Hubungan merokok dengan karsinoma nasofaring a. Bahan karsinogen di dalam rokok

sel. Ester forbol diketahui mengakibatkan single-strand break pada DNA, disamping berikatan dengan reseptor membran, suatu protein kinase C, yang merupakan perantara dalam kegiatan PDGF platelet derived growth factor , mitogen yang disandi oleh proto-onkogen c-sis. Pengaktifan protein kinse tersebut mempengaruhi metabolosme fosfat, meningkatkan ion Ca ++ serta pH intraseluler, dan selanjutnya memicu proliferasi sel Asikin, 2001.

2.2.8 Hubungan merokok dengan karsinoma nasofaring a. Bahan karsinogen di dalam rokok

Udara yang kita hirup merupakan campuran dari berbagai komponen, yaitu oksigen, nitrogen dan uap air. Udara juga mengandung bahan lain berupa gas dan partikel yang berbahaya. Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi akibat kontaminasi udara adalah pengaruh asap rokok Drastyawan dkk, 2001. Merokok adalah suatu kebiasaan tanpa tujuan positif bagi kesehatan, pada hakekatnya merupakan suatu proses pembakaran massal tembakau yang menimbulkan polusi udara padat dan terkonsentrasi yang secara sadar langsung dihirup dan diserap oleh tubuh bersama udara pernapasan Situmeang et al , 2002 Dewasa ini 80 perokok tinggal di negara-negara berkembang, Di tahun 1997 ada 5,7 triliun rokok yang dikonsumsi di dunia. Lima besar konsumen rokok di dunia adalah China dengan 1,679 triliun batang setahunnya, Amerika Serikat 480 milyar batang, Jepang 316 milyar batang, Rusia 230 milyar batang dan Indonesia diurutan kelima yang mengkonsumsi 188 milyar batang rokok setahunnya Aditama, 2004. Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok LM3 di 14 Propinsi di Indonesia mendapatkan 59,04 laki-laki perokok berumur 10 tahun ke atas, sedangkan pada perempuan hanya 4,83. Sementara itu data Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT Departemen Kesehatan RI tahun 2001, menunjukkan secara keseluruhan laki-laki dan perempuan 31,5 penduduk Indonesia merokok Aditama, 2004. Di Indonesia jenis rokok yang terbanyak dikonsumsi adalah IBRAHIM IRSAN NASUTION : HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KARSINOMA NASOFARING, 2008. rokok kretek 81,34 yaitu rokok yang berisi campuran tembakau dengan cengkeh Caldwell, 2001. Asap rokok mengandung lebih dari 4000 bahan campuran dan dalam analisis kimia diketahui telah teridentifikasi sedikitnya 50 jenis kasinogen. Dari penelitian yang ada, karsinogen yang telah teridentifikasi diantaranya adalah polycyclic aromatic hydrocarbons PAHs, nitrosamines, aromatic amines, aza-arenes, aldehydes, various organic compounds, inorganic compounds; seperti hydrazine dan beberapa logam, dan beberapa radikal bebas Haugen, 2000; Drastyawan et al, 2001; Port et al , 2004. Selain komponen gas ada komponen padat atau partikel yang terdiri dari nikotin dan tar. Tar mengandung bahan karsinogen, sedangkan nikotin bukan karsinogen Pfiefer et al ,2002, tapi merupakan bahan adiktif yang menimbulkan ketergantungan atau kecanduan Aditama, 2001. Hubungan antara merokok dan KNF telah banyak diteliti di daerah geografik dengan insiden tinggi dan sedang, seperti di China Selatan dan sebagian daerah di Asia Tenggara. Hasil dari penelitian-penelitian tersebut bervariasi, ada yang mempunyai hubungan dan ada yang tidak mempunyai hubungan Zhu et al , 1995. Selama tahun 1950, mulai terbukti dengan cukup jelas bahwa merokok tembakau sebagai zat karsinogen. Di akhir tahun 1950 tersebut, bukti yang meyakinkan tentang hubungan merokok dengan kanker paru dan kanker-kanker lainnya telah diperoleh dari penelitian-penelitian kasus kontrol dan kohort, dan karsinogen telah teridentifikasi dalam asap rokok tembakau. Asap rokok dapat menyebabkan terjadinya tumor ketika tar asap rokok tersebut dioleskan pada kulit tikus percobaan. Pada dekade sebelumnya, jumlah kematian akibat merokok meningkat tajam, dimana gambaran ini terjadi pada perokok-perokok berat Sasco et al , 2004; Vinies et al , 2004.

b. Merokok dan kanker.