Pengemasan 1. Pengemasan Dengan Posisi Berdiri

Skor lengan atas bagian kanan adalah 3 ditambah dengan penyesuaian bernilai 1 totalnya menjadi 4. Skor lengan bawah adalah 2 dan skor pergelangan tangan adalah 1. Dari ketiga skor tersebut diperoleh skor tabel B yaitu 5. Skor ini ditambah dengan skor coupling yaitu 0 dan total skor Postur B adalah 5. Dari nilai skor postur tubuh A dan skor postur B didapatkan skor tabel C yaitu 5. Skor Tabel C kemudian ditambah dengan nilai aktifitas yang bernilai 2 sehingga nilai akhir REBA yaitu 7. Nilai 7 berarti proses setrika dan pelipatan dengan posisi duduk menggunakan meja setrika dan kursi tanpa sandaran punggung pada tangan kanan memiliki tingkat risiko sedang medium risk

5.5.5. Pengemasan 1. Pengemasan Dengan Posisi Berdiri

Analisis REBA pada proses pengemasan dengan posisi berdiri di laundry sektor usaha informal kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan adalah seperti tabel dibawah ini: Tabel 5.15 Analisis REBA Pada Proses Pengemasan Dengan Posisi Berdiri di Laundry Sektor Usaha Informal Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Postur A Hasil Skor Leher Fleksi 10 o 1 Leher berputar +1 Total Skor Leher 2 Punggung Fleksi 10 o 2 Punggung berputar +1 Total Skor Punggung 3 Kaki Bertumpu pada kedua kaki 1 Total Skor Kaki 1 Skor Tabel A 4 Beban 0.5 kg +0 Skor Postur A 4 Postur B Hasil Skor Kiri Kanan Kiri Kanan Lengan Atas Fleksi 40 o Fleksi 40 o 2 2 Abduksi +1 Skor Lengan Atas 3 2 Lengan Bawah Fleksi 30 o Fleksi 45 o 2 2 Skor Lengan Bawah 2 2 Pergelangan Tangan Fleksi 5 o Fleksi 5 o 1 1 Skor Pergelangan Tangan 1 1 Skor Tabel B 4 2 Coupling Good +0 +0 Skor Postur B 4 2 Skor Tabel C 4 4 Aktifitas Tidak terdapat aktifitas yang berulang +0 +0 Nilai REBA 4 4 Nilai Risiko Ergonomi Medium risk Medium risk Skor leher untuk proses pengemasan dengan posisi berdiri adalah 1 ditambah dengan penyesuaian bernilai 1 totalnya menjadi 2. Skor punggung adalah 2 ditambah dengan penyesuaian bernilai 1 totalnya menjadi 3 dan kaki memiliki skor 1. Dari ketiga skor ini diperoleh skor tabel A yaitu 4. Skor beban untuk proses ini adalah 0. Skor Tabel A ditambah skor beban menghasilkan skor postur A yaitu 4. Skor lengan atas bagian kiri adalah 2 ditambah dengan penyesuaian bernilai 1 totalnya menjadi 3. Skor lengan bawah adalah 2 dan skor pergelangan tangan adalah 1. Dari ketiga skor tersebut diperoleh skor tabel B yaitu 4. Skor ini ditambah dengan skor coupling yaitu 0 dan total skor Postur B adalah 4. Dari nilai skor postur tubuh A dan skor postur B didapatkan skor tabel C yaitu 4. Skor Tabel C kemudian ditambah dengan nilai aktifitas yang bernilai 0 sehingga nilai akhir REBA yaitu 4. Nilai 4 proses pengemasan dengan posisi berdiri pada tangan kiri memiliki tingkat risiko sedang medium risk Skor lengan atas bagian kanan adalah 2. Skor lengan bawah adalah 2 dan skor pergelangan tangan adalah 1. Dari ketiga skor tersebut diperoleh skor tabel B yaitu 2. Skor ini ditambah dengan skor coupling yaitu 0 dan total skor Postur B adalah 2. Dari nilai skor postur tubuh A dan skor postur B didapatkan skor tabel C yaitu 4. Skor Tabel C kemudian ditambah dengan nilai aktifitas yang bernilai 0 sehingga nilai akhir REBA yaitu 4. Nilai 4 berarti pengemasan dengan posisi berdiri pada tangan kanan memiliki tingkat risiko sedang medium risk

2. Pengemasan Dengan Posisi Duduk di Lantai

Analisis REBA pada proses pengemasan dengan posisi duduk dilantai di laundry sektor usaha informal Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan adalah seperti tabel dibawah ini: Tabel 5.16 Analisis REBA Pada Proses Pengemasan Dengan Posisi Duduk Dilantai di Laundry Sektor Usaha Informal Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Postur A Hasil Skor Leher Fleksi 5 o 1 Total Skor Leher 1 Punggung Fleksi 30 o 3 Punggung Miring +1 Total Skor Punggung 4 Kaki Duduk 1 Total Skor Kaki 1 Skor Tabel A 3 Beban 0.5 kg +0 Skor Postur A 3 Postur B Hasil Skor Kiri Kanan Kiri Kanan Lengan Atas Fleksi 50 o 3 Skor Lengan Atas 3 Lengan Bawah Fleksi 65 o 1 Skor Lengan Bawah 1 Pergelangan Tangan Fleksi 5 o 1 Skor Pergelangan Tangan 1 Skor Tabel B 3 Coupling Good +0 Skor Postur B 3 Skor Tabel C 3 Aktifitas Tidak ada aktifitas berulang +0 Nilai REBA 3 Nilai Risiko Ergonomi Low risk Skor leher untuk proses pengemasan dengan posisi duduk dilantai adalah 1. Skor punggung adalah 3 ditambah dengan penyesuaian bernilai 1 totalnya menjadi 4 dan kaki memiliki skor 1. Dari ketiga skor ini diperoleh skor tabel A yaitu 3. Skor beban untuk proses ini adalah 0. Skor Tabel A ditambah skor beban menghasilkan skor postur A yaitu 3. Skor lengan atas bagian kiri adalah 3. Skor lengan bawah adalah 1 dan skor pergelangan tangan adalah 1. Dari ketiga skor tersebut diperoleh skor tabel B yaitu 3. Skor ini ditambah dengan skor coupling yaitu 0 dan total skor Postur B adalah 3. Dari nilai skor postur tubuh A dan skor postur B didapatkan skor tabel C yaitu 3. Skor Tabel C kemudian ditambah dengan nilai aktifitas yang bernilai 0 sehingga nilai akhir REBA yaitu 3. Nilai 3 proses pengemasan dengan posisi duduk dilantai memiliki tingkat risiko rendah low risk 142

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian tingkat risiko ergonomi ini memiliki beberapa keterbatasan-keterbatasan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya menilai faktor pekerjaan tiap aktifitas kerja pada proses laundry, tanpa melihat faktor individu atau personal, faktor lingkungan dan faktor psikososial. 2. Penelitian ini tidak mengidentifikasi secara rinci dimensi fisik tempat kerja serta tidak melakukan pengukuran antropometri pekerja dan human diversity. 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini tidak bisa mengukur gerakan pergerakan tangan dan penggunaan otot.

6.2. Pembahasan Langkah Kerja

Setiap langkah kerja di laundry sektor usaha informal memiliki faktor risiko yang dapat menyebabkan MSDs yaitu :

6.2.1. Penimbangan

1. Penimbangan Menggunakan Timbangan Pegas