Karakteristik Sosiologi Hakikat Sosiologi

pengetahuan tentang masyarakatdan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah.

4.2. Karakteristik Sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok-kelompoknya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, etnis, atau suku bangsa, komunitas pemerintahan dan berbagai organisasi sosial, agama, politik, budaya, bisnis, dan organisasi lainnya. Sosiologi pun mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal ususl pertumbuhannya, serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap para anggotanya. Dengan demikian, sebagai objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses-proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Jika ditelaah lebih lanjut, tentang karakteristik sosiologi mencakup hal-hal berikut: 1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan merupakan bagian ilmu pengetahuan alam maupun ilmu kerohanian 2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif, melainkan suatu disiplin yang bersifat kategoris. Artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini dan bukan mengenai apa yang semestinya terjadi atau seharusnya terjadi. 27 3. Sosiologi bersifat empiris, artinya bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. 4. Sosiologi bersifat teoritis, artinya ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka daripada unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat, sehingga menjadi teori. 5. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama. 27 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta : Bumi Aksara, 2007, cet. I, h. 74. 6. Sosiologi bersifat nonetis, yaitu yang dipersoalkan bukanlah buruk baiknya fakta tertentu, tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis. 28 Sosiologi adalah ilmu masyarakat, yaitu tentang system hubungan yang berlaku dan proses yang timbul dalam berbagai hubungan tersebut. Dalam hal ini akan menggunakan istilah masyarakat, bangsa, dan rakyat. Pengertian masyarakat sangat beragam rumusannya, tergantung aspek apa yang menjadi inti definisinya. Namun demikian, secara umum pengertian masyarakat adalah sejumlah manusia yang hidup dalam suatu lingkungan, dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga melahirkan budaya dengan satu kesatuan kriteria dalam memiliki sistem hidup bersama. Sistem hubungan kemasyarakatan yang menjadi pokok bahasan sosiologi ialah hubungan kekerabatan, hubungan pergaulan, hubungan kerja, hubungan pemerintahan, hubungan formal dan informal, hubungan alumni, hubungan daerah asal kelahiran atau keturunan, hubungan bisnis, dan sebagainya.

4.3. Kegunaan Faedah Sosiologi