pekerjaan di industri jasa laundry khususnya di sektor usaha informal dengan melihat aktifitas kerja yang dilakukan para pekerja.
Penilaian dilakukan berdasarkan aspek pekerjaan yang dinilai sebagai parameter risiko ergonomi berdasarkan postur tubuh, tekanan beban yang
digunakan, jenis pergerakan atau aksi, pengulangan posisi tangan saat bersentuhan dengan objek. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang analisis tingkat risiko ergonomi berdasarkan aspek pekerjaan pada pekerja laundry sektor usaha informal di Kecamatan
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tahun 2012.
1.2. Rumusan Masalah
Pekerjaan pada industri laundry memiliki risiko ergonomi yang dapat berisiko terjadinya gangguan musculoskeletal yang terkait dengan postur tubuh
pekerja pada saat melakukan aktifitas kerjanya. Laraswati, 2009. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada 5 pekerja laundry yang terdapat di
wilayah Kecamatan Ciputat Timur, diketahui bahwa seluruh pekerja laundry mengeluhkan sakit dan pegal-pegal pada bagian tubuh seperti leher, punggung
dan tangan pada saat bekerja maupun setelah bekerja. Oleh karena itu, sebagai langkah pengendalian risiko gangguan musculoskeletal, maka dilakukan
penilaian terhadap risiko ergonomi khususnya pada pekerja laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan menggunakan
metode REBA Rapid Entire Body Assesment.
1.3. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran identifikasi proses kerja laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012?
2. Bagaimana skor penilaian postur yang meliputi leher, punggung, kaki lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan pada pekerja laundry sektor
informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012? 3. Bagaimana skor penilaian berat beban, coupling, dan nilai aktifitas pada
pekerja laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012?
4. Bagaimana tingkat risiko ergonomi berdasarkan penilaian Rapid Entire Body Assement REBA pada pekerjaan laundry sektor informal di Kecamatan
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012?
1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum
Diketahuinya tingkat risiko ergonomi berdasarkan aspek pekerjaan pada pekerja laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan Tahun 2012.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran identifikasi proses kerja laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
2. Diketahuinya skor penilaian postur yang meliputi leher, punggung, kaki lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan pada pekerja
laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
3. Diketahuinya skor penilaian berat beban, coupling, dan nilai aktifitas pada pekerja laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota
Tangerang Selatan Tahun 2012. 4. Diketahuinya tingkat risiko ergonomi berdasarkan penilaian Rapid
Entire Body Assement REBA pada pekerjaan laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi Peneliti
1. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, baik yang telah dipelajari di
perkuliahan dan pengalaman serta kemampuan khususnya dalam mengenali faktor risiko ergonomi.
2. Dapat mengidentifikasi dan menganalisa tingkat risiko ergonomi khususnya pada aspek pekerjaan dengan menggunakan metode Rapid
Entire Body Assessment REBA pada pekerja laundry sektor informal di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
1.5.2. Bagi Tempat Penelitian
1. Mengetahui informasi mengenai adanya dan besaran mengenai faktor risiko ergonomi yang dialami pekerja laundry yang memiliki
kemungkinan adanya masalah risiko ergonomi pada pekerja akibat pekerjaan.
2. Memberikan gambaran mengenai penilaian risiko khususnya risiko ergonomi, sehingga pemilik usaha dapat melakukan tindakan
pengendalian dan pencegahan terkait risiko ergonomi dalam rangka meningkatkan produktifitas kerja, efisiensi serta kenyamanan pekerja.
1.5.3. Bagi Institusi
Menjadi bahan referensi dalam pengembangan keilmuan bagi program studi kesehatan masyarakat khususnya peminatan keselamatan
dan kesehatan kerja.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko ergonomi berdasarkan aspek pekerjaan pada pekerja laundry sektor informal di Kecamatan
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain
studi kasus pada pekerja laundry sektor informal di Kecamatan Timur Kota Tangerang Selatan terkait dengan pekerjaannya dimana peneliti melakukan
pengamatan pada setiap pekerjaan yang dilakukan pekerja untuk melihat besaran potensi risiko ergonomi dengan penilaian observasi postur menggunakan metode
Rapid Entire Body Assesment REBA. Metode ini digunakan untuk mendapatkan tingkat risiko ergonomi terkait postur janggal, beban, genggaman
dan aktifitas yang dibantu dengan kamera digital dan handycam, sehingga didapatkan hasil tingkat risiko ergonomi dari masing-masing pekerjaan.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ergonomi
Istilah ergonomi diperkenalkan oleh W.B. Jastrzebowski tahun 1857, dimana terminologi dari kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Ergon” yang artinya kerja dan “nomos” yang berarti peraturan hukum. Secara harfiah, ergonomi diartikan sebagai ilmu tentang kerja Budiono, 2003. Studi
terhadap aspek pekerjaan dimulai sejak peralihan menuju abad 20 dimana pengembangan terhadap pengukuran ini dikembangkan oleh Frank dan Lilian
Gilbreth serta Frederick Taylor. Dalam ruang lingkup yang luas, ergonomi adalah sebuah studi multidisiplin mengenai hukum yang mengatur interaksi
antara manusia, mesin, dan lingkungan. Menurut International Ergonomics Association IEA, seorang ahli ergonomi berkontribusi dalam mendesain dan
mengevaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan dan sistem untuk menciptakan keserasian terhadap kebutuhan, kemampuan dan keterbatasan
manusia Rom, 2007.
2.1.1. Definisi Ergonomi
Definisi mengenai ergonomi telah banyak dijabarkan oleh peneliti maupun lembaga. Oleh karena itu, untuk lebih memahami pengertian