Dimana: Y.. = Total PDRB Provinsi Jawa Barat dari sektor i pada tahun 2002.
Yij = PDRB Kota Bekasi dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2002. d.
Total PDRB Provinsi Jawa Barat pada tahun akhir analisis 2005.
∑∑
= =
=
n i
m j
ij Y
Y
1 1
.. Dimana:
Y’.. = Total PDRB Provinsi Jawa Barat dari sektor i pada tahun 2005. Y’ij = PDRB Kota Bekasi dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2005.
Perubahan PDRB Kota BekasiProvinsi Jawa Barat sektor i pada wilayah j dapat dirumuskan sebagai berikut:
Δ Yij = Y’ij –Yij Dimana:
Δ Yij = Perubahan PDRB dari sektor i pada wilayah j. Yij
= PDRB dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2002. Y’ij = PDRB dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2005.
Persentase perubahan PDRB provinsikota sektor i pada wilayah j dapat dirumuskan sebagai berikut:
Δ Yij = Y’ij –Yij X 100 Yij
3.3.2.2. Analisis Ratio PDRB Kota Bekasi dan PDRB Provinsi Jawa Barat
Nilai ri, Ri dan Ra digunakan untuk mengidentifikasi perubahan PDRB dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis dan tahun akhir analisis.
Menghitung nilai ri, Ri dan Ra menggunakan nilai PDRB yang terjadi pada dua titik waktu.
a. ri
Nilai ri adalah selisih antara PDRB kota dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis dengan PDRB kota dari sektor i pada wilayah j pada tahun
dasar analisis dibagi dengan PDRB kota dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis, dengan rumus sebagai berikut:
ri = Y’ij -Yij Yij
Dimana: Yij = PDRB Kota Bekasi dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2002.
Y’ij = PDRB Kota Bekasi dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2005. b.
Ri Nilai Ri adalah selisih antara PDRB provinsi dari sektor i pada tahun akhir
analisis dengan PDRB provinsi sektor i pada tahun dasar analisis dibagi dengan PDRB provinsi sektor i pada tahun dasar analisis, dengan rumus sebagai berikut:
Ri = Y’i.- Yi. Yi.
Dimana: Yi. = PDRB Provinsi Jawa Barat dari sektor i pada tahun 2002.
Y’i. = PDRB Provinsi Jawa Barat dari sektor i pada tahun 2005.
c. Ra
Nilai Ra adalah selisih antara total PDRB provinsi pada tahun akhir analisis dengan total PDRB provinsi pada tahun dasar analisis dibagi dengan total
PDRB provinsi pada tahun dasar analisis, dengan rumus sebagai berikut: Ra = Y’..- Y..
Y.. Dimana:
Y.. = Total PDRB Provinsi Jawa Barat pada tahun 2002. Y’..= Total PDRB Provinsi Jaba Barat pada tahun 2005.
3.3.2.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Komponen pertumbuhan wilayah terdiri atas komponen pertumbuhan nasional PN, komponen pertumbuhan proposional PP dan komponen
pertumbuhan pangsa pasar wilayah PPW. Nilai PN, PP dan PPW diperoleh dari perhitungan nilai ri, Ri dan Ra, dengan rumus sebagai berikut:
a. Komponen Pertumbuhan Nasional PN
Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan produksi suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi nasional secara umum,
perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian suatu sektor dan wilayah. Bila diasumsikan bahwa
tidak ada perbedaan karakteristik ekonomi antar sektor dan antar wilayah, maka adanya perubahan akan membawa dampak yang sama pada semua sektor dan
wilayah. Akan tetapi pada kenyataannya beberapa sektor dan wilayah tumbuh
lebih cepat daripada sektor dan wilayah lainnya. Komponen PN dapat dirumuskan sebagai berikut:
PNij = Ra Yij………………………………………….................. 1 Dimana:
PNij = Komponen pertumbuhan nasional dari sektor i pada wilayah j. Yij = PDRB kota dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2002.
Ra = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional.
Apabila: PRij Ra Yij, maka pertumbuhan sektor-sektor ekonomi wilayah
tersebut kota lebih besar daripada pertumbuhan sektor-sektor ekonomi wilayah diatasnya provinsi.
PRij Ra Yij, maka pertumbuhan sektor-sektor ekonomi suatu wilayah kota lebih kecil daripada pertumbuhan sektor-sektor ekonomi wilayah di atasnya
provinsi. b.
Komponen Pertumbuhan Proposional PP Komponen pertumbuhan proposional tumbuh karena perbedaan sektor
dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri dan perbedaan dalam struktur dan keragaman
pasar. Komponen PP dapat dirumuskan sebagai berikut: PPij = Ri – Ra Yij............................................................................ 2
Dimana: PPij = Komponen pertumbuhan proposional sektor i untuk wilayah j.
Yij = PDRB kota dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2002.. Ri-Ra = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan oleh komponen
pertumbuhan proposional. Apabila:
PPij 0: Menunjukan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat.
PPij 0: Menunjukan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya cepat.
c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW
Komponen pertumbuhan pangsa wilayah timbul karena peningkatan atau penurunan produksikesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan
wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses ke pasar,
dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut. Komponen PPW dapat dirumuskan sebagai
berikut: PPWij = ri – Ri Yij ……………………………………………. 3
Dimana: PPWij = Komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i pada wilayah j.
Yij = PDRB Kota dari sektor i pada wilayah j pada tahun 2002.
ri-Ra = Persentase perubahan PDRB yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan pangsa wilayah.
Apabila: PPWij 0: Berarti sektor i pada wilayah j tidak mempunyai daya saing
yang baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya untuk sektor i. PPWij 0: Berarti sektor i pada wilayah j mempunyai daya saing yang
baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya untuk sektor i. Adapun perubahan dalam PDRB sektor i pada wilayah j dirumuskan
sebagai berikut: Δ Yij = PRij + PPij + PPWij......................................................... 4
Δ Yij = Y’ij – Yij...............................................................................5
Apabila persamaan 1, 2, 3 dan 5 disubtitusikan kepersamaan 4, maka didapatkan rumus sebagai berikut:
Δ Yij = PRij + PPij + PPWij
Y’ij – Yij = Y’ij – Yij + Yij Ri-Ra + Yij ri – Ri
Dimana: Δ Yij = Perubahan PDRB sektor i pada wilayah j.
Yij = PDRB sektor i pada wilayah j pada tahun 2002..
Y’ij = PDRB sektor i pada wilayah j pada tahun 2005.
Persentase ketiga komponen pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan sebagai berikut:
PNij = PNijYij X 100
PPij = PPijYij X 100
PPWij = PPWijYij X 100
3.3.2.4. Analisis Pergeseran Bersih