b. Pengukuran terhadap indikator berat beban yang diangkat oleh pekerja dilakukan secara langsung menggunakan timbangan.
2. Data sekunder Pengumpulan data sekunder terdiri dari :
a. Gambaran umum usaha laundry b. Lembaran instruksi kerjaSOP
4.4.2. Alat Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, alat yang digunakan adalah : a. Kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan proses kerja dan
memotret postur kerja. b. Alat pengukur waktu stopwatch digunakan untuk mengetahui
frekuensi gerakan yang dilakukan pekerja dalam 1 menit dan mengukur lama postur janggal dipertahankan selama bekerja.
c. Pengukuran terhadap indikator berat beban yang diangkat oleh pekerja dilakukan dengan mengukur beban secara langsung menggunakan
timbangan. d. Busur derajat digunakan untuk mengetahui sudut pada postur
kerjaposisi janggal. e. Formulir penilaian skor Rapid Entire Body Assesment REBA
digunakan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi.
4.4.3. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan formulir Rapid Entire Body Assesment REBA. Pada tahap awal pengambilan data
terkait dengan merekam kegiatan para pekerja kemudian diambil foto saat bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan. Kemudian setelah foto diperoleh,
dilakukan pengolahan data yaitu pengukuran dengan busur derajat untuk mengetahui sudut pada posisi janggal dan melakukan pengisian formulir
REBA. Penulis memperoleh formulir REBA dari Lynn Mc Attamney dan Sue Hignett dengan langkah pengolahan data :
1. Memberi nilai pada postur grup A yang terdiri atas leher, tulang punggung, dan kaki. Nilai tersebut dimasukkan ke dalam tabel A.
Kriteria penilaian postur grup A adalah : a. Kriteria penilaian area leher :
1 skor 1 yaitu posisi leher 0
o
-20
o
ke depan. 2 skor 2 yaitu posisi leher 20
o
kedepan dan kebelakang. 3 skor pertimbangan adjustment yaitu skor +1 jika leher
berputar atau miring ke kanan dan atau ke kiri serta keatas dan atau ke bawah.
b. Kriteria penilaian area punggung : 1 skor 1 yaitu posisi punggung lurus atau 0
o.
2 skor 2 yaitu posisi 0
o
-20
o
kedepan dan kebelakang. 3 skor 3 yaitu posisi 20
o
-60
o
ke depan dan 20
o
ke belakang.
4 skor 4 yaitu posisi 60
o
ke depan. 5 skor pertimbangan adjustment yaitu skor +1 jika punggung
berputar atau miring ke kanan dan atau ke kiri serta keatas dan atau ke bawah.
c. Kriteria penilaian area kaki 1 skor 1 yaitu tubuh bertumpu pada kedua kaki, jalan atau
duduk. 2 skor 2 yaitu berdiri dengan satu kaki, tidak stabil.
3 skor pertimbangan adjustment yaitu skor +1 jika lutut ditekuk 30
o
-60
o
ke depan dan skor +2 jika lutut ditekuk 60
o
ke depan. Setelah didapat skor postur leher, punggung, dan kaki diperoleh
skor tabel A.
Tabel 4.1. Tabel REBA Kelompok A
Sumber : Hignett S, McAtamney, 2000 Nilai dari tabel A kemudian dijumlahkan dengan berat beban
yang diangkat. Pengukuran terhadap indikator berat beban yang
diangkat oleh pekerja dilakukan dengan mengukur beban secara langsung menggunakan timbangan. Kriteria penilaian beban :
1 skor 0 yaitu berat beban 5 kg. 2 skor 1 yaitu berat beban 5-10 kg.
3 skor 2 yaitu berat beban 10 kg. 4 skor pertimbangan adjustment yaitu skor +1 jika disertai
dengan pergerakan yang cepat.
2. Memberi nilai dari grup B yang terdiri dari bagian lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan untuk bagian kanan dan kiri
tubuh. Kriteria penilaian postur grup B adalah : a. Kriteria penilaian area lengan atas :
1 skor 1 yaitu posisi bahu 0
o
-20
o
ke depan dan kebelakang. 2 skor 2 yaitu posisi bahu 20
o
ke belakang dan 20
o
-40
o
ke depan.
3 skor 3 yaitu posisi bahu antara 45
o
-90
o.
4 skor 4 yaitu posisi bahu 90
o
keatas. 5 skor pertimbangan adjustment yaitu skor ditambah + 1
jika lengan berputar atau bahu dinaikkan atau diberi penahan, dan skor dikurangi - 1 jika lengan dibantu oleh
alat penopang atau terdapat orang yang membantu.
b. Kriteria penilaian area lengan bawah :
1 skor 1 yaitu posisi lengan 60
o
-100
o
ke depan. 2 skor 2 yaitu posisi lengan antara 0
o
-60
o
kebawah dan 100
o
keatas.
c. Kriteria penilaian area pergelangan tangan : 1 skor 1 yaitu posisi pergelangan tangan 0
o
-15
o
ke depan dan ke belakang.
2 skor 2 yaitu posisi pergelangan tangan 15
o
ke depan dan kebelakang.
3 skor pertimbangan adjustment yaitu skor +1 jika terdapat penyimpangan pada pergelangan tangan.
Setelah skor tulang punggung, leher dan kaki didapat maka dimasukkan ke tabel skor B.
Tabel 4.2. Tabel REBA Kelompok B
Sumber : Hignett S, McAtamney, 2000 Tahap selanjutnya dijumlahkan dengan nilai genggaman tangan.
Kriteria penilaian cara memegang :
1 skor 0 yaitu memegang beban dengan dibantu dengan alat atau power grip.
2 skor 1 yaitu memegang beban dengan mendekatkan beban ke anggota tubuh yang dapat menopang atau dengan finger grip dan press grip.
3 skor 2 yaitu memegang beban hanya dengan tangan tanpa mendekatkan beban ke anggota tubuh yang dapat menopang.
4 skor 3 yaitu memegang beban tidak pada tempat pegangan yang disediakan.
Setelah nilai dari grup A dan grup B di dapat maka dimasukkan ke tabel C.
Tabel 4.3. Tabel REBA Kelompok C
Sumber : Hignett S, McAtamney, 2000
Kemudian diperoleh nilai C dan dijumlahkan dengan nilai aktifitas. Kriteria nilai aktifitas yaitu :
1 Skor +0 jika tidak terdapat aktifitas dimana satu atau lebih dari anggota tubuh statis 1 menit, gerakan berulang 4 kali dalam waktu 1 menit dan
perubahan postur dengan cepat atau tidak stabil
2 Skor +1 jika salah satu atau lebih dari anggota tubuh statis 1 menit. 3 Skor +1 jika melakukan gerakan berulang 4 kali dalam 1 menit.
4 Skor +1 jika perubahan postur dengan cepat atau tidak stabil. Setelah nilai C dijumlahkan dengan nilai aktifitas, maka diperoleh
nilai REBA atau skor akhir REBA serta level perubahan yang harus dilakukan.
Gambar 4.1. Skor REBA
Sumber : Hignett S, McAtamney, 2000
4.4.4. Analisis Data