Tujuan dan Fungsi Kantor Catatan Sipil

kepastian hukum. Menurut catatan Departemen Agama Republik Indonesia, setidaknya ada 58 Lima puluh delapan persen pernikahan di Indonesia tidak dicatatkan. 76 Alat bukti yang otentik itu pada umumnya dituangkan dalam akta, yakni akta perkawinan. Berpangkal dari tidak dicatatkannya suatu peristiwa perkawinan, timbul permasalahan yang mengarah kepada kedudukan isteri di pihak yang lemah. 77 Apabila terjadi perceraian diantara pasangan suami isteri untuk menindaklanjuti perceraiannya pada sidang pengadilan diperlukan adanya Akta Nikah tanpa adanya Akta Nikah tersebut maka akan menyulitkan bagi pihak yang bersangkutan dalam proses perceraian. 78

3. Tujuan dan Fungsi Kantor Catatan Sipil

76 LBH APIK,Tentang Dampak Perkawinan Bawah Tangan Terhadap Wanita- http:groups.hukumonline.com,Dampak Perkawinan Bawah Tangan Terhadap Wanita diakses pada tanggal 31 Mei 2013 Pukul 13.00 Wib Selanjutnya dalam rangka mewujudkan kepastian hukum, maka semua akta-akta didaftar dan dikeluarkan oleh catatan sipil mempunyai kekuatan hukum yang pasti, yang tidak dapat dibantah oleh pihak lain.Tujuannya adalah untuk mendapatkan data-data selengkap mungkin agar status warga masyarakat dapat diketahui.Kantor Catatan Sipil ini dibentuk untuk mewujudkan suatu kehidupan hukum yang harmonis di dalam masyarakat. Selain itu juga akta-akta yang di buat dan dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil merupakan bukti yang paling kuat dan sempurna, karena akta ini bersifat otentik yang dibuat oleh pejabat pemerintah sesuai dengan ketentuan yang ada. Sehingga untuk memperoleh gambaran yang jelas di bidang pengaturan tugas pokok dan fungsi dari Kantor Catatan Sipil, maka dapat di lihat pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden 77 Mayang Sekarwangi, Permasalahan Hukum Dalam Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Dilembaga Pencatatan Perkawinan, Jakarta, Universitas Indonesia, 2005, Tesis, hal 19-20 78 Ibid, hal. 61 Universitas Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 1983 Tentang Penataan dan Peningkatan Pembinaan Penyelenggaraan Catatan Sipil. 79 Kantor Catatan Sipil mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan: 80 a. b. Pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran. c. Pencatatan dan penerbitan kutipan akta perkawinan. d. Pencatatan dan penerbitan kutipan akta perceraian. e. Pencatatan dan penerbitan kutipan akta pengakuan dan pengesahan anak. f. Pencatatan dan penerbitan kutipan akta kematian. g. Penyimpanan dan pemeliharaan akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta pengakuan dan pengesahan anak, dan akta kematian Penyediaan bahan dalam rangka perumusan kebijaksanaan di bidang kependudukan atau kewarganegaraan. Tugas dan fungsi Kantor Catatan Sipil dapat dikelompokkan menjadi dua fungsi, yaitu: 81 a. b. Fungsi yang bersifat operasional atau teknis fungsional, yang berkaitan dengan pelayanan dan proses penyelesaian suatu akta catatan sipil. Fungsi yang bersifat administratif fungsional, yaitu yang berkaitan dengan ketatausahaan perkantoran pada umumnya. Dapat disimpulkan bahwa tujuan catatan sipil dapat di lihat dari empat sudut, yaitu: 82 a. b. Untuk mewujudkan kepastian hukum. c. Untuk membentuk ketertiban umum. d. Sebagai alat pembuktian. Untuk memperlancar aktivitas pemerintah dibidang kependudukan atau administrasi kependudukan. 4. 79 Pasal 1, Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1983, Tentang Penataan dan Peningkatan Pembinaan Penyelenggaraan Catatan Sipil. Jenis – Jenis Akta Catatan Sipil 80 Ibid 81 Ibid ss Victor M. Situmorangdan Cormentyna Sitanggang, Aspek Hukum Akta Catatan Sipil di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 1991, hal.13 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Keputusan Menteri DalamNegeri Nomor 54 Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil KabupatenKota Madya, disebutkan lima jenis akta catatan sipil, yaitu : 83 a. Akta Kelahiran Akta kelahiran adalah akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan dengan adanya kelahiran. Akta kelahiran bermanfaat antara lain untuk memudahkan pembuktian dalam hal kewarisan, persyaratan untuk diterima di lembaga pendidikan juga persyaratan bagi seseorang yang masuk sebagai pegawai pemerintahaan, lembaga negara, pegawai BUMN dan sebagainya. Akta kelahiran ini terdiri dari : 84 1 Akta Kelahiran Umum 2 Akta kelahiran umum adalah akta yang diterbitkan berdasarkan laporan kelahiran yang disampaikan dalam waktu yang ditentukan oleh perundang-undangan, yakni 60 hari kerja sejak peristiwa untuk semua golongan, kecuali golongan Eropa selama 10 hari kerja. Esensi dari akta kelahiran umum adalah disampaikan dalam 60 hari kerja sejak kelahiran. Akta Kelahiran Istimewa 3 Akta kelahiran istimewa adalah akta kelahiran yang diterbitkan berdasarkan laporan kelahiran yang disampaikan setelah melewati batas waktu yang ditentukan oleh perundang-undangan. Batas waktu lewat yakni melebihi 60 hari. Akta Kelahiran Luar Biasa 4 Akta kelahiran luar biasa adalah akta kelahiran yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil pada zaman Revolusi antara 1 Mei 1940 sampai dengan 31 Desember 1949 dan kelahiran tersebut tidak di wilayah hukum kantor catatan sipil setempat. Akta Kelahiran Tambahan Akta kelahiran tambahan adalah akta kelahiran yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang terhadap orang yang lahir pada tanggal 1 Januari 1967 sampai 1 Maret 1983, yang tunduk pada Stb. 1920 No.571 jo. Stb. 1927 No.564 dan Stb. 1933 No. 75 jo.Stb 1936 No. 607. b. Akta Perkawinan 83 Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Op. Cit., hal. 6 Akta perkawinan adalah akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan dengan adanya perkawinan. Pejabat yang berwenang mengeluarkan akta 84 Salim HS, Loc.cit Universitas Sumatera Utara perkawinan meliputi : Kepala KUA bagi yang beragama Islam dan Kepala Kantor Catatan Sipil bagi yang beragama non Islam.

B. Latar Belakang Pengakuan Kedudukan Anak Di Luar Perkawinan Dalam Kajian Hukum Positif.