4 Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan
koefisien tingkat kesukaran dengan kriterianya. Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran pada 10 butir soal uraian yang
telah diujicobakan, diperoleh butir soal dengan taraf kesukaran mudah, sedang, dan sukar. Butir soal dengan kriteria mudah ada 4 butir, yakni butir soal nomor 1,
2, 3, dan 4. Sedangkan butir soal dengan kriteria sedang ada 2 butir, yakni butir soal nomor 5 dan 6. Sisanya adalah butir soal dengan kriteria sukar yakni butir
soal nomor 7, 8, 9, dan 10. Perhitungan analisis taraf kesukaran butir soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran 15.
3.7.1.4 Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang tidak pandai
berkemampuan rendah Arikunto, 2009: 211. Semakin tinggi daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan siswa yang
pandai dan yang kurang pandai. Menurut Arifin 2013: 133, untuk menguji daya pembeda DP butir soal
dapat digunakan langkah-langkah sebagai berikut. 1
Menghitung jumlah skor tiap siswa. 2
Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
3 Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah siswa
banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27. 4
Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah.
5 Menghitung daya pembeda butir soal dengan rumus:
̅ ̅
Keterangan: DP
= daya pembeda; ̅ = rata-rata kelompok atas;
̅ = rata-rata kelompok bawah. 6
Membandingkan daya pembeda butir soal dengan kriteria seperti dalam Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda
Indeks Diskriminasi DP
Kriteria
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek poor
0,20 DP ≤ 0,40
Cukup satisfactory 0,40 DP
≤ 0,70 Baik good
0,70 DP ≤ 1,00
Baik sekali excellent D bernilai negatif
Tidak baik Berdasarkan hasil analisis daya pembeda dari 10 butir soal uraian yang
telah diujicobakan, diperoleh butir soal dengan kriteria daya pembeda baik, cukup, dan jelek. Butir soal dengan kriteria baik ada 2 butir, yakni butir soal
nomor 3 dan 6. Butir soal dengan kriteria cukup ada 3 butir, yakni butir soal nomor 1, 2, dan 4. Sisanya adalah butir soal dengan kriteria jelek, yakni butir soal
nomor 5, 7, 8, 9, dan 10. Adapun analisis daya pembeda butir soal tes uji coba dapat dilihat pada Lampiran 16.
3.7.1.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir
Kritis
Berdasarkan hasil analisis butir soal uji coba diperoleh bahwa terdapat 8 butir soal yang diujicobakan memenuhi syarat sesuai validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran, dan daya pembeda Lampiran 12. Oleh karena itu, 8 butir soal tersebut digunakan dalam tes kemampuan berpikir kritis. Rekapitulasi hasil
analisis butir soal uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis
No Soal
Validitas Reliabilitas
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Keterangan
1 Valid
Reliabel Cukup
Mudah Digunakan
2 Valid
Cukup Mudah
Digunakan 3
Valid Baik
Mudah Digunakan
4 Valid
Cukup Mudah
Digunakan 5
Valid Jelek
Sedang Digunakan
6 Valid
Baik Sedang
Digunakan 7
Tidak Valid Jelek
Sukar Tidak Digunakan
8 Valid
Jelek Sukar
Digunakan 9
Valid Jelek
Sukar Digunakan
10 Tidak Valid
Jelek Sukar
Tidak Digunakan Berdasarkan hasil analisis butir soal uji coba, diperoleh instrumen tes
kemampuan berpikir kritis Lampiran 24-26. Instrumen yang digunakan dalam penelitian telah mencakup indikator pada kisi-kisi.
3.7.2 Analisis Instrumen Angket Motivasi