antara 16-18 terhadap prestasi siswa, selain itu lingkungan keluarga sebagai lingkungan awal dari proses pendidikan hanya mempunyai pengaruh 13-20
terhadap prestsi belajar begitu juga juga dengan lingkungan sekolah. Dengan keadaan tersebut maka penulis berharap dengan adanya penelitian ini kembali
dapat memperkuat apakah berpengaruh antara variabel-variabel tersebut dan seberapa besar pengaruhnya.
Selain hal tersebut, lingkungan masyarakat dan keluarga juga perlu menjadi perhatian bersama. Kemajuan teknologi dan informasi sekarang ini
membuat siswa kurang memperhatikan belajarnya, mereka lebih senang bermain dan bergaul yang kurang tepat. Motivasi siswa dalam belajar menjadi berkurang
dan cenderung tidak ada dorongan untuk melaksanakan belajar untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2.8. Kerangka Berfikir
Bertolak dari latar belakang dalam penelitian yang akan dilkukan oleh peneliti, dimana penelitian akan di lakukan di SMA Negeri 1 Batang yang
berkaitan dengan prestasi belajar beserta dengan hal-hal yang mempengaruhinya. Masalah fasilitas belajar disekolah atau yang berkaitan dengan lingkungan
sekolah tentu juga perlu menjadi perhatian. Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang berpengaruh terhadap
prestasi siswa. Jika motivasi yang dimiliki siswa tinggi, maka semangat belajar siswa tersebut juga akan tinggi, sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi yang
diraih siswa tersebut. Sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, maka akan mempunyai semangat belajar yang rendah pula, dan hasil belajar yang
diraih juga kurang optimal. Sebagaimana penelitian terdahulu dihasilkan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi sebesar 27 Damayanti,2011.
Dalam penelitian ini motivasi sebagai variabel ganda, yaitu selain sebagai variabel bebas juga berkedudukan sebagai variabel terikat.
Kompetensi guru menjadi faktor eksternal yang mungkin menjadi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kompetensi guru adalah seperangkat
pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik.
Keprofesionalan seorang guru akan terlihat seberapa besar guru tersebut menguasai kompetensi yang dimilikinya.
Lingkungan masyarakat juga juga merupakan faktor eksternal yang dapat berpengaruh terhadap proses serta prestasi belajar yang akan diraih oleh siswa, hal
ini tentu terkait dengan keterlibatan siswa dalam masyarakat, siswa yang bergaul dengan masyarakat yang acuh tak acuh dengan pendidikan maka akan mempunyai
semangat yang kecil dalam belajarnya, pergaulannya dalam masyarakat juga akan berpengaruh terhadap perilaku siswa. Selain lingkungan masyarakat, lingkungan
keluarga sebagai pihak pertama yang memberikan proses pendidikan sangatlah penting dalam mempengruhi belajar anak. Orang tua yang memberikan kasih
sayang, perhatian, menciptakan kondisi yang nyaman dalam keluarga tentu akan membantu anak dalam melakukan belajarnya, mereka akan merasa senang dalam
melaksanakan belajar dirumah. Berdasarkan penelitian terdahulu lingkungan keluraga
berpengaruh terhadap
prestasi belajar
siswa sebesar
13 musfakhah,2008, 7,12 Damayanti, 20,4 Trivianingrum, 2008
Lingkungan sekolah juga mempunyai peranan dalam mendukung prestasi yang akan diraih siswa dalam proses pembelajaran. Lingkungan sekolah
merupakan lingkungan dimana siswa menjalankan aktifitas belajarnya secara dinamis. Dimana peserta didik mengalami perubahan perilaku secara kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Kondisi lingkungan sekolah yang nyaman tentu akan membuat rasa nyaman bagi peserta didik dalam menjalankan aktifitas belajarnya.
SMA Negeri 1 batang yang terletak di tepi jalaan,membuat konsentrasi siswa sedikit terganggu. Selain itu, fasilitas yang kurang memadai juga menjadi faktor
ketercapaian prestasi siswa. Berdasarkan penelitian terdahulu lingkungan sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa sebesar 26 Damayanti, 2011.
Namun, kenyataan yang terjadi dilapangan adalah banyak sekali guru yang kurang memahami peserta didiknya secara optimal, sehingga peserta didik kurang
bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Selain itu juga, pergaulan siswa dalam masyarakat seiring dengan berkembangnya teknologi, membuat siswa lebih
senang bermain daripada belajar, keluarga yang sudah membekali siswa dengan alat komunikasi justru disalah gunakan serta menggangu konsentrasi belajar
siswa. Keluarga yang hendaknya, menjadi pelindung bagi anak-anaknya dari pergaulan yang kurang baik, justru terkesan acuh dengan putra putrinya. Oleh
karena, itu peran orang tua, pendidik serta masyarakat dalam proses pendidikan anak. Sehingga, hasil belajar siswa akan berhasil sesuai dengan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka hubungan antara kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
2.9. Hipotesis