2.1.5. Strategi Pembelajaran TAPPS
2.1.5.1 Pengertian Strategi Pembelajaran TAPPS
Menurut Lochhead Whimbey, seperti yang dikutip oleh Pate, Wardlow, Johnson 2004: 5, TAPPS membutuhkan dua orang siswa, yang berperan
sebagai problem solver dan listener, untuk berkerja sama dalam memecahkan masalah, mengikuti suatu aturan tertentu. Selanjutnya menurut Benham 2009:
150, dalam tiap pasangan, seorang siswa berperan sebagai problem solver dan seorang siswa lainnya berperan sebagai listener. Setiap pasangan akan diberi
suatu masalah matematika yang harus dipecahkan. Problem solver bertugas memecahkan masalah dan menyampaikan semua gagasan dan pemikirannya
selama proses pemecahan masalah kepada listener. Sedangkan listener bertugas mengikuti dan mengoreksi dengan cara mendengarkan seluruh proses yang
dilakukan problem solver dalam memecahkan masalah dan memberikan petunjuk pemecahan masalah dengan cara bertanya tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pemecahan masalah tersebut dan tidak langsung menunjukkan pemecahan masalah yang dimaksud. Bila problem solver adalah
siswa dengan kemampuan kurang, maka ada kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam tahap pemecahan masalah. Oleh karena itu, listener sebagai pasangannya
disarankan untuk menunjukkan dan memberi saran jika terdapat kesalahan yang dilakukan oleh problem solver, tetapi tidak meyebutkan kesalahannya.
Setelah menyelesaikan masalah yang diberikan, pasangan tersebut diberikan masalah matematis lain yang sejenis dengan tingkat kesulitan yang
sama. Keduanya bertukar peran yaitu siswa yang sebelumnya berperan
sebagai listener berganti peran menjadi problem solver dan bertugas menyelesaikan masalah matematis yang baru diberikan tersebut. Sebaliknya siswa
yang pada mulanya berperan sebagai problem solver berganti peran menjadi listener sehingga semua siswa memperoleh kesempatan menjadi problem solver
maupun listener. Menurut Wood 1938 petunjuk bagi problem solver dan listener adalah
sebagai berikut. a
Problem solver 1
Mengatur tempat duduk agar problem solver dan listener dapat berdiskusi dengan nyaman.
2 Memastikan kelompoknya mempunyai peralatan yang dibutuhkan saat
memecahkan soal agar tidak mengganggu kelompok lain. 3
Memberikan petunjuk dan saran tentang bagaimana menyelesaikan soal yang diberikan dan mendiskusikannya bersama pasangan sebelum dimulai.
4 Membaca soal dengan jelas agar listener mengetahui masalah yang akan
dipecahkan. 5
Mulai menyelesaikan soal dengan cara sendiri. 6
Problem solver mengemukakan semua pendapat dan gagasaan yang terpikirkan, mengemukakan semua langkah yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut serta menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana langkah tersebut diambil agar listener mengerti
penyelesaian yang dilakukan problem solver. 7
Problem solver harus lebih berani dalam mengungkapkan segala hasil
pemikirannya. Anggaplah bahwa listener sedang tidak mengevaluasi. 8
Mencoba untuk terus menyelesaikan masalah meskipun problem solver menganggap masalah itu sulit.
b Listener 1 Listener mendengarkan dan menanyakan kepada PS apabila ada hasil
pemikiran yang tidak jelas, listener tidak mengkritik. 2 Peran listener adalah sebagai berikut.
a Menuntun problem solver agar tetap menjelaskan hasil pemikirannya,
tetapi jangan menyela ketika problem solver sedang berpikir. b
Memastikan bahwa langkah dari solusi permasalahan yang diungkapkan problem solver tidak ada yang salah dan tidak ada
langkah yang terlewatkan. c
Membantu problem solver agar lebih teliti dalam mengungkapkan solusi permasalahannya.
d Memahami setiap langkah yang diambil problem solver. Jika tidak
mengerti, maka bertanyalah kepada PS. 3 Perhatikan problem solver dan mulai menyelesaikan masalah sendiri yang
sedang dipecahkan oleh problem solver. 4 Jangan membiarkan problem solver melanjutkan berpikir setelah terjadi
kesalahan. Jika problem solver membuat kesalahan, hindarkan untuk mengoreksi, berikan pertanyaan penuntun yang mengarah ke jawaban
yang benar. 5 Jangan memberikan petunjuk pada problem solver. Tunjukkan mana yang
keliru, tetapi jangan membetulkannya. Stice, 1987: 2-3.
Peran guru dalam strategi TAPPS adalah memandu dan memonitor seluruh aktivitas siswa dan melatih listener mengajukan pertanyaan pada problem
solver. Hal ini diperlukan karena keberhasilan strategi ini akan tercapai bila listener berhasil membuat problem solver memberikan alasan dan menjelaskan
apa yang mereka lakukan untuk memecahkan masalah.
2.1.5.2 Langkah-langkah Strategi Pembelajaran TAPPS