Berbagai pendapat para tokoh di atas menunjukkan bahwa menulis memiliki banyak sekali manfaat. Dari banyaknya manfaat yang disampaikan maka
dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan menulis seseorang dapat mengungkapkan berbagai hal dalam perasaannya.
2.2.5. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
Arsyad,2007:3. Gerlach dan Ely dalam Arsyad 2007:3 mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Meluhan dalam Harjanto 2010:246-247 menyatakan bahwa media adalah
suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan tersebut,
media komunikasi mencakup surat-surat, televisi, film dan telepon bahkan jalan raya dan jalan kereta api merupakan media yang memungkinkan seseorang
berkomunikasi dengan orang lainnya. Menurut Hermawan 2011:224 dalam bahasa Arab, media pembelajaran
lazimnya diistilahkan dengan wasa’il al-idhah yang memiliki pengertian yang
sama, yaitu media penjelas materi pembelajaran. Istilah lain yang juga banyak
digunakan adalah al- wasa’il al-mu’inat media atau alat bantu, al-wasa’il al-
mu’inat al-sam’iyyah al-bashariyah media atau alat bantu pengajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mempermudah
penyampaian materi pembelajaran.
“media pengajaran dapat membangkitkan rasa senang dan gembira siswa-siswa dan mempengaruhi semangat mereka. Rasa suka hati
mereka untuk ke sekolah akan timbul, dapat memantapkan pengetahuan pada benak para siswa, menghidupkan pelajaran karena
pemakaian media pengajaran membutuhkan gerak dan karya” Ibrahim dalam Arsyad 2007:16.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber guru kepada penerimanya siswa sehingga
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap dan tujuan pengajaran dapat tercapai.
2.2.6. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Levie dalam Arsyad 2007:16-17 fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu a fungsi atensi, b fungsi afektif, c fungsi
kognitif, dan d fungsi kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks
dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
2.2.7. Manfaat Media dalam Pembelajaran