membayar pajak, mengetahui sanksinya jika tidak membayar pajak. Namun, tidak berarti bahwa tidak semua masyarakat harus menjadi ahli perpajakan, tetapi
minimal harus mengetahui hal-hal yang mendasar tentang perpajakan. Setelah mengetahui hal-hal yang mendasar mengenai perpajakan,
selanjutnya diharapkan akan tambah kesadaran didalam masyarakat untuk membayar pajak. Karena ada sebagian wajib pajak yang tidak membayar pajak,
tetapi belum tentu wajib pajak tersebut tidak mau membayar pajak bisa jadi wajib pajak tidak mengetahui bagaimana cara menghitungnya. Hal itu karena pengaruh
dari tingkat pendidikan pajak wajib pajak dan persepsi wajib pajak tentang pajak.
E. Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Umi Khadijah 2005. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa faktor-faktor
yang melekat pada wajib pajak PBB wiraswasta dan non wiraswasta berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Dalam
penelitian sebelumnya variabel yang diteliti adalah faktor kesadaran perpajakan wajib pajak, pemahaman wajib pajak terhadap Undang-undang dan peraturan
perpajakan PBB, sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah, pendidikan wajib pajak, dan lama tinggal wajib pajak di lokasi objek pajak PBB.
Sedangkan variabel yang penulis teliti adalah kesadaran perpajakan wajib pajak, pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan PBB, persepsi wajib pajak
tentang pelaksanaan sanksi denda PBB, sikap wajib pajak terhadap fungsi pajak.
Penelitian sebelumnya dilakukan di Jakarta Barat, sedangkan penelitian yang penulis lakukan di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta
Selatan Satu.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang berisikan tentang rangkuman atas semua dasar-dasar teori yang dijadikan landasan
dalam penelitian ini, dimana dalam kerangka pemikiran ini diberikan skema singkat tentang alur penilitian yang menggambarkan proses penelitian yang
dimulai dari penentuan ruang lingkup penelitian, kemudian variabel penelitian disertai teori dan Undang-undang yang melandasi penentuan variabel tersebut,
metode analisa yang digunakan hingga hasil penemuan atas jawaban dari permasalahan masalah yang dibuat.
Karakteristik pada wajib pajak dalam penelitian ini merupakan variabel bebas independent variable. Faktor atau karakteristik pada wajib pajak terdiri
dari: kesadaran perpajakan wajib pajak, pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan PBB, sikap wajib pajak terhadap fungsi pajak, dan persepsi
wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda PBB. Sedangkan variabel tidak bebas dependent variable dari penelitian ini adalah keberhasilan penerimaan
PBB
Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran
Karakteristik Pada Wajib Pajak
Keberhasilan Penerimaan PBB Y
Uji asumsi Klasik a. Normalitas
b. Multikolinearitas c. Heterokedastisitas
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Koefisien Determinasi Uji F Hitung
Uji t Hitung Kesadaran
Perpajakan Wajib Pajak
X1 Pemahaman
Wajib Pajak X2
Persepsi Wajib Pajak
X3 Sikap
Wajib Pajak
X4
Kesimpulan dan Implikasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah wajib pajak PBB yang menjadi wajib pajak efektif di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan Jakarta Selatan Satu. Ruang lingkupnya membahas seberapa jauh pengaruh karakteristik wajib pajak yang terdiri dari: kesadaran perpajakan wajib
pajak, pemahaman wajib pajak terhadap peraturan PBB, persepsi wajib pajak terhadap pelaksanaan sanksi denda PBB, sikap wajib pajak terhadap fungsi pajak
terhadap keberhasilan penerimaan PBB Penelitian dilakukan pada KP PBB Jakarta Selatan Satu yang berlokasi di Jl.
Raya Pasar Minggu No.11 Jakarta 12780.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode convenience sampling yaitu anggota sampel yang dipilih atau diambil
berdasarkan kemudahan memperoleh data yang dibutuhkan. Menurut Abdul hamid 2005:24 convenience sampling adalah istilah
umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. convenience sampling
berarti unit sampel yang mudah ditarik, mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah diukur, dan bersifat kooperatif.
Penetapan ukuran sampel yang dipakai dihitung dengan menggunakan rumus slovin pada tingkat prosentase kelonggaran 10 Husein Umar,2003:59