Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang tidak mampu berdaya saing dengan baik. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu telah dijelaskan bahwa metode analisis shift share dapat digunakan untuk menganalisis sektor-sektor perekonomian dari bagian terkecil wilayah sampai tingkat nasional dengan melakukan perbandingan laju pertumbuhan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Restuningsih 2004 dan Rini 2006 dalam hal tempat dan tahun penelitian, sedangkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahri, berbeda dalam hal tahun dan metode penelitian yang digunakan. Penelitian ini dilakukan di Kota Bekasi dengan menggunakan PDRB Jawa Barat dengan PDRB Kota Bekasi pada masa otonomi daerah tahun 2002 dan 2005.

2.5. Kerangka Pemikiran Operasional

Pemikiran mengenai penelitian ini diawali semenjak diberlakukannya UU No 22 Tahun 1999 dan UU No 25 Tahun 1999 pada awal tahun 2001 di Kota Bekasi. Pada tahun itu dan tahun-tahun setelahnya 2002-2005 laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi mengalami peningkatan lihat Tabel 1.3, namun secara rata-rata, laju pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu tersebut justru mengalami penurunan 5,4 persen jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi rata- rata 6,3 persen pada kurun waktu sebelumnya 1997-2000. Seperti yang diketahui bahwa tahun 2001-2005 merupakan masa otonomi daerah, sedangkan tahun 1997-2000 merupakan masa sebelum otonomi daerah. Laju pertumbuhan ekonomi rata-rata Kota Bekasi yang mengalami penurunan pada masa otonomi daerah, ternyata menjadi salah satu penyebab jumlah keluarga miskin dan tingkat pengangguran di Kota Bekasi terus mengalami peningkatan pada masa itu. Berdasarkan pernyataan tersebut, Pemerintah Kota Bekasi melalui berbagai kebijakan pembangunan diharapkan dapat melakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan perekonomian sekaligus kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi adalah upaya dalam penyediaan sarana dan prasarana publik yang harusnya selalu diprioritaskan pada sektor-sektor perekonomian yang secara nyata dibutuhkan oleh masyarakat maupun pada sektor unggulan. Oleh karena itu, maka diperlukan adanya suatu penelitian yang dapat memilih sektor unggulan dengan tepat. Dengan menggunakan alat analisis shift share, penelitian kali ini nantinya dimaksudkan akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat terutama dalam memberikan informasi secara lengkap mengenai sektor-sektor perekonomian mana saja yang tepat untuk dijadikan sektor unggulan. Adapun sektor unggulan yang dimaksud adalah sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan mampu berdaya saing. Selanjutnya, hasil dari penelitian ini akan di rekomendasikan kepada Pemerintah Kota Bekasi agar diprioritaskan dalam kebijakan pembangunan ekonomi Kota Bekasi selanjutnya. Secara sistematis kerangka pemikiran operasional dapat dijelaskan pada gambar 2.2 Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Shift Share Pertumbuhan Sektor-sektor Perekonomian Daya Saing Sektor-sektor Perekonomian Sektor-sektor Perekonomian di Kota Bekasi Cepat Lambat Rekomendasi bagi Pemerintah Kota Bekasi agar memprioritaskan sektor-sektor perekonomian yang memiliki laju pertumbuhan cepat dan mampu berdaya saing sektor unggulan dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi Kota Bekasi selanjutnya. Kondisi Perekonomian Kota Bekasi pada Masa Otonomi Daerah Tahun 2002-2005 Tidak Mampu Mampu Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan Laju Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Kota Bekasi pada Masa Otonomi Daerah 2002-2005

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi atau wilayah yang digunakan sebagai objek penelitian mengenai analisis pertumbuhan dan daya saing sektor-sektor perekonomian adalah Kota Bekasi. Kota Bekasi dipilih menjadi lokasi atau wilayah penelitian karena beberapa alasan yaitu: 1 Kota Bekasi berbatasan langsung dengan Ibu Kota DKI Jakarta sehingga Kota Bekasi memiliki struktur perekonomian yang berbeda jika dibandingkan oleh Kota-kota lain yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, 2 Sebagai salah satu kota besar di Provinsi Jawa Barat, Kota Bekasi dapat memberi kontribusi yang berarti bagi PDRB Provinsi Jawa Barat, 3 Data-data yang berkenaan dengan Kota Bekasi dan diperlukan pada penelitian ini relatif tersedia dengan lengkap, 4 Belum adanya penelitian tentang analisis pertumbuhan dan daya saing sektor-sektor perekonomian di Kota Bekasi pada masa otonomi daerah tahun 2002 dan 2005.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan sebagai bahan analisis penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Nasional dan BPS Kota Bekasi. Data yang dipergunakan antara lain yaitu data PDRB Jawa Barat dan PDRB Kota Bekasi tahun 2002 dan 2005 disajikan berdasarkan harga konstan tahun 2000 menurut lapangan usaha. Selain itu juga terdapat data-data penunjang