pelajaran ekonomi MB3 memiliki nilai koefisien konfirmatori tertinggi, yaitu 0,85. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki minat yang besar
terhadap pelajaran ekonomi, akan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar mereka sesuai dengan bidang yang ,mereka minati. Merujuk pada
pendapat Sardiman 2007:95 motivasi erat hubungannya dengan minat, minat merupakan alat motivasi yang pokok, proses belajar akan berjalan dengan lancar
kalau disertai minat. Indikator tekun menghadapi tugas yang diberikan MB1 memiliki koefisien konfirmatori yang paling rendah yaitu 0,76. Ketekunan
merupakan salah satu faktor yang akan mendukung siswa dalam mencpai prestasi yang optimal. Kurangnya ketekunan siswa disebabkan karena kejenuhan siswa
dalam mengerjakan soal-soal ekonomi yang mereka hadapi. Hal tersebut tentu perlu adanya variasi guru dalam memberikan soal-soal yang diberikan kepada
siswa.
4.8.6 Prestasi Belajar
Secara umum, dari hasil penelitian didapat prestasi belajar siswa belum dinyatakan tuntas karena terdapat nilai yang diperoleh siswa kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimun KKM yang ditetapkan.
4.9 Pembahasan Hipotesis
4.9.1 Pengaruh Kompetensi guru terhadap Motivasi Belajar H
1
Menurut Siskandar 2003 dalam Pedoman PPL, 2008: 45-46 kompetensi mengandung pengertian kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru yang
mencakup kepribadian, sikap dan tingkah laku guru yang ditunjukkan dalam setiap gerak gerik sesuai dengan tubtutan profesi sebagai guru. Dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa, kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dikhayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan keprofesionalan. Krena hal itulah yang akan memnetukan kualitas
seorang guru sebagai seorang pendidik. Dengan meningkatnya kompetensi guru, diharapkan mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa siswa di sekolah. Jadi semua aspek kompetensi guru tersebut berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, yang akhirnya
mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kompetensi guru siswa, diikuti pula tingginya motivasi belajarnya.
4.9.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Belajar H
2
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama karena lembaga inilah yang pertama ada. Menurut Ahmadi 1991:167
menyatakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan
didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Munib 2005:77 keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama karena sebelum manusia
mengenal lembaga pendidikan lain, lembaga inilah yang pertama ada. Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar. Hal
tersebut disebabkan karena dukungan dari keluarga akan membuat siswa atau seorang anak menjadi semakin bersemangat dan termotivasi dalam melakukan
kegiatan belajar. Semakin baik lingkungan keluarga dalam memberikan perhatian pendidikan anaknya, maka akan semakin baik pula orang tua dalam memberikan
bimbingan belajar kepada anaknya. Suasana rumah yang harmonis akan berpengaruh baik terhadap perkembangan psikologi anak, sehingga anak dapat
semangat dalam belajar. Selain itu untuk mendukung kelancaran proses belajar, kebutuhan-kebutuhan belajar harus terpenuhi. Oleh karena itu keadaan ekonomi
orang tua haruslah baik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar anak. Keadaan keluarga yang kondusif tersebut akan mendukung, memperlancar dan
menumbuhkan semangat peserta didik dalam belajar, sehingga peserta didik akan mencapai prestasi belajar yang optimal. Latar belakang keluraga, seperti
pendikan juga akan memebrikan dampak positif terhadap belajar siswa,karena ornag tua yang memberikan perhatian pada pendidiakn keluaga tentu akan sangat
memperhatikan pendidikan anaknya. Begitu juga dengan perhatian ornag tua, seorang anak akan semakin giat belajar jika mendapat perhatian dan bimbingan
dari keluarga dan orang tua mereka. Slameto 2010:60-64 mengatakan bahwa siswa yang belajar akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, dan latar belakang kebudayaan. Jadi, lingkungan keluarga yang baik sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga akan mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa.
4.9.3 Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Motivasi Belajar H