimulasi intelektual c. Motivasi inspirasional d. Perhatian individualisasi a. Sangat sering dilakukan b. Sering dilakukan c. Kadang- kadang dilakukan d. Hampir tidak pernah dilukuan e. Tidak pernah dilakukan 38-50 24-37 10-23 Baik Kurang Baik Tidak Baik Ordinal 2 Motivasi Instrinsik 30 a. Tanggung jawab b. Prestasi yang diraih c. Pengakuan orang lain d. Pekerjaan itu sendiri e. Kemungkinan pengembanga n f. Kemajuan a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju 19-25 12-18 5-11 Baik Kurang Baik Tidak Baik Ordinal

3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat

Metode pengukuran variable terikat menggunakan skala libert dimulai dari skala 1satu sampai dengan 5lima. Setiap skala menerangkan intensitas dari indikator perilaku dalam tiap pernyataan, dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3. Aspek Pengukuran Variabel Terikat No Variabel Jumlah Indikator Indikator Pilihan Jawaban Skor Nilai Kategori Variabel 1 Kinerja Perawat Kontrak 25 a. Pengkajian b. Diagnosis c. Rencana Tindakan d. Pelaksanaan Tindakan e. Evaluasi Tindakan a. Sangat Sering dilakukan b. Sering dilakukan c. Kadang-kadang dilakukan d. Hampir tidak pernah dilakukan e. Tidak pernah dilakukan 19-25 12-18 5-11 Baik Kurang Baik Tidak Baik Ordinal

3.7. Metode Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Analisis univariat yaitu analisis variabel kepemimpinan transformasional kepala ruang dan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak serta variabel kinerja perawat pelaksana kontrak yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan jumlah sampel dan persentase. b. Analisis bivariat yaitu analisis pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan transformasional kepala ruang dan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak terhadap variabel kinerja perawat pelaksana kontrak dengan menggunakan uji chi-square test, sehingga diketahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Analisis multivariat yaitu analisis untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan transformasional kepala ruang dan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak secara bersama-sama terhadap variabel kinerja perawat pelaksana kontrak dengan menggunakan uji regresi berganda pada pengujian dengan tingkat kepe rcayaan 95 α=0,05 dengan persamaan : Y = a+bixi+b 2 x 2 µ + y = kinerja a = konstanta x 1 x = kepemimpinan transformasional 2 b = motivasi intrinsik 1 - b 2 µ = koefisien regresi = error of term tingkat kesalahan 0,05 5 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda dengan nama GEMENTE ZIEKEN HUIS. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Maria Constantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada tahun 1930. Pimpinan yang pertama adalah Dr. W. Bays, pada tahun 1939 pimpinan Rumah Sakit ini diserahkan kepada Dr.A.A. Messing. Setelah masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, Rumah Sakit diambil alih oleh bangsa Jepang dan berganti nama menjadi SYURITSU BYUSONO INCE dan pimpinannya dipercayakan kepada seorang putera Indonesia yaitu dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro. Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 150 Tahun 1979 tanggal 25 Juni 1979, RSU Pusat Medan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Pirngadi Medan, berasal dari nama seorang putra bangsa Indonesia pertama yang menjadi pimpinan Rumah Sakit ini. Pada tanggal 27 Desember 2001, sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah RSU Dr. Pirngadi Medan diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan. Pada saat sekarang RSUD Dr. Pirngadi Medan berstatus BLUD berdasarkan SK Walikota Medan Nomor 900847. K, tentang Penerapan status pola pengelolaan Keuangan Badan Pelayanan Umum Daerah Penuh RS Pirngadi Medan tanggal 12 Oktober 2011. RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan telah mengalami pergantian pimpinan berkali-kali dari sejak berdiri sampai sekarang. Nama-nama yang pernah menjadi pimpinan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Dr. W. Bays 1930 – 1939 2. dr.A.A Messing 1939 – 1942 3. dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro 1942 – 1947 4. dr. Ahmad Sofyan 1947 – 1955 5. dr. H. Darwis Dt. Batu Besar 1955 – 1958 6. dr. Mohammad Arifin 1958 – 1965 7. dr. Paruhum Daulay 1965 – 1969 8. dr. Zainal Rasyid Siregar, SKM 1969 – 1983 9. dr. J.E. Sudibyo Sp.B 1983 – 1986 10. dr. Rahardjo Slamet, Sp.KJ 1986 – 1990 11. Prof. dr. Rizal Basjrah Lubis, Sp.THT 1990 – 1998 12. dr. Alogo Siregar, Sp.A 1998 – 2002 13. dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA 2002 – April 2009 14. dr. Umar Zein DTM H, Sp.PD-KPTI April 2009 15. dr. Dewi Fauziah Syahnan, Sp.THT Pebruari 2010 sd Juni 2012 16. dr. Amran Lubis, Sp.JP K, FIHA 2012 sd sekarang

4.1.2. Letak Geografis Rumah Sakit Daerah Dr. Pirngadi Medan

RSUD Dr. Pirngadi Medan secara geografis memiliki kedudukan strategis karena terletak ditengah Kota Medan. Kota Medan berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara sehingga relatif dekat dengan kota-kota di Negara yang lebih maju seperti Pulau Penang, Kuala Lumpur di Malaysia dan Singapura. 4.1.3. Visi dan Misi RSUD Dr. Pirngadi Medan Visi RSU Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan diyakini mampu memacu pelaksanaan tugas, fungsi yang diemban, termasuk merancang Rencana Strategis secara keseluruhan, pengelolaan sumber daya, pengukuran kinerja dan evaluasi bagi seluruh pelaku pelayanan kesehatan. Visi Rumah Sakit adalah : “Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan merupakan Pusat Rujuakn dan Unggulan di Sumatera Bagian Utara 2015”. Penjelasan dari visi tersebut di atas adalah sebagai berikut : - RSU Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan merupakan pusat rujukan bagi pasien yang berobat dari berbagai lapisan masyarakat. - RSU Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan mampu menghadapi segala macam penyakit dan mampu memberikan pelayanan secara profesional sehingga RSU Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan menjadi Rumah Sakit unggulan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat di Sumatera Bagian Utara. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan dirumuskan sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 2. Meningkatkan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran serta kesehatan lain 3. Mengembangkan manajemen rumah sakit yang profesional. Norma RSUD Dr.Pirngadi Medan adalah sebagai pedoman dan batasan berprilaku dan bertindak dalam bertugas dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 1. Iman dan Taqwa 2. Kemanusiaan dan kepedulian 3. Ramah dan berbudi luhur 4. Disiplin dan bertanggung jawab 5. Bersih dan sehat 6. Setia dan taat 7. Terampil dan berprestasi 8. Kebersamaan dan persaudaraan 4.1.4. Sumber Daya Manusia RSUD Dr. Pirngadi Medan Tabel 4.1. Sumber Daya Manusia di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Sumber Daya Manusia Orang 1 2 3 4 5 Dokter : - Dokter Umum - Dokter Gigi dan Mulut - Dokter Spesialis - Dokter Gigi Spesialis Tenaga Perawat Tenaga Kebidanan Tenaga Penunjang Medis Tenaga Penunjang Non Medis 56 23 100 2 631 129 189 643 Jumlah 1771 Sumber: Formulir RL4 Data Ketenagaan RSUD Dr. Pirngadi Medan, 2012

4.1.5. Pelayanan dan Fasilitas di RSUD Dr. Pirngadi Medan

Pelayanan spesialis dan sub spesialis yang tersedia di RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah : pelayanan gigi dan mulut, pelayanan kebidanan dan kandungan, pelayanan bedah umum, bedah urologi, bedah syaraf, plastik, bedah orthopedik, bedah onkologi tumor, penyakit dalam, paru, anak, kulit dan kelamin, mata, telinga hidung dan tenggorokan, anaesthesi, patologi anatomi, dan radiology, hemodialisa, neurology, VCT, jiwa. Fasilitas dan sarana penunjang medis yang dapat diperoleh di RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah: unit gawat darurat, poliklinik spesialis, laboratorium, farmasi, unit rawatr inapjalan, unit perawatan intensif, unit kamar bedah, unit kamar bersalin, unit kamar bayi, radiologi, unit endoskopi, unit medical check-up, unit resepsionis, unit administrasi, unit rekam medis, unit kasir, unit ambulans, unit pemulasaran jenazah, unit gizi, penitipan anak dan unit keamanan serta kebersihan.

4.2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 95 orang, sesuai dengan rencana penelitian. Distribusi karakteristik responden meliputi: umur, pendidikan, masa kerja, jenis kelamin, dan status perkawinan.

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2. Karakteristik Umur Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Umur tahun Jumlah orang Persentase 25 tahun 10 10,5 26 - 40 tahun 82 86,3 41 tahun 3 3,2 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana kontrak berumur antara 26-40 tahun yaitu 82 orang 86,3 dan perawat yang berumur diatas 41 tahun yaitu 3 orang 3,2. 4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3. Karakteristik Pendidikan Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 Pendidikan Perawat Jumlah orang Persentase D III 43 45,3 S1 52 54,7 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa perawat pelaksana kontrak berpendidikan S1 yaitu sebanyak 52 orang 54,7 dan perawat berpendidikan Akademi keperawatan yaitu 43 orang 45,3.

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4. Karakteristik Masa Kerja Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Masa Kerja Jumlah orang Persentase 5 tahun 54 56,8 5 tahun 41 43,2 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.4. di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan masa kerja, perawat pelaksana kontrak bekerja di bawah 5 tahun yaitu 54 orang 56,8 dan bekerja diatas 5 tahun yaitu 41 orang 43,2.

4.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5. Karakteristik Perawat Pelaksana Kontrak Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase Laki-laki 13 13,7 Perempuan 82 86,3 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.5. di atas dapat dilihat bahwa perawat pelaksana kontrak mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu 82 orang 86,3 dan berjenis kelamin laki-laki yaitu 13 orang 13,7.

4.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6. Karakteristik Perawat Pelaksana Kontrak Berdasarkan Status Perkawinan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Status Perkawinan Jumlah orang Persentase Kawin 72 75,8 Belum kawin 23 24,2 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.6. di atas dapat dilihat dengan bahwa perawat pelaksana kontrak status kawin yaitu sebanyak 72 orang 75,8 dan status yang belum kawin yaitu sebanyak 23 orang 24,2.

4.3. Analisis Univariat

Analisis univariat untuk melihat gambaran secara tunggal masing-masing variabel penelitian. Variabel penelitian meliputi variabel independen gaya kepemimpinan transformasional kepala ruang dengan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak dan variabel dependen kinerja perawat pelaksana kontrak.

4.3.1. Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang A.

Karisma Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai karisma kepala ruang dijelaskan pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Karisma Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Jawaban No Karisma Sangat Sering Dilaku- kan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan Tidak Pernah Dilakukan n n n n n 1 Kepala ruangan memiliki kepercayaan yang kuat bahwa setiap masalah atau keluhan penyakit dapat diatasi dengan baik 21 22,1 61 64,2 21 22,1 1 1,1 2 Kepala ruangan menjadi panutan yang patut di contoh oleh saya dalam melakukan tindakan keperawatan bagi pasien 11 11,6 48 50,5 27 28,4 1 1,1 8 8,4 3 Kepala ruang mengambil resiko kerugian pribadi materi dan posisi untuk mencaapai keberhasilan pelaksanaan tindakan keperawatan 15 15,8 42 44,2 14 14,7 24 25,3 4 Kepala ruang memiliki keyakinan diri yang tinggi bahwa semua permasalahan keluhan pasien tentang penyakitnya dapat diatasi dengan asuhan keperawatan yang baik 12 12,6 57 60,0 16 16,8 1 1,1 9 9,5 5 Kepala ruang mempengaruhi perilaku saya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar keperawatan yang ditetapkan 12 12,6 33 34,7 29 34,7 14 14,7 7 7,4 6 Saya mematuhi semua peraturan- peraturan yang ditetapkan kepala ruangan rawat inap 25 26,3 57 60,0 12 12,6 1 1,1 7 Saya melakukan semua perintah- perintah kepala ruangan tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan di ruang rawat inap 28 29,5 54 56,8 13 13,7 8 Saya melaksanakan asuhan kperawatan dengan mengerahkan daya upaya agar kinerja saya memuaskan yang dapat menyenangkan kepala ruangan 11 11,6 53 55,8 28 29,5 2 2,1 1 1,1 Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa mayoritas menjawab sering dilakukan tentang kepala ruang memiliki kepercayaan diri yang kuat bahwa keluhan pasien dapat diatasi sebanyak 61 orang 64,2. Kepala ruang menjadi panutan yang patut di contoh dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien, mayoritas yang menjawab sering dilakukan sebanyak 48 orang 50,5. Kepala ruang memiliki keyakinan diri yang tinggi tentang keluhan pasien yang dapat diatasi, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 57 orang 60,0. Kepala ruang mempengaruhi perilaku dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai standar keperawatan yang ditetapkan, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 33 orang 34,7. Mematuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan kepala ruang rawat inap, mayoritas yang menjawab sering dilakukan yaitu 57 orang 60,0. Melakukan semua perintah- perintah kepala ruang, mayoritas yang menjawab sering dilakukan yaitu 54 orang 56,8. Melaksanakan asuhan keperawatan dengan mengerahkan daya upaya agar kinerja memuaskan dan menyenangkan kepala ruang, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 53 orang 55,8. Merasa kagum kepada kepala ruang yang mampu menuntaskan dengan baik setiap permasalahan yang timbul pada pasien atau konflik antar bawahan, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 45 orang 47,4. Kepala 9 Saya merasa kagum kepada kepala ruang yang mampu menuntaskan dengan baik setiap permasalahan yang timbul pada pasien atau konflik antara bawahan 3 3,2 45 47,4 42 44,2 3 3,2 2 2,1 10 Kepala ruang tetap optimis bahwa ruangan tempat kami bekerja dapat menjadi yang terbaik diantara ruangan yang lain 12 12,6 57 60,0 24 25,3 1 1,1 1 1,1 Tabel 4.7. Lanjutan ruang tetap optimis bahwa ruangan tempat bekerja dapat menjadi tempat yang terbaik di antara ruangan lain, mayoritas yang menjawab sering dilakukan yaitu 57 orang 60,0. Distribusi frekuensi responden berdasarkan karisma kepala ruang dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut: Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karisma Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Karisma Jumlah Persentase Tidak baik Kurang baik 10 10,5 Baik 85 89,5 Jumlah 95 100,0 Pada Tabel 4.8 dijelaskan bahwa mayoritas karisma kepala ruang dalam kategori baik yaitu 85 orang 89,5 dan kategori kurang baik 10 orang 10,5.

B. Motivasi Inspirasional

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai motivasi inspirasional kepala ruang dijelaskan pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Motivasi Inspirasional Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Motivasi Inspirasional Jawaban Sangat Sering Dilaku- kan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan Tidak Pernah Dilakukan n n n n n 1 Kepala ruangan menyampaikan visi keperawatan secara jelas agar saya memahami tujuan dan sasaran yang harus dicapai dalam melaksanakan asuhan keperawatan 7 7,4 53 55,8 33 34,7 1 1,1 1 1,1 Tabel 4.9. Lanjutan 2 Kepala ruangan menyampaikan visi keperawatan berulang kali di setiap kesempatan dan tidak pernah bosan dengan cara-cara penyampaian yang berbeda 5 5,3 27 28,4 58 61,1 4 4,2 1 1,1 3 Kepala ruangan membuat saya berkomitmen untuk mencapai visi keperawatan melalui pelaksanaan standar asuhan keperawatan 4 4,2 35 36,8 48 50,5 6 6,3 2 2,1 4 Kepala ruangan meyakinkan saya bahwa saya mampu melakukan tugas- tugas keperawatan dengan hasil di atas standar yang ditetapkan 2 2,1 37 38,9 47 49,5 3 3,2 6 6,3 5 Kepala ruang memberitahukan pada saya bahwa saya memiliki peran penting dalam setiap asuhan keperawatan yang saya lakukan 42 4,2 33 34,7 41 43,2 13 13,7 4 4,2 6 Kepala ruang mendelegasikan atau memberikan kewenangan pada saya dan tim dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan keperawatan pada pasien 5 5,3 45 47,4 40 42,1 3 3,2 2 2,1 7 Kepala ruang mendorong saya menentukan sendiri cara terbaik atau solusi dari permasalahan yang timbul dalam asuhan keperawatan pasien 3 3,2 39 41,1 37 38,9 10 10,5 6 6,3 8 Kepala ruang mendorong saya untuk lebih mementingkan pekerjaan dengan mengerahkan tenaga dan waktu saya dalam melaksanakan asuhan keperawatan daripada kepentingan pribadi saya 5 5,3 21 22,1 43 45,3 16 16,8 10 10,5 9 Kepala ruang mendukung saya memegang tanggung jawab yang diberikan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada walaupun saya tidak melakukan dengan cara yang sama dengan perawat pelaksana lain 4 4,2 20 21,1 61 64,2 5 5,3 5 5,3 10 Kepala ruang tidak pernah berpura- pura mengetahui semua jawaban tentang masalah yang ada, tetapi memberi tahu bahwa saya juga memiliki jawaban yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada 8 8,4 31 32,6 48 50,5 5 5,3 3 3,2 Berdasarkan Tabel 4.9 bahwa mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 53 orang 55,8 mengenai kepala ruang menyampaikan visi keperawatan secara jelas. Kepala ruang menyampaikan visi keperawatan berulang kali di setiap kesempatan dan tidak pernah bosan dengan cara penyampaian yang berbeda-beda, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 58 orang 61,1. Kepala ruang membuat saya berkomitmen untuk mencapai visi keperawatan melalui asuhan pelaksanaan keperawatan, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 48 orang 50,5. Kepala ruang meyakinkan bahwa hasil kerja saya diatas standar yang ditetapkan, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 47 orang 49,5. Kepala ruang membertitahukan tentang peran penting saya dalam setiap tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan, mayoritas yang menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 41 orang 43,2. Kepala ruang mendelegasikan atau memberikan kewenangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan keperawatan kepada pasien, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 45 orang 47,4. Kepala ruang mendorong untuk menentukan sendiri cara terbaik atau solusi dari permasalahan yang timbul dalam asuhan keperawatan pasien, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 39 orang 41,1. Kepala ruang mendorong untuk lebih mementingkan pekerjaan dengan mengerahkan tenaga dan waktu dalam melaksanakan asuhan keperawatan daripada kepentingan pribadi, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 43 orang 45,3. Kepala ruang mendukung dalam penyelesaian masalah yang ada, walaupun tidak melakukan dengan cara yang sama dengan perawat lain, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 61 orang 64,2. Kepala ruang tidak pernah berpura-pura mengetahui jawaban tentang masalah yang ada dan memberitahukan jawaban yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 48 orang 50,5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi inspirasional kepala ruang dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Inspirasional Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Motivasi Inspirasional Jumlah Proporsi Tidak baik 1 1,1 Kurang baik 30 31,6 Baik 64 67,4 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa motivasi inspirasional kepala ruang mayoritas dalam kategori baik yaitu 64 orang 67,4 dan kategori tidak baik yaitu sebanyak 1 orang 1,1.

C. Stimulasi Intelektual

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai stimulasi intelektual kepala ruang dijelaskan pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Stimulasi Intelektual Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Stimulasi Intelektual Jawaban Sangat Sering Dilakukan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan Tidak Pernah Dilakukan n n n n n 1 Kepala ruang mendorong saya untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan sauhan keperawatan 10 10,8 51 53,71 32 33,7 1 1,1 1 1,1 2 Kepala ruang menyarankan untuk mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam asuhan keperawatan 9 9,5 34 35,8 30 31,6 4 4,2 18 18,9 3 Kepala ruang mendorong saya mencari informasibaru mengenai perkembangan asuhan keperawatan untuk memecahkan masalah yang ada pada pasien 1 1,1 26 27,4 43 45,3 2 2,1 23 24,2 4 Kepala ruang mendorong saya untuk menangani masalah yang ada pada pasien dengan cara yang baru dan kreatif 1 1,1 24 25,3 34 35,8 17 17,9 19 20,0 5 Kepala ruang mengingatkan saya untuk berhati hati dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah keperawatan 17 17,9 45 47,4 27 28,4 4 4,2 2 2,1 6 Kepala ruang menyarankan saya untuk menangani permasalahan menggunakan pemikiran dan data yang ada, bukan dengan pendapat yang kurang didukung fakta 8 8,4 48 50,5 24 25,3 3 3,2 12 12,6 7 Kepala ruang mengingatkan saya dalam mengambil keputusan tindakan keperawatan harus memiliki resiko seminimal mungkin 14 14,7 51 53,7 27 28,4 1 1,1 2 2,1 8 Kepala ruangan menanggapi pertanyaan-pertanyaan saya dengan baik disertai jawaban-jawaban yang meningkatkan pengetahuan saya 16 16,8 31 32,6 41 43,2 6 6,3 1 1,1 9 Kepala ruang memiliki kecerdasan berpikir dalam menganalisis dan memecahkan masalah-masalah keperawatan pasien 10 10,5 46 48,4 32 33,7 7 7,4 10 Kepala ruang menerapkan nilai- nilai etika ruang rawat inap untuk membimbing dan merubah perilaku saya ke arah yang lebih baik 16 16,8 52 54,7 21 22,1 5 5,2 1 1,1 Berdasarkan Tabel 4.11 kepala ruang mendorong untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan keperawatan, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 51 orang 53,7. Kepala ruang menyarankan untuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam asuhan keperawatan, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 34 orang 35,8. Kepala ruang mendorong agar mencari informasi baru mengenai perkembangan asuhan keperawatan untuk memecahkan masalah yang ada pada pasien, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 43 orang 45,3. Kepala ruang Tabel 4.11. Lanjutan mendorong untuk menangani masalah yang ada pada pasien dengan cara yang terbaru dan kreatif, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 34 orang 35,8. Kepala ruang menginggatkan agar berhati-hati menganalisis dan memecahkan masalah-masalah keperawatan pada pasein, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 45 orang 47,4. Kepala ruang menyarankan untuk menangani permasalahan menggunakan pemikiran dan data yang ada, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 48 orang 50,5. Kepala ruang mengingatkan saya mengambil keputusan keperawatan dengan resiko seminimal mungkin mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 51 orang 53,7. Kepala ruang menanggapi pertanyaan dengan baik disertai jawaban-jawaban, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 41 orang 43,2. Kepala ruang memiliki kecerdasan berpikir dalam menganalisis dan memecahkan masalah mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 46 orang 48,4. Kepala ruang menerapkan nilai-nilai etika di ruang rawat inap terbanyak menjawab sering dilakukan yaitu 52 orang 54,7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan stimulasi intelektual kepala ruang dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Stimulasi Intelektual Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Stimulasi Intelektual Jumlah Persentase Tidak baik 5 5,3 Kurang baik 18 18,9 Baik 72 75,8 Jumlah 95 100,0 Pada Tabel 4.12 diketahui stimulasi intelektual kepala ruang mayoritas dengan kategori baik yaitu 72 orang 75,8 dan kategori tidak baik yaitu sebanyak 5 orang 5,3.

D. Perhatian Individualisasi

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai perhatian individualisasi kepala ruang dijelaskan pada Tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Perhatian Individualisasi Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Perhatian Individualisasi Jawaban Sangat Sering Dilakukan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan Tidak Pernah Dilakukan n n n n n 1 Kepala ruang meluangkan waktu untuk mengajar saya dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien 2 2,1 27 28,4 51 53,7 10 10,5 5 5,3 2 Kepala ruang meluangkan waktu untuk melatih dalam melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien 5 5,3 14 14,7 59 62,1 10 10,5 7 7,4 3 Kepala ruang mendengarkan dengan sungguh-sungguh ketika saya memberikan pendapat mengenai asuhan keperawatan 7 7,4 41 43,2 33 34,7 10 10,5 4 4,2 4 Kepala ruang mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi 9 9,5 32 33,7 37 38,9 9 9,5 8 8,4 5 Kepala ruang mendukung saya untuk mengembangkan karir sesuai dengan keinginan saya 8 8,4 41 43,2 29 30,5 7 7,4 10 10,5 6 Kepala ruang mengarahkan saya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang saya miliki 8 8,4 37 38,9 40 42,1 7 7,4 3 3,2 7 Kepala ruang memberikan nasehat pada saya untuk selalu menjadi yang terbaik agar saya bisa sukses 14 14,7 30 31,6 37 38,9 9 9,5 5 5,3 8 Kepala ruang peka dan perhatian terhadap masalah pribadi saya yang dapat berakibat menganggu pelaksanaan asuhan keperawatan pasien 18 18,9 46 48,4 22 23,2 9 9,5 9 Kepala ruang yakin ada saya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien 6 6,3 42 44,2 35 36,8 8 8,4 4 4,2 10 Kepala ruang mendorong saya untuk mengikuti pelatihan- pelatihan yang ada untuk kemajuan saya 9 9,5 19 20,0 39 41,1 14 14,7 14 14,7 Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui tentang kepala ruang meluangkan waktu untuk mengajar dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 51 orang 53,7. Kepala ruang meluangkan waktu untuk melatih dalam melaksanakan asuhan keperawatan, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 59 orang 62,1. Kepala ruang mendengarkan ketika perawat memberikan pendapat mengenai asuhan keperawatan, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 41 orang 43,2. Kepala ruang mendorong agar melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 37 orang 38,9. Kepala ruang mendukung pengembangan karir, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 41 orang 43,2. Kepala ruang mengarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 40 orang 42,1. Kepala ruang memberikan nasehat untuk selalu menjadi yang terbaik agar bisa sukses, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 37 orang 38,9. Kepala ruang peka dan perhatian terhadap masalah pribadi, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 46 orang 48,4. Kepala ruang yakin dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, mayoritas menjawab sering dilakukan yaitu 42 orang 44,2. Kepala ruang mendorong untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada untuk kemajuan, mayoritas menjawab kadang-kadang dilakukan yaitu 39 orang 41,1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan perhatian individualisasi kepala ruang dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perhatian Individualisasi Kepala Ruang di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Perhatian Individualisasi Jumlah Persentase Tidak baik 4 4,2 Kurang baik 35 36,8 Baik 56 58,9 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.14 perhatian individualisasi kepala ruang dengan kategori baik 56 orang 58,9 dan kategori tidak baik sebanyak 4 orang 4,2.

4.3.2. Motivasi Intrinsik A. Tanggung Jawab

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai tanggung jawab dijelaskan pada Tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Tanggung Jawab pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Tanggung Jawab Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n n n n n 1 Bekerja dengan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan sauhan keperawatan 34 35,8 46 48,4 13 13,7 2 2,1 2 Memiliki rasa percaya diri dalam melaksanakan asuhan keperawatan 27 28,4 44 46,3 20 21,1 4 4,2 3 Diakui sebagai orang yang berpotensi dalam melaksanakan asuhan keperawatan 4 4,2 46 48,4 36 37,9 9 9,5 4 Bersedia diikutsertakan dalam setiap pelatihan keterampilan keperawatan 24 25,3 53 55,8 16 16,8 2 2,1 5 Mampu melaksanakan tugas- tugas asuhan keperawatan 11 11,6 57 60,0 25 26,3 2 2,1 Hasil pada Tabel 4.15 diketahui tanggung jawab dalam melaksanakan keperawatan mayoritas menyatakan setuju yaitu 46 orang 48,4, memiliki rasa percaya diri dalam melaksanakan asuhan keperawatan mayoritas menyatakan setuju yaitu 44 orang 46,3. Diakui sebagai orang yang berpotensi dalam melaksanakan asuhan keperawatan mayoritas menyatakan setuju yaitu 46 orang 48,4. Bersedia diikutsertakan dalam setiap pelatihan keterampilan keperawatan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 53 orang 55,8. Mampu melaksanakan tugas-tugas asuhan keperawatan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 57 orang 60,0. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tanggung jawab pada perawat pelaksana kontrak dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tanggung Jawab pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Tanggung Jawab Jumlah Persentase Tidak baik 2 2,1 Kurang baik 27 28,4 Baik 66 69,5 Jumlah 95 100,0 Pada Tabel 4.16 diketahui mayoritas tanggung jawab perawat pelaksana kontrak dalam kategori baik yaitu 66 orang 69,5 dan kategori tidak baik yaitu sebanyak 2 orang 2,1.

B. Prestasi

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai prestasi dijelaskan pada Tabel 4.17 berikut : Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Prestasi pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Prestasi Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n n n n n 1 Mampu mencapai keberhasilan dalam setiap tugas yang dikerjakan 13 13,7 54 56,8 25 26,3 1 1,1 2 2,1 2 Mampu mencapai prestasi dalam melakukan pekerjaan asuhan keperawatan 6 6,3 43 45,3 34 35,8 10 10,5 2 2,1 3 Tergerak untuk melakukan tugas- tugas berikutnya yang belum diselesaikan 19 20,0 38 40,0 29 30,5 6 6,3 3 3,2 4 Menyelesaikan tugas dengan baik dan benar sesuai dengan standar asuhan keperawatan 12 12,6 58 61,1 19 20,0 3 3,2 3 3,2 5 Menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal dan pedoman serta tepat waktu 12 12,6 49 51,6 27 28,4 5 5,3 2 2,1 Berdasarkan Tabel 4.17 di jelaskan bahwa mampu mencapai keberhasilan dalam setiap tugas yang dikerjakan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 54 orang 56,8. Mampu mencapai prestasi dalam melakukan pekerjaan asuhan keperawatan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 43 orang 45,3. Tergerak melakukan tugas- tugas yang belum diselesaikan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 38 orang 40,0. Menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal dan pedoman serta tepat waktu, mayoritas menyatakan setuju yaitu 49 orang 51,6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan prestasi pada perawat pelaksana kontrak dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut: Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Prestasi pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Prestasi Jumlah Persentase Tidak baik 4 4,2 Kurang baik 35 36,8 Baik 56 58,9 Jumlah 95 100,0 Pada Tabel 4.18 diketahui mayoritas prestasi perawat pelaksana kontrak dalam kategori baik 56 orang 58,9 dan kategori tidak baik 4 orang 4,2.

C. Pengakuan Orang Lain

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai pengakuan orang lain bagi perawat pelaksana kontrak dijelaskan pada Tabel 4.19 berikut: Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Pengakuan Orang Lain pada Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 No Jawaban Pengakuan Orang Lain Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n n n n n 1 Diakui orang lain karena mampu melaksanakan tugas asuhan keperawatan 6 6,3 42 44,2 37 38,9 7 7,4 3 3,2 2 Diakui orang lain tentang prestasi dalam bidang profesi 9 9,5 35 36,8 43 45,3 7 7,4 1 1,1 3 Merasa puas bila diakui kemampuan oleh orang lain 17 17,9 50 52,6 15 15,8 8 8,4 5 5,3 4 Merasa termotivasi bila diakui kemampuan oleh orang lain 8 8,4 60 63,2 14 14,7 10 10,5 3 3,2 5 Merasa pengakuan dari orang lebih berharga dari pada kompensasi atau imbalan yang diterima 12 12,6 37 38,9 28 29,5 14 14,7 4 4,2 Berdasarkan Tabel 4.19 diketahui pernyataan responden mengenai mendapat diakui orang lain bahwa mampu melaksanakan tugas asuhan keperawatan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 42 orang 44,2. Diakui orang lain berprestasi dalam profesi, mayoritas menyatakan ragu-ragu yaitu 43 orang 45,3. Merasa puas bila diakui kemampuan oleh orang lain, mayoritas menyatakan setuju yaitu 50 orang 52,6. Merasa temotivasi bila diakui kemampuan oleh orang lain, mayoritas menyatakan setuju yaitu 60 orang 63,2. Merasa pengakuan dari orang lain lebih berharga dari pada kompensasi atau imbalan yang diterima, mayoritas menyatakan setuju yaitu 37 orang 38,9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengakuan orang lain pada perawat pelaksana kontrak dapat dijelaskan pada Tabel 4.20 berikut: Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Pengakuan Orang Lain pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Pengakuan Orang Lain Jumlah Persentase Tidak baik 6 6,3 Kurang baik 43 45,3 Baik 46 48,4 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.20 hasil distribusi frekuensi mengenai pengakuan orang lain pada perawat pelaksana mayoritas dalam kategori baik 46 orang 48,4, dan kategori tidak baik yaitu 6 orang 6,3.

D. Pekerjaan itu Sendiri

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai pekerjaan itu sendiri dijelaskan pada Tabel 4.21 berikut: Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Pekerjaan itu Sendiri pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Pekerjaan Itu Sendiri Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n n n n n 1 Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah pekerjaan yang mulia 50 52,6 31 32,6 8 8,4 5 5,3 1 1,1 2 Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah menarik 26 27,4 41 43,2 9 9,5 16 16,8 3 3,2 3 Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah gtantangan 23 24,2 48 50,5 12 12,6 10 10,5 2 2,1 4 Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah menyenangkan 19 20,0 33 34,7 12 12,6 17 17,9 14 14,7 5 Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah kebanggaan 26 27,4 43 45,3 25 26,3 1 1,1 Berdasarkan Tabel 4.21 dijelaskan bahwa menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah pekerjaan mulia, mayoritas menyatakan sangat setuju yaitu 50 orang 52,6. Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah menarik, mayoritas menyatakan satuju yaitu 41 orang 43,2. Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah tantangan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 48 orang 50,5. Menyatakan pekerjaan sebagai perawat adalah menyenangkan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 33 orang 34,7. Menganggap pekerjaan sebagai perawat adalah kebanggaan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 43 orang 45,3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan itu sendiri pada perawat pelaksana kontrak dapat dijelaskan pada Tabel 4.22 berikut: Tabel 4.22. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan itu Sendiri pada Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 Pekerjaan Itu Sendiri Jumlah Persentase Tidak baik 3 3,2 Kurang baik 35 36,8 Baik 57 60,0 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.22 diketahui mayoritas mengenai pekerjaan itu sendiri dalam kategori baik yaitu 57 orang 60,0 dan kategori tidak baik yaitu 3 orang 3,2. E. Kemungkinan Pengembangan Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai kemungkinan pengembangan pada perawat pelaksana dapat dijelaskan pada Tabel 4.23 berikut: Tabel 4.23. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Kemungkinan Pengembangan pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 No Kemungkinan Pengembangan Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n n n n n 1 Diberi kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan dan kursus keperawatan 11 11,6 39 41,1 38 40,0 3 3,2 4 4,2 2 Diberi kesempatan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi 19 20,0 55 57,9 18 18,9 3 3,2 3 Diberi kesempatan tumbuh dan berkembang sesuai rencana karir yang diinginkan 3 3,2 26 27,4 43 45,3 18 18,9 5 5,3 4 Diberi kesempatan mencapai jabatan yang lebih tinggi 1 1,1 17 17,9 44 46,3 27 28,4 6 6,3 5 Aktif mencari informasi baru mengenai perkembangan asuhan keperawatan 16 16,8 35 36,8 29 30,5 11 11,6 4 4,2 Berdasarkan Tabel 4.23 diketahui tentang pemberian kesempatan mengikuti pelatihan-pelatihan dan kursus keperawatan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 39 orang 41,1. Diberi kesempatan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mayoritas yang menyatakan setuju yaitu 55 orang 57,9. Diberi kesempatan tumbuh dan berkembang sesuai rencana karir yang diinginkan, mayoritas menyatakan ragu-ragu yaitu 43 orang 45,3. Diberi kesempatan mencapai jabatan yang lebih tinggi, mayoritas menyatakan ragu-ragu yaitu 44 orang 46,3. Aktif mencari informasi baru mengenai perkembangan asuhan keperawatan, mayoritas menyatakan setuju yaitu 35 orang 36,8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kemungkinan pengembangan perawat pelaksana kontrak dijelaskan pada Tabel 4.24 berikut: Tabel 4.24. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Kemungkinan Pengembangan pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Kemungkinan Pengembangan Jumlah Persentase Tidak baik 4 4,2 Kurang baik 59 62,1 Baik 32 33,7 Jumlah 95 100,0 Berdasarkan Tabel 4.24 kemungkinan pengembangan bagi perawat pelaksana kontrak mayoritas dalam kategori kurang baik yaitu 59 orang 62,1, dan dalam kategori tidak baik yaitu 4 orang 4,2.

F. Kemajuan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai kemajuan perawat pelaksana kontrak dijelaskan pada Tabel 4.25 berikut: Tabel 4.25. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Kemajuan pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Kemajuan Jaawban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak setuju n n n n n 1 Mendapat peluang promosi jabatan yang lebih tinggi 1 1,1 2 2,1 50 52,6 31 32,6 11 11,6 2 Mendapat peluang untuk mencapai posisi yang diinginkan 1 1,1 4 4,2 47 49,5 31 32,6 12 12,6 3 Meningkatkan pengalaman dalam bekerja 14 14,7 40 42,1 28 29,5 6 6,3 7 7,4 4 Mengembangkan peluang untuk pengembangan potensi diri 11 11,6 38 40,0 31 32,6 8 8,4 7 7,4 5 Pengembangan otensi diri bekerja lebih baik 15 15,8 45 47,4 23 24,2 6 6,3 6 6,3 Berdasarkan Tabel 4.25 diatas menunjukkan bahwa mendapat peluang promosi jabatan yang lebih tinggi, mayoritas menyatakan ragu-ragu yaitu 50 orang 52,6. Mendapat peluang untuk mencapai posisi yang diinginkan, mayoritas menyatakan ragu-ragu yaitu 47 orang 49,5. Meningkatkan pengalaman dalam bekerja, mayoritas menyatakan setuju yaitu 40 orang 42,1. Mengembangkan peluang untuk pengembangan potensi diri, mayoritas menyatakan setuju yaitu 38 orang 40,0. Pengembangan potensi diri bekerja lebih baik, mayoritas menyatakan setuju yaitu 45 orang 47,4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kemajuan perawat pelaksana kontrak dijelaskan pada Tabel 4.26 berikut: Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban Mengenai Kemajuan pada Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Kemajuan Jumlah Persentase Tidak baik 14 14,7 Kurang baik 66 69,5 Baik 15 15,8 Jumlah 95 100,0 Pada Tabel 4.26 kemajuan bagi perawat pelaksana kontrak mayoritas kategori kurang baik yaitu 66 orang 69,5, dan kategori tidak baik yaitu 14 orang 14,7.

4.3.3. Kinerja perawat A. Pengkajian Keperawatan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban pengkajian keperawatan dapat dijelaskan pada Tabel 4.27 berikut: Tabel 4.27. Distribusi Frekuensi Jawaban Mengenai Pengkajian Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Pengkajian Keperawatan Jawaban Sangat Sering Dilakukan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan TidakPernah Dilakukan n n n n n 1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri sebelum melakukan anamnesa awal pada pasien atau keluarga pasien di ruang rawat inap 25 26,3 44 46,3 26 27,4 2 Melakukan pengkajian data dengan cara wawancara, pengamatan dan pemeriksaan fisik pada pasien di ruang rawat inap 31 32,6 50 52,6 14 14,7 3 Melanjutkan pengkajian data secara terus menerus pada pasien selama proses keperawatan berlangsung di ruang rawat inap 19 20,0 50 52,6 25 26,3 1 1,1 4 Mengamati keadaan pasien dengan cara meraba, menyentuh dan mendengar untuk memperoleh data tentang tingkat kesehatan pasien 19 20,0 50 52,6 25 26,3 1 1,1 5 Melakukan pengelompokkan data atau analisa data meliputi data fisiologisbiologis, data psikologis, data sosial dan data spiritual untuk menentukan masalah yang terjadi pada pasien 20 21,1 43 45,3 31 32,6 1 1,1 Berdasarkan Tabel 4.27 diketahui mengenai ucapan salam dan memperkenalkan diri sebelum melakukan anamnesa awal pada pasien atau keluarga pasien di ruang rawat inap, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 44 orang 46,3, Melakukan pengkajian data dengan cara wawancara, pengamatan dan pemeriksaan fisik pada pasien di ruang rawat inap mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 50 orang 52,6. Melanjutkan pengkajian data secara terus menerus pada pasien selama proses keperawatan berlangsung di ruang rawat inap, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 50 orang 52,6, Melakukan pengelompokkan data atau analisa data meliputi data fisiologisbiologis, data psikologis, data sosial dan data spiritual untuk menentukan masalah yang terjadi pada pasien, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 43 orang 45,3.

B. Diagnosis Keperawatan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai diagnosis keperawatan dapat dijelaskan pada Tabel 4.28 berikut: Tabel 4.27 Lanjutan Tabel 4.28. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jawaban Mengenai Diagnosis Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 No Diagnosis Keperawatan Jawaban Sangat Sering Dilaku- kan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Pilakukan Tidak Pernah Dilakukan n n n n n 1 Membuat diagnosa keperawatan melalui proses analisa data, intepretsasi data, identifikasi masalah dan perumusan diagnosis keperawatan 15 15,8 40 42,1 29 30,5 9 9,5 2 2,1 2 Membuat dignosis keperawatan menggunakan pendekatan rumus PES Problem, Etiologi, Symptom 17 17,9 36 37,9 34 35,8 7 7,4 1 1,1 3 Melakukan perubahan diagnosa keperawatan berdasarkan perubahan respon pasien terhadap penyakit yang dideritanya 13 13,7 54 56,8 22 23,2 2 2,1 4 4,2 4 Bekerjasama dengan pasienkeluarga dan petugas kesehatan lain untuk ketepatan dan kecermatan diagnosis keperawatan 6 6,3 33 34,7 33 34,7 11 11,6 12 12,6 5 Melakukan pengkajian ulang berdasarkan data-data terbaru yang dikumpulkan untuk merubah diagnosis keperawatan 19 20,0 51 53,7 15 15,8 2 2,1 8 8,4 Berdasarkan Tabel 4.28 diketahui tentang membuat diagnosa keperawatan melalui proses analisa data, intepretsasi data, identifikasi masalah dan perumusan diagnosis keperawatan mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 40 orang 42,1. Membuat dignosis keperawatan menggunakan pendekatan rumus PES Problem, Etiologi, Symptom, mayoritas yang menyatakan sering dilakukan yaitu 36 orang 37,9. Melakukan perubahan diagnosa keperawatan berdasarkan perubahan respon pasien terhadap penyakit yang dideritanya, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 54 orang 56,8. Bekerjasama dengan pasienkeluarga dan petugas kesehatan lain untuk ketepatan dan kecermatan diagnosis keperawatan, menyatakan sering dilakukan dan kadang-kadang dilakukan yaitu 33 orang 34,7. Melakukan pengkajian ulang berdasarkan data-data terbaru yang dikumpulkan untuk merubah diagnosis keperawatan, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 51 orang 53,7.

C. Perencanaan Tindakan Keperawatan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai perencanaan keperawatan dapat dijelaskan pada Tabel 4.29 berikut: Tabel 4.29. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jawaban Mengenai Perencanaan Tindakan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Perencanaan Tindakan Keperawatan Jawaban Sangat Sering Dilaku- kan Sering Dilaku- kan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan Tidak Pernah Dilakukan n n n n 1 Menyusun perencanaan keperawatan berdasarkan priorotas masalah yaitu yang memerlukan perhatian lebih besar diantara masalah- masalah lain yang ditentukan 20 21,1 55 57,9 16 16,8 3 3,2 1 1,1 2 Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai dari tindakan keperawatan yang akan dilakukan 8 8,4 55 57,9 29 30,5 3 3,2 3 Menyusun perencanaan tindakan dengan jelas seperti tindakan apa yang dilakukan, mengapa dilakukan, siapa yang melakukan dan bagaimana cara melakukan 4 4,2 36 37,9 39 41,1 11 11,6 5 5,3 4 Melibatkan kerjasama dengan tim kesehatan lain dalam menyusun perencanaan tindakan keperawatan pasien 4 4,2 37 38,9 38 40,0 14 14,7 2 2,1 5 Menuliskan rencana tindakan keperawatan dengan kalimat intruksi, ringkas, mudah di mengerti di kolom rencana tindakan yang telah ditentukan 5 5,3 29 30,5 49 51,6 10 10,5 2 2,1 Berdasarkan Tabel 4.29 dijelaskan mengenai penyusunan perencanaan keperawatan berdasarkan prioritas masalah yaitu yang memerlukan perhatian lebih besar diantara masalah-masalah lain yang ditentukan, mayoritas menyatakan sering dilakukan sebanyak 55 orang 57,9. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai dari tindakan keperawatan yang akan dilakukan, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 55 orang 57,9. Menyusun perencanaan tindakan dengan jelas seperti tindakan apa yang dilakukan, mengapa dilakukan, siapa yang melakukan dan bagaimana cara melakukan, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 36 orang 37,9. Melibatkan kerjasama dengan tim kesehatan lain dalam menyusun perencanaan tindakan keperawatan pasien, mayoritas menyatakan kadang-kadang dilakukan yaitu 38 orang 40,9. Menuliskan rencana tindakan keperawatan dengan kalimat intruksi, ringkas, mudah di mengerti di kolom rencana tindakan yang telah ditentukan, mayoritas menyatakan kadang-kadang dilakukan yaitu 49 orang 51,6.

D. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai pelaksanaan tindakan keperawatan dapat dijelaskan pada Tabel 4.30 berikut: Tabel 4.30. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jawaban Mengenai Pelaksanaan Tindakan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 No Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Jawaban Sangat Sering Dilakukan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan Tidak Pernah Dilakuka n n n n n n 1 Menjelaskan tindakan dan meminta persetujuan pasienkeluarga pasien tentang tindakan keperawatan yang akan saya lakukan pada pasien 23 24,2 48 50,5 22 23,2 2 2,1 2 Melakukan pertolongan pertama pada pasien yang mengalami keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kebutuhan meliputi: kejang, kolapsshock, reaksi alergi, henti nafasjantung 15 15,8 57 60,0 20 21,1 3 3,3 3 Mengkaji ulang dan merubah pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan berdasarkan perubahan respon pasien 16 16,8 55 57,9 22 23,2 1 1,1 1 1,1 4 Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasienkeluarga pasien mengenai kondisi penyakit pesien, dengan tujuan meningkatkan kesehatan, mempercepat penyembuhan dan rehabilitasi 9 9,5 28 29,5 46 48,4 5 5,3 7 7,4 5 Bisa dan mampu melakukan tindakan keperawatan yang ditugaskan dengan cara yang benar dan hasil yang memuaskan 9 9,5 46 48,4 38 40,0 2 2,1 Berdasarkan Tabel 4.30 diketahui menjelaskan tindakan dan meminta persetujuan pasien atau keluarga pasien tentang tindakan keperawatan yang akan saya lakukan pada pasien, mayoritas sering dilakukan yaitu 48 orang 50,5. Melakukan pertolongan pertama pada pasien yang mengalami keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai kebutuhan meliputi: kejang, kolapsshock, reaksi alergi, henti nafasjantung, mayoritas menyatakan sering dilakukan 57 orang 60,0. Mengkaji ulang dan merubah pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan berdasarkan perubahan respon pasien, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 55 orang 57,9. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai kondisi penyakit pesien, dengan tujuan meningkatkan kesehatan, mempercepat penyembuhan dan rehabilitasi, mayoritas menyatakan kadang-kadang dilakukan yaitu 46 orang 48,4. Bisa dan mampu melakukan tindakan keperawatan Tabel 4.30 Lanjutan yang ditugaskan dengan cara yang benar dan hasil yang memuaskan, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 46 orang 48,4.

E. Evaluasi Tindakan Keperawatan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jawaban mengenai evaluasi tindakan keperawatan dapat dijelaskan pada Tabel 4.31 berikut: Tabel 4.31. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jawaban Mengenai Evaluasi Tindakan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 N o Evaluasi Tindakan Keperawatan Jawaban Sangat Sering Dilaku- kan Sering Dilakukan Kadang- kadang Dilakukan Hampir Tidak Pernah Dilakukan Tidak Pernah Dilakukan n n n n n 1 Mengumpulkan data perkem bangan pasien untuk melakukan evaluasi keperawatan ke arah pencapaian tujuan keperawatan 10 10,5 41 43,2 35 36,8 9 9,5 2 Membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan keperawatan dengan menggunakan kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan 4 4,2 29 30,5 52 54,7 10 10,5 3 Mengkaji ulang dan memperbaiki rencana keperawatan apabila kemajuan pasien tidak tercapai sesuai dengan tujuan keperawatan 35 36,8 44 46,3 11 11,5 1 1,1 4 Memantau dan menilai kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan tujuan keperawatan 5 5,3 37 38,9 45 47,4 7 7,4 1 1,1 5 Melakukan evaluasi terahadap tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perawat yang lebih mampu 4 4,2 33 34,7 45 47,4 12 12,6 1 1,1 Berdasarkan Tabel 4.31 diketahui pengumpulan data perkembangan pasien untuk melakukan evaluasi keperawatan kearah pencapaian tujuan keperawatan mayoritas sering dilakukan yaitu 41 orang 43,2. Membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan keperawatan dengan menggunakan kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, mayoritas menyatakan kadang- kadang dilakukan yaitu 52 orang 54,7. Mengkaji ulang dan memperbaiki rencana keperawatan apabila kemajuan pasien tidak tercapai sesuai dengan tujuan keperawatan, mayoritas menyatakan sering dilakukan yaitu 44 orang 46,3. Memantau dan menilai kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan tujuan keperawatan, mayoritas menyatakan kadang-kadang dilakukan yaitu 45 orang 47,4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perawat yang lebih mampu, mayoritas menyatakan kadang-kadang dilakukan yaitu 45 orang 47,4. Distribusi kinerja perawat pelaksana kontrak di ruang rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada Tabel 4.32 berikut: Tabel 4.32. Distribusi Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012 Kinerja Jumlah Proporsi Tidak baik 4 4,2 Kurang baik 50 52,6 Baik 41 43,2 Jumlah 95 100,0 Distribusi pada Tabel 4.32 menunjukkan kinerja perawat pelaksana kontrak di ruang rawat inap mayoritas dalam kategori kurang baik yaitu 50 orang 52,6 dan kategori tidak baik yaitu 4 orang 4,2.

4.4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat korelasi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan transformasional kepala ruang dan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak terhadap variabel terikat kinerja perawat pelaksana kontrak. 4.4.1. Hubungan Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang dengan Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Hubungan gaya kepemimpinan Tranformasional kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana kontrak dapat dilihat pada Tabel 4.33 berikut: Tabel 4.33. Hubungan Gaya Kepemimpinan Tranformasional Kepala Ruang dengan Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 Kepemimpinan Transformasional Kinerja Perawat P Tidak Baik Kurang Baik Baik Jumlah n n n n Karisma Tidak baik 0,001 Kurang Baik 2 20,0 8 80,0 10 100,0 Baik 2 2,4 42 49,4 41 36,7 85 100,0 Stimulasi Intelektual Tidak baik 4 80,0 1 20,0 5 100,0 0,000 Kurang Baik 15 15,8 3 3,2 18 100,0 Baik 34 35,8 38 52,6 72 100,0 Motivasi Inspirasional Tidak baik 4 80,0 1 20,0 5 100,0 0,001 Kurang baik 15 83,3 3 16,7 18 100,0 Baik 34 35,8 38 52,8 71 100,0 Perhatian Individualisasi Tidak baik 2 50,0 2 50,0 4 100,0 0,000 Kurang baik 2 5,7 23 65,7 10 28,6 35 100,0 Baik 25 26,3 31 55,4 56 100,0 Berdasarkan Tabel 4.33 sebanyak 85 orang menyatakan karisma dalam kategori baik, mayoritas kinerja kurang baik yaitu 42 orang 49,4 dan kinerja baik yaitu 41 orang 36,7. Hasil uji Chi-square diketahui nilai p = 0,001 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara karisma dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Stimulasi intelektual dalam kategori baik sebanyak 72 orang, mayoritas kinerja baik yaitu 38 orang 52,6 dan kinerja kurang baik yaitu 34 orang 35,8. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi intelektual dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Motivasi inspirasional dalam kategori baik sebanyak 71 orang, mayoritas kinerja baik yaitu 38 orang 52,8 dan kinerja kurang baik yaitu 34 orang 35,8. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,001 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi inspirasional dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Perhatian individualisasi dalam kategori baik sebanyak 56 orang, mayoritas kinerja dalam kategori baik yaitu 31 orang 55,4, dan kinerja kurang baik yaitu 25 orang 26,3. Berdasarkan hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian individualisasi dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. 4.4.2. Hubungan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak dengan Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Hubungan motivasi intrinsik perawat pelaksana kontrak dengan kinerja perawat pelaksana kontrak dapat dilihat pada Tabel 4.34 berikut: Tabel 4.34. Hubungan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak dengan Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012 Motivasi Intrinsik Kinerja Perawat P Tidak Baik Kurang Baik Baik Jumlah n n n n Tanggung Jawab Tidak baik 2 100,0 2 100,0 0,000 Kurang Baik 2 7,4 22 81,5 3 11,1 27 100,0 Baik 28 42,4 38 57,6 66 100,0 Prestasi Yang Diraih Tidak baik 3 75,0 1 25,0 4 100,0 0,000 Kurang Baik 1 2,9 29 82,5 5 14,3 35 100,0 Baik 20 35,7 36 64,3 56 100,0 Pengakuan Orang Lain Tidak baik 2 33,3 4 66,7 6 100,0 0,000 Kurang baik 2 2,1 31 72,1 10 23,3 43 100,0 Baik 15 32,6 31 67,4 46 100,0 Pekerjaan Itu Sendiri Tidak baik 2 66,7 1 33,3 3 100,0 0,000 Kurang baik 28 29,5 5 14,3 35 100,0 Baik 21 36,8 36 63,2 57 100,0 Kemungkinan Pengembangan Tidak baik 3 25,0 1 25,0 4 100,0 0,000 Kurang baik 1 1,7 40 67,8 18 30,5 59 100,0 Baik 9 28,1 23 71,9 32 100,0 Kemajuan Tidak baik 3 21,4 8 57,1 3 21,4 14 100,0 0,001 Kurang baik 1 1,5 38 57,6 27 40,9 66 100,0 Baik 4 26,7 11 73,3 15 100,0 Hasil uji bivariat pada Tabel 4.34 diketahui dari 38 orang yang menyatakan tanggung jawab dalam kategori baik, mayoritas perawat dengan kinerja baik yaitu 58 orang 57,6, dan kinerja kurang baik yaitu 28 orang 42,4. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Prestasi yang diraih perawat dalam kategori baik sebanyak 56 orang, mayoritas kinerja perawat pelaksana dengan kategori baik yaitu 36 orang 46,3 dan kinerja perawat pelaksana dengan kategori kurang baik yaitu 20 orang 35,7. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi yang diraih dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Pengakuan dari orang lain dalam kategori baik sebanyak 46 orang, mayoritas perawat dengan kinerja baik yaitu 31 orang 67,4, dan kinerja kurang baik 15 orang 32,6. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengakuan dari orang lain dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Berdasarkan pekerjaan itu sendiri sebanyak 57 orang dengan kategori baik, mayoritas dengan kinerja baik yaitu 36 orang 63,2, dan kinerja kurang baik yaitu 21 orang 36,8. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan itu sendiri dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Kemungkinan pemgembangan dalam kategori kurang baik sebanyak 59 orang, mayoritas perawat dengan kinerja kurang baik yaitu 40 orang 67,8, dan kinerja baik yaitu 18 orang 30,5. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,000 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kemungkinan pengembangan dengan kinerja perawat pelaksana kontrak. Kemajuan dalam kategori kurang baik sebanyak 66 orang, paling mayoritas dengan kinerja kurang baik yaitu 38 orang 57,6, dan kinerja baik 27 orang 40,9. Hasil uji Chi-square diketahui bahwa nilai p = 0,001 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kemajuan dengan kinerja perawat pelaksana kontrak.

4.5. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

21 206 87

Persepsi Pasien Umum Tentang Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2014

0 35 80

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 44 117

Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007

0 35 105

Gambaran Komunikasi Interpersonal Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Perawat dan Klien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

1 42 140

Persepsi Pasien Umum Tentang Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Gayo Lues Tahun 2014

3 38 80

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 30

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 11

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 17