Pengaruh Bukti Fisik terhadap Keputusan Berobat Kembali Pengaruh Kehandalan terhadap Keputusan Berobat Kembali

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Bukti Fisik terhadap Keputusan Berobat Kembali

Hasil penelitian tentang bukti fisik rumah sakit sudah cukup baik terlihat dari pernyataan pasien sebesar 74,6 menyatakan setuju bahwa lingkungan rumah sakit bersih. Sebesar 80,3 pasien menyatakan setuju bahwa suasana ruang periksa nyaman, sebesar 91,5 pasien menyatakan setuju bahwa penampilan doktervrapi dan sebesar 87,3 pasien menyatakan setuju bahwa penampilan perawat rapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara bukti fisik dengan keputusan berobat kembali dengan nilai p0,390. Hasil ini menjelaskan bahwa bagi pasien bukti fisik yang terdiri dari kondisi gedung, suasana gedung, ataupun penampilan dokter dan perawat tidak menjadi hal yang penting bagi pasien untuk erobat kembali ke RSU TNI AU DR. Abdul Malik Lanud Medan, hal yang mereka perlukan adalah bagaimana cara petugas kesehatan memperlakukan mereka. Ketika mereka merasa nyaman dengan perlakukan yang diberikan oleh dokter ataupun perawat maka mereka akan mengesampingkan penanmpilan fisik dari luar. Kondisi gedung di RSU TNI AU DR. Abdul Malik Lanud Medan sudah cukup bersih dan rapi, alat-alat yang disediakan juga tersusun rapi dan bersih begitu juga dengan penampilan dokter dan perawat yang juga rapi, tetapi kodisi gedung yang tidak tersusun dengan rapi dan penampilan cat gedung yang sudah pudar menjadi salah satu kekurangan bukti fisik dari RSU TNI AU DR. Abdul Malik Lanud Medan. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pengaruh Kehandalan terhadap Keputusan Berobat Kembali

Hasil penelitian tentang kehandalan rumah sakit sudah mendukung keputusan berobat terlihat dari jawaban pasien yang menyatakan setuju bahwa alur pelayanan medis mudah diikuti oleh pasien sebesar 83.1 , dokter memberikan pelayanan secara cepat sebesar 88,7, Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kehandalan dengan keputusan berobat kembali dengan nilai p0,005, hasil uji multivariat juga menunjukkan ada pengaruh kehandalan terhadap keputusan berobat kembali dengan nilai p=0,046. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wahyuningsih 2002 tentang “Analisa Keputusan Konsumen Berdasarkan Kualitas Pelayanan Pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Karanganyar”. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan tingkat keputusan konsumen dan aspek kehandalan reliability. dokter memberikan tindakan terapi tepat kepada pasien sebesar 90.1, pelayanan medis diberikan tanpa membedakan satu pasien dengan pasien lainnya sebesar 94,4 dan lain sebagainya. Kehandalan reliability, kemampuan rumah sakit memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pasien tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. Kehandalan pelayanan harus diberikan yang dimulai dari alur pelayanan medis yang mudah untuk diikuti pasien, dokter selalu berada di tempat, dokter dan perawat memberikan pelayanan yang cepat dan cermat, perilaku dokter dan perawat yang Universitas Sumatera Utara memberikan penjelasan yang detail terkait pelayanan yang diberikan akan memberikan citra yang handal bagi pasien Kehandalan yang masih kurang di RSU TNI AU DR. Abdul Malik Lanud Medan yang dirasakan oleh pasien yaitu dokter tidak selalu di tempat, hal ini disebabkan karena sebagian dokter spesialis kehadirannya terbatas karena merupakan dokter tanu yang datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tidak hanya itu saja dokter yang tetap di RSU TNI AU DR. Abdul Malik Lanud juga harus menjalankan dua tugasnya yaitu tugas fungsional dan tugas structural, sehingga fokus kepada pasien bisa berkunga. Hal ini yang menyebabkan pasien tidak ingin berobat kemabali, karena ketersediaan petugas kesehatan di rumah sakit sangatlah penting. Puti 2007, yang mengutip pendapat Lovelock dan Wright mengatakan harus ada kesesuaian pelayanan medis yang diberikan dari apa yang dibutuhkan dari waktu ke waktu. Jika pelayanan yang diberikan belum mampu memuaskan pasien, maka akan memengaruhi minat berkunjung kembali pasien. Dalam hal ini, dokter yang selalu berada di tempat sangat diharapkan pasien karena adanya keyakinan pasien akan pengobatan yang lebih baik jika ditangani oleh dokter.

5.3 Pengaruh Ketanggapan terhadap Keputusan Berobat Kembali