Strategi Kebijakan Pembangunan Ekonomi Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi

didasarkan pada nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, dalam hal ini adalah nilai-nilai Islam. Oleh karena itu Pemerintah Kota Bekasi sebagaiman tertera dalam Renstra Kota Bekasi tahun 2003-2008 memiliki komitmen untuk memberdayakan lembaga keuangan syariah. Adapun program tahun 2006 untuk menunjang komitmen tersebut adalah; Pembentukan LKSBUMD yang meliputi pembuatan jaringan antar LKS yang kelembagaannya sudah berkembang, penyediaan data base, peningkatan kinerja, sosialisasi dan penguatan permodalan. 4. Meningkatkan penanaman modal Investasi. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dibutuhkan biaya yang sangat besar oleh karena itu diperlukan peran serta swasta dan dunia luar dalam penyediaan modal melalui investasi. Untuk menunjang tujuan tersebut program yang akan dilakukan pada tahun 2006 adalah : a. Penyelenggaraan promosi investasi diberbagai kesempatan event-even baik dalam negeri maupun luar negeri. b. Peningkatan kualitas pelayanan Pemerintah Daerah terhadap Investor baru.

4.5.2. Strategi Kebijakan Pembangunan Ekonomi

Berdasarkan Rencana Startegik Kota Bekasi 2003-2008 yang dibuat oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda Kota Bekasi, strategi kebijakan pembangunan ekonomi Kota Bekasi dirumuskan sebagai berikut: 1. Memobilisasi segenap potensi sumberdaya yang ada bagi upaya peningkatan pemenuhan dan akses terhadap kebutuhan dasar masyarakat, pangsa relatif sektor jasa dan perdagangan, peningkatan pendapatan per kapita, pengembangan usaha serta penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi masuknya investasi. 2. Membuka dan memperluas jalur dan simpul-simpul ekonomi antar kecamatan dan antar kelurahan yang ada melalui kerjasama fungsional dan penguatan kelembagaan usaha jasa dan perdagangan di sektor dunia usaha dan masyarakat. 3. Membangun kompetensi BUMD sebagai profit center dan transformasi struktur keuangan daerah secara akseleratif melalui pencarian sumber- sumber alternatif pembiayaan pembangunan daerah. 4. Memperkuat fondasi ekonomi daerah melalui pemaduan pengembangan ekonomi lokal yang diarahkan pada mekanisme pasar secara terintegratif. 5. Meningkatkan kemitraan usaha untuk memajukan perekonomian daerah. 6. Memberdayakan potensi agribisnis dan industri rumah tangga. 7. Membentuk dan mengembangkan lembaga keuangan syariah dan BUMD. 8. Meningkatkan penanaman modal investasi. 9. Pengembangan wisata daerah.

4.5.3. Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi

Berdasarkan Rencana Startegik Kota Bekasi 2003-2008 yang dibuat oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda Kota Bekasi, arah kebijakan pembangunan ekonomi Kota Bekasi dirumuskan sebagai berikut: 1. Mempercepat proses dan pentahapan transformasi struktur perekonomian wilayah Kota Bekasi menuju Kota Jasa dan Perdagangan. 2. Mewujudkan pemerataan pembangunan untuk mengatasi disparitas sosial dengan mendorong pertumbuhan investasi melalui penguatan perekonomian rakyat. 3. Menumbuhkembangkan secara akseleratif sektor jasa dan perdagangan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi dan menstimulasi pertumbuhan sektor-sektor lainnya. 4. Meningkatkan manajemen kauangan daerah yang ditopang oleh kompetensi SDM yang memadai dan peningkatan disiplin anggaran aparatur pemerintah. 5. Mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis klaster komoditas melalui skema kemitraan fungsional dalam koridor pembangunan berkelanjutan.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Laju Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Kota Bekasi Tahun

2002-2005 Berdasarkan Tabel 5.1, pada tahun 2002-2005 hampir seluruh sektor- sektor perekonomian di Kota Bekasi memiliki nilai Laju Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata LPER yang positif. Sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor yang memiliki nilai LPER terbesar yaitu 6,72 persen. Besarnya nilai LPER di sektor ini karena posisi Kota Bekasi sebagai kota penyangga Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta, sehingga menimbulkan pergerakan penduduk yang cukup besar dari Kota Bekasi ke wilayah DKI Jakarta. Pada saat ini sarana transportasi di Kota Bekasi terdiri dari sarana transportasi darat dan kereta api. Pemerintah Kota Bekasi juga selalu berusaha untuk mengatasi tingkat kemacetan setiap tahunnya dengan cara membangun Jalan Tol, Fly Over dan Underpass. Seperti halnya dengan transportasi, Kota Bekasi yang merupakan kota penyangga DKI Jakarta juga sangat memerlukan fasilitas komunikasi yang cukup. Mengingat besarnya mobilitas penduduk Kota Bekasi dan DKI Jakarta, maka diperlukan fasilitas komunikasi, terutama yang sifatnya bergerak. Sedangkan sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki nilai LPER terkecil di Kota Bekasi dengan nilai persentase -0,21 persen. Faktor yang menjadi penyebab sektor pertanian di Kota Bekasi mempunyai nilai LPER yang negatif adalah semakin berkurangnya lahan pertanian yang subur untuk bercocok tanam