keratinizing carcinoma dan tipe WHO-3
undifferentiated carcinoma , sedangkan
pada tipe WHO-1 Squamous cell carcinoma
tidak ditemukan atau pun kalau ada dalam titer yang rendah Kurniawan, 1995; Wei dan Sham, 1996; Ahmad, 2002.
f . Polimerase chain reaction
PCR
Digunakan untuk menyalin rantai DNA spesifik dalam jumlah besar, sehingga dapat menunjukkan ada atau tidaknya sebuah gen, mendeteksi adanya mutasi,
amplifikasi, rekayasa genetika, dan untuk mendeteksi DNA virus atau bakteri Irish et al
, 2003.
2.2.11 Stadium
Terdapat beberapa cara untuk menentukan stadium KNF. Di beberapa negara Asia digunakan penentuan stadium yang dikemukakan oleh Ho pada tahun 1978
Ho’s system
, sementara di Amerika dan Eropa lebih disukai penentuan stadium sesuai dengan kriteria yang ditetapkan AJCCUICC
American Joint Committee on Cancer International Union Against Cancer
. Stadium karsinoma nasofaring berdasarkan klasifikasi UICC 1992 TNM Wei
dan Sham, 2005; Brennan, 2006.
T = Tumor pada nasofaring.
T1 Tumor terbatas pada satu lokasi di nasofaring.
T2 Tumor meluas lebih dari satu lokasi tapi masih dalam rongga nasofaring
T3 Tumor meluas ke kavum nasi danatau ke orofaring.
T4 Tumor meluas ke tengkorak danatau saraf-saraf kranial.
N = Kelenjar limfe regional.
N0 Tidak ada metastase pada kelenjar regional.
N1 Metastase pada satu kelanjar lemife regional ipsilateral dengan ukuran lebih
kecil dari 3 cm
IBRAHIM IRSAN NASUTION : HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KARSINOMA NASOFARING, 2008.
N2 N2a
Metastase pada satu kelenjar limfe regional ipsilateral dengan ukuran lebih dari 3 cm, tapi kecil dari 6 cm.
N2b Metastase pada beberapa kelenjar limfe regional ipsilateral dengan ukuran tidak melebihi 6 cm.
N2c Metastase pada kelenjar limfe bilateral dan kontralateral dengan ukuran tidak
melebihi 6 cm. N3
Metastase pada kelenjar limfe : N3a. Dengan ukuran lebih dari 6 cm. N3b. Meluas ke fossa supraklavikula.
M = Metastase jauh.
M0 Tidak ada metastase jauh.
M1 Ada metastase jauh.
Berdasarkan TNM di atas stadium karsinoma nasofaring ditentukan sebagai berikut Wei dan Sham, 2005; Brennan, 2006 :
Stadium I
T1 N0
M0 Stadium
II T2
N0 M0
Stadium III
T3 N0
M0 T1-3
N1 M0
Stadium IVA
T4 N0-1
M0 Stadium IVB
Setiap T N1-3
M0 Stadium IVC
Setiap T Setiap N
M1
2.2.12 Diagnosis banding
a. Angiofibroma Juvenile
, merupakan tumor yang terdiri dari 2 macam jaringan, yaitu jaringan vaskular dan jaringan fibrosa. Pada pemeriksaan radiologis dengan
menggunakan foto polos didapatkan gambaran masa jaringan lunak di nasofaring ataupun dapat digunakan pemeriksaan yang lebih sensitif seperti
CT Scan , MRI,
dan angiografi.
IBRAHIM IRSAN NASUTION : HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KARSINOMA NASOFARING, 2008.
c. Limfoma, terlihat licin, eksofitik, sub mukosal, non ulseratif. Limfoma yang terjadi di nasofaring biasanya dapat terdeteksi jauh lebih cepat daripada di daerah lain,
karena akibat dari oklusi tuba eustakhius menyebabkan munculnya penyakit otitis media serosa.
d. Kordoma, biasanya memiliki komponen intrakranial terutama mengisi sphenoid, mengandung kalsifikasi ireguler dan dapat melibatkan jaringan retrofaringeal.
e. Rhabdomiosarkoma, yang biasanya terjadi pada anak-anak dan invasi dasar tengkorak ditemukan pada 13 pasien dan biasanya melibatkan sinus kavernosus.
f. Adenoid kistik karsinoma Dhingra, 2004.
2.2.13 Terapi