V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Laju Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Kota Bekasi Tahun
2002-2005 Berdasarkan Tabel 5.1, pada tahun 2002-2005 hampir seluruh sektor-
sektor perekonomian di Kota Bekasi memiliki nilai Laju Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata LPER yang positif. Sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan
sektor yang memiliki nilai LPER terbesar yaitu 6,72 persen. Besarnya nilai LPER di sektor ini karena posisi Kota Bekasi sebagai kota penyangga Daerah Khusus
Ibukota DKI Jakarta, sehingga menimbulkan pergerakan penduduk yang cukup besar dari Kota Bekasi ke wilayah DKI Jakarta.
Pada saat ini sarana transportasi di Kota Bekasi terdiri dari sarana transportasi darat dan kereta api. Pemerintah Kota Bekasi juga selalu berusaha
untuk mengatasi tingkat kemacetan setiap tahunnya dengan cara membangun Jalan Tol, Fly Over dan Underpass. Seperti halnya dengan transportasi, Kota
Bekasi yang merupakan kota penyangga DKI Jakarta juga sangat memerlukan fasilitas komunikasi yang cukup. Mengingat besarnya mobilitas penduduk Kota
Bekasi dan DKI Jakarta, maka diperlukan fasilitas komunikasi, terutama yang sifatnya bergerak.
Sedangkan sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki nilai LPER terkecil di Kota Bekasi dengan nilai persentase -0,21 persen. Faktor yang menjadi
penyebab sektor pertanian di Kota Bekasi mempunyai nilai LPER yang negatif adalah semakin berkurangnya lahan pertanian yang subur untuk bercocok tanam
dan semakin sempitnya lahan kosong yang bisa digunakan untuk pengembangan perikanan maupun perternakan di Kota Bekasi.
Tabel 5.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Kota Bekasi, Tahun 2002-2005 Persen
Laju Pertumbuhan EkonomiTahun No Lapangan
Usaha 2002 2003 2004 2005
Nilai LPER
1 Pertanian -6,17
2,1 3,22
0,02 -0,21 2 Pertambangan
dan Penggalian
3 Industri Pengolahan
3,89 5,35
4,92 5,25 4,85
4 Listrik, Gas dan Air
Bersih 4,34
5,15 5,75
6,13 5,34 5 Konstruksi
10,36 4,62
4,86 4,98 6,21
6 Perdagangan, Hotel
dan Restoran
9,38 5,03
5,68 5,87 6,49
7 Pengangkutan dan
Komunikasi 4,71
6,14 7,53
8,48 6,72 8 Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan
3,91 4,85
4,38 4,85 4,49
9 Jasa-Jasa 3,96
5,68 5,76
5,15 5,14 Nilai
Rata-rataTahun 5,54
5,25 5,36
5,60 5,44
Sumber: BPS Kota Bekasi, 2002-2005 diolah. Pada Tabel 5.1 juga terlihat dua sektor yang mengalami penurunan nilai
Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE yang cukup memprihatinkan. Dua sektor yang dimaksud adalah sektor kontruksi dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Sektor kontruksi pada tahun 2002 memiliki nilai LPE sebesar 10,36 persen dan pada tahun 2005 mengalami penurunan nilai LPE menjadi 4,98 persen. Hal ini
disebabkan oleh semakin berkurangnya kegiatan pembangunan fisik di Kota Bekasi yang berupa pembangunan gedung, jalan, jembatan dan jaringan-jaringan
listrik, air minum, telepon, dll setelah tahun 2002. Sementara itu, sektor perdagangan, hotel dan restoran yang pada tahun
2002 memiliki nilai LPE sebesar 9,38 persen juga mengalami penurunan menjadi sebesar 5,87 persen pada tahun 2005. Dalam mengembangkan sektor ini,
Pemerintah Kota Bekasi saat ini tidak hanya berorientasi pada pengembangan dan pembangunan pasar modern saja, tetapi Pemerintah Kota Bekasi juga telah
melakukan penataan ulang terhadap pasar-pasar tradisonal dan melakukan relokasi pedagang kali lima pada area tertentu. Disamping itu, adanya peralihan
perhatian Pemerintah Kota Bekasi dari pasar modern ke pasar tradisional pada tahun 2003 menjadi salah satu faktor penyebab laju petumbuhan ekonomi LPE
pada sektor ini mengalami penurunan
5.2. Analisis PDRB Kota Bekasi dan PDRB Provinsi Jawa Barat, Tahun