untuk mendukung proses belajar. Cara orang tua mendidik LK1 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling rendah yaitu 0,71. Merujuk pada Slameto
2010:60 cara orang tua mendidik besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini dipertegas Sutjipto dalam Slameto dengan adanya pernyataan bahwa
keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Cara orang tua mendidik anaknya akan membentuk karakter anak. Anak yang mendapat
pendidikan yang baik dari orang tuanya pasti akan menyadari pentingnya belajar, kesadaran belajar akan terbentuk dengan sendirinya.
4.8.3 Lingkungan Masyarakat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kondisi lingkungan masyarakat dimana siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Batang tinggal tergolong
kondusif. Hasil analisis konfirmatori pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa indikator teman bergaul LM2 memiliki nilai koefisien konfirmatori paling
tinggi, yaitu 0,80. Hal ini menunjukkan bahwa teman bergaul diamana siswa berada sangat mendukung dan nyaman, sehingga siswa merasa nyaman dalam
melakukan proses belajar. Bentuk kegiatan siswa dalam masyarakat LK1 dan bentuk kehidupan masyarakat LK4 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang
sama yaitu 0,69. Tingkat keaktifan siswa dalam masyarakat tentu akan sangat berpengaruh terhadap aktifitas belajar siswa, begitupula dengan bentuk kehidupan
masyarakat diaman siswa tinggal. Karena hal tersebut berkaitan dengan tingkat kondusifitas siswa dalam melaksanakan proses belajar.
4.8.4 Lingkungan Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kondisi lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Batang tergolong kondusif. Hasil analisis konfirmatori
pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa indikator fasilitas sekolah LS5 memiliki nilai koefisien konfirmatori paling tinggi, yaitu 0,84. Hal tersebut menujukkan
fasilitas sekolah yang memadai akan mendukung siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien konfirmatori kurikulum LS1
memiliki nilai terendah yaitu 0,70. Hasil ini menunjukkan bahwa kurikulum yang kurang sesuai dengan kondisi siswa tidak mampu meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa. Selain kurikulum, indikator metode mengajar LS1 juga memiliki koefisien konfirmatori yang cukup rendah yaitu 0,71. Hal itu
menunjukkan bahwa, metode belajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Untuk itu guru diharapkan berani mencoba
metode-metode baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Metode-metode yang diterapkan diusahakan yang setepat, seefisien,
dan seefektif mungkin. Siswa yang diberikan metode mengajar yang baik akan termotivasi untuk belajar yang akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar.
Namun, dengan adanya relasi siswa dengan siswa yang baik akan membantu pencapaian prestasi belajar siswa.
4.8.5 Motivasi Belajar