Teori Belajar yang Mendukung Penggunaan Strategi TAPPS

2.1.6. Teori Belajar yang Mendukung Penggunaan Strategi TAPPS

Terdapat beberapa teori belajar yang mendukung penggunaan strategi TAPPS yaitu sebagai berikut. 2.1.6.1.Teori Piaget Menurut Jean Piaget dalam teori kognitifnya mendefinisikan perkembangan kognitif merupakan suatu proses yang terbentuk melalui interaksi yang konstan antara individu dengan lingkungannya Ustad, 2012: 45. Dalam kutipan Nurgiatoro 2005: 200-202, disebutkan bahwa Piaget membedakan perkembangan intelektual anak ke dalam empat tahapan sebagai berikut. 1 Tahap sensori-motori the sensory-motor period, 0 – 2 tahun Karakteristik utama dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar lewat koordinasi persepsi indera dan aktivitas motor serta mengembangkan pemahaman sebab akibat atau hubungan-hubungan berdasarkan sesuatu yang dapat diraih atau dapat berkontak langsung. Anak mulai dapat memahami hubungannya dengan orang lain, mengembangkan pemahaman objek secara permanen. 2 Tahap praoperasional the praoperasional period, 2 – 7 tahun Dalam tahap ini anak mulai dapat mengoperasikan sesuatu yang sudah mencerminkan aktivitas mental dan tidak lagi semata-mata bersifat fisik. 3 Tahap operasional konkret the concrete operational, 7 – 11 tahun Dalam tahap ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil. 4 Tahap operasi formal the formal operational, 11 atau 12 tahun ke atas Pada tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu berpikir abstrak. Trianto 2007: 16 menyatakan bahwa implikasi penting dalam pembelajaran dari teori Piaget adalah: 1 Memusatkan pada proses berpikir atau proses mental, dan bukan sekedar pada hasilnya. Di samping kebenaran siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban itu. 2 Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Di dalam kelas, penyajian pengetahuan jadi ready made tidak mendapat penekanan, melainkan anak didorong menemukan sendiri pengetahuan itu melalui interaksi spontan dengan lingkungannya. 3 Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung pada kecepatan berbeda. Dari penjelasan di atas, penerapan teori Piaget dalam penelitian ini dapat menciptakan kondisi belajar yang aktif dan menyenangkan. Sesuai dengan strategi TAPPS yang menuntut siswanya untuk bekerja secara aktif dalam berpasangan. 2.1.6.2.Teori Belajar Vigotsky Vigotsky menekankan pentingnya peranan lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam sifat-sifat dan tipe-tipe manusia Utomo, 2012: 5. Sebagaimana dikutip oleh Cahyono 2010: 442, ada dua konsep penting dalam teori Vigotsky, yaitu: Zone of Proximal Development ZPD dan scaffolding. Zone of Proximal Development ZPD merupakan jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman sejawat yang lebih mampu. Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada peserta didik selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya. Dengan demikian, keterkaitan teori belajar Vigotsky dengan penelitian ini yaitu adanya peran lingkungan dan interaksi sosial. Adanya kondisi belajar yang menyenangkan melalui permainan Roal-Matematika dan adanya interaksi dengan teman sebaya dalam startegi TAPPS diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

2.1.7. Strategi Pembelajaran Ekspositori