5.3. Rasio PDRB Provinsi Jawa Barat dan PDRB Kota Bekasi Tahun
2002-2005 Dalam kurun waktu 2002 sampai 2005, PDRB sektor-sektor
perekonomian Provinsi Jawa Barat maupun PDRB Kota Bekasi hampir semuanya memiliki pertumbuhan yang positif, kecuali sektor pertambangan dan penggalian
yang mengalami pertumbuhan negatif di Provinsi Jawa Barat dan tidak mengalami pertumbuhan sama sekali di Kota Bekasi. Apabila nilai PDRB
Provinsi Jawa Barat dan PDRB Kota Bekasi setiap sektor diperbandingkan antara dua titik waktu, yaitu tahun 2002 sebagai tahun dasar analisis dan tahun 2005
sebagai tahun akhir analisis, maka setiap sektor akan memiliki rasio yang berbeda-beda. Rasio PDRB Provinsi Jawa Barat dan PDRB Kota Bekasi disajikan
dalam bentuk nilai Ra, Ri dan ri.. Tabel 5.4. Rasio PDRB Jawa Barat dan PDRB Kota Bekasi, Tahun 2002 dan 2005
No Lapangan Usaha
Ra Ri
ri
1 Pertanian 0,16
0,11 0,05 2 Pertambangan
dan Penggalian
0,16 -0,10
0,00 3 Industri
Pengolahan 0,16
0,18 0,16
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
0,16 0,16
0,18 5 Konstruksi
0,16 0,39
0,15 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,16
0,12 0,17
7 Pengangkutan dan Komunikasi
0,16 0,21
0,24 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,16
0,17 0,15
9 Jasa-jasa 0,16
0,31 0,17
Sumber: BPS Pusat dan Kota Bekasi, 2002 dan 2005 diolah. Nilai Ra diperoleh dari selisih antara total PDRB Provinsi Jawa Barat pada
tahun 2005 dengan total PDRB Provinsi Jawa Barat pada tahun 2002 dibagi total PDRB Provinsi Jawa Barat pada tahun 2002. Karena merupakan pembagian total
PDRB, maka nilai Ra tiap sektor untuk setiap daerah di Provinsi Jawa Barat memiliki besaran yang sama, yaitu sebesar 0,16 persen
Sedangkan nilai Ri untuk setiap sektor di KabupatenKota yang ada di Provinsi Jawa Barat hampir semuanya bernilai positif Ri0, kecuali untuk sektor
pertambangan dan penggalian yang bernilai negatif Ri0. Ini berarti bahwa hampir setiap sektor perekonomian mengalami pertumbuhan positif, kecuali
sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan negatif. Berdasarkan Tabel 5.4, sektor kontruksi memiliki nilai Ri terbesar di Provinsi
Jawa Barat yaitu sebesar 0,39 dan sektor pada urutan terakhir adalah sektor pertambangan dan penggalian yang memiliki nilai Ri terkecil di Provinsi Jawa
Barat yaitu sebesar -0,10. Selanjutnya untuk nilai ri di setiap sektor perekonomian di Kota Bekasi
dihitung berdasarkan selisih antara PDRB Kota Bekasi sektor i pada tahun 2005 dengan PDRB Kota Bekasi sektor i pada tahun 2002 dibagi PDRB Kota Bekasi
sektor i pada tahun 2002. Karena nilai ri merupakan perbandingan PDRB dari masing-masing daerah, maka nilai ri di setiap daerah memiliki besaran yang
berbeda-beda. Pada Kota Bekasi nilai ri yang diperoleh dari masing-masing sektor hampir semuanya bernilai positif ri0, kecuali sektor pertambangan dan
penggalian yang memiliki nilai ri = 0. Menurut Tabel 5.4 sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki nilai ri terbesar di Kota Bekasi, yaitu sebesar 0,24.
Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian memiliki nilai ri terkecil, yaitu sebesar 0,00.
5.4. Analisis Pertumbuhan dan Daya Saing Sektor-sektor Perekonomian